Thursday, March 31, 2016

Drama 10 - Rahasia Desa Achiara (The Village: Achiara's Secret) ****


HyeJin-WooJae-SoYoon-JiSook-GiHyun
Sepanjang ingatan saya menonton K-Drama, ada dua drama yang outstanding berani keluar dari jalur utama. Korean Drama banyak menjual kisah-kisah romantis yang bombastis. Bahkan ada kejadian menggelikan di Cina. Dikabarkan seorang wanita yang gemar menonton K-Drama lalu sibuk menasihati suaminya setiap saat agar menjadi romantis dan bijaksana seperti pria dalam kisah-kisah Korean Drama. Hasilnya wanita tersebut mati mengenaskan di tangan sang suami karena frustrasi dipaksa menjadi pria idaman seperti dalam drama (iyalah, mana ada? Pangeran Charles aja berpisah dengan Putri Diana....). Dua drama yang keluar jalur adalah 'You're all Surrounded' dan 'The Village: Achiara's Secret.' Sebenarnya 'Oh My Ghostess' juga temanya unik dengan latar hantu, tapi kisah cintanya sangat kental. Maka kali ini saya akan coba berkisah tentang 'Misteri Desa Achiara.'

Setelah neneknya meninggal dunia, Han So Yoon yang berdomisili di Canada menemukan sepucuk surat diantara barang-barang neneknya. Surat itu dikirim dari desa Achiara di Korea. Menyiratkan bahwa masih ada kerabat So Yoon yang hidup di Korea dan berusaha keras untuk menghubungi dirinya. Karena penasaran, So Yoon kemudian melamar kerja menjadi guru di SMA Achiara dan ia segera pulang ke Korea. Soo Yoon bertemu dan berinteraksi dengan para penduduk desa Achiara termasuk polisi muda yang imut Park Woo Jae (Yook Sung Jae) yang selalu berusaha membantu So Yoon dengan setulus hati. Dari sini misteri di rajut apik. Dalam sebuah desa atau kota kecil biasanya penduduk saling mengenal dengan baik (saya mengerti hal ini karena saya besar di kota kecil). Kisah antara penduduk desa satu dengan yang lainnya saling terkait. Semuanya mengerucut membuka sebuah misteri terpendam. Kehidupan di Achiara yang menjadi latar belakang kisah terangkat manis. 

Semasa kecil So Yoon (Moon Geun Young), kakak perempuan dan kedua orang-tuanya terlibat kecelakaan fatal yang mengakibatkan semua anggota keluarga meninggal terkecuali So Yoon. Ternyata hal itu tidaklah benar! Kakak So Yoon masih hidup dan selama ini berada di Korea seorang diri, mengharapkan So Yoon datang menjenguknya. Sementara So Yoon sama sekali tidak tahu bahwa kakaknya masih hidup. Kakak So Yoon menetap di Achiara dan menjadi guru seni di SMA Achiara bernama Kim Hye-Jin (Jang-Hee Jin). Hye Jin dikisahkan sebagai guru muda yang sangat cantik dan disukai murid-muridnya. Namun beberapa tahun silam Hye Jin menghilang dan tak seorang pun yang mencari dirinya. Hingga So Yoon tiba di Achiara dan menemukan mayat Hye Jin secara tak sengaja di hutan. Misteri tentang diri Hye Jin mulai digali tak henti oleh So Yoon.

Hye Jin ternyata bukanlah kakak kandung So Yoon. Ia adalah anak adopsi, maka dari itu ketika kecelakaan terjadi nenek So Yoon yang di Canada hanya mengambil So Yoon untuk diasuh tetapi ia meninggalkan Hye Jin di Korea karena dianggap bukanlah darah dagingnya (tak mau repot). Duh, malangnya nasib Hye Jin! Sebatang kara Hye Jin lalu mulai mencari ibu kandungnya. Ia berhasil mengetahui bahwa ibunya berasal dari desa Achiara. Maka dari itu Hye Jin memutuskan menetap disitu. Achiara di kuasai oleh keluarga konglomerat Seo Chang Gwon (Jeong Seong Mo) yang sekaligus berambisi sebagai anggota dewan perwakilan rakyat. Seo Chang Gwon memiliki istri cantik Yoon Ji-Sook (Shin Eun Kyung). Anak pertamanya yang lelaki bernama Seo Gi Hyun (On Joo Wan) berasal dari istri sebelumnya. Anak keduanya bersama Yoon Ji-Sook adalah seorang gadis kecil bernama Seo Yoo-Na (Ahn Seo Hyun).

Kisah yang dirajut dalam K-drama ini adalah 'benang kusut' yang teramat kusut. Namun cara penyajian cerita amat menarik sehingga setiap ending episode kita akan terus bertanya-tanya. Siapa Hye Jin? Siapa orang-tua kandungnya? Mengapa hidupnya sangat malang? Hye Jin ternyata punya sakit ginjal parah dan harus mendapat transplantasi dari ibu kandungnya. Maka itu ia memaksakan diri pulang ke Achiara. Ia sangat butuh donor ginjal dari sang ibu. Hye Jin sibuk mencari-cari siapa ibunya. Hye Jin kemudian juga menjalin kasih dengan sang konglomerat lokal, Seo Chang Gwon dan menjadi wanita simpanannya. Hal itu membuat Ji-Sook sangat murka. Ia dan Hye Jin bertarung dan saling cakar-mencakar. Ji-Sook sendiri digambarkan sebagai wanita cantik berusia 40tahun. Hubungannya dengan sang anak lelaki tiri yang sudah menjadi pria muda sangatlah dekat cenderung romantis bahkan sempat digosipkan oleh media. Yoo-Na, si bungsu, sangat sayang dan kagum pada guru Hye Jin, yang tak lain adalah saingan dari ibu kandungnya sendiri.

Sempat ada dugaan bahwa Hye Jin adalah anak bungsu dari ibunda Ji Sook. Diduga Hye Jin adalah adik dari Ji Sook sendiri. Lalu kisah ini dijungkir-balikkan dengan kenyataan bahwa Ji-Sook pernah diperkosa pada usia 15 tahun dan menjadi sangat trauma dengan bayinya. Ia menyebut sang bayi 'monster.' Bayi itu tak lain adalah Kim Hye-Jin yang oleh ibunda Ji Sook lalu diserahkan untuk diadopsi oleh orang lain. Kebetulan diadopsi oleh keluarga So Yoon. Diwarnai dengan adanya pembunuh berantai dan pemerkosa berantai yang juga adalah warga desa Achiara (komplit bener!), benang kusut yang dijalin sangatlah rumit. Kepiawaian penulis skenario dan sutradara adalah menciptakan misteri, pertanyaan tentang Hye Jin yang tak ada habis-habisnya. Mengapa ada kehidupan seorang wanita sedemikan pahit? Tak seorang pun menginginkan dirinya. Bahkan setelah mati pun tak seorangpun berniat mencari keberadaannya atau mengungkap kegetiran hidupnya hingga So Yoon muncul dari Canada. 

Drama ini adalah drama 'sehat' tanpa micin romantisme. Kisah cinta menjadi sesuatu yang sangat tidak penting dalam drama ini. Kisah cinta yang sekedar 'numpang liwat' adalah kisah antara guru seni/art pria bernama Nam Gun Woo (Park Eun Seok) dengan wanita yang lebih tua usianya, apoteker desa bernama Kang Jo-Hee (Jang So Yeon). Memusingkan kepala karena Nam Gun Woo adalah saudara Kim Hye Jin (satu ayah), sedangkan Kang Jo-Hee adalah adik dari Yoon Ji-Sook (satu ibu). Padahal Ji Sook adalah ibu kandung Kim Hye Jin. Makin runyam karena adik (satu ayah) dengan Gun Woo yaitu Ga-Young (Lee Yeol Eum) jatuh cinta pada dirinya. Hom-pim-pa-alaihum-gambreng banget cara mengatur jalan cerita untung saja dirangkai ciamik. Aktris yang tidak menjual kecantikan dalam berperan namun serius berakting adalah Moon Geun Young. Debut Geun Young pertama kali bersama Song Seung-Heon dan Song Hye-Kyo dalam Autumn in My Heart (2000). On Joo Wan dan Shin Eun Kyung juga tampil memikat, dalam peran pria muda tampan yang sangat memuja ibu tiri cantik jelita. Cerita Achiara membuat saya penasaran hingga akhir episode, seru! Misteri, thriller, sedikit horror... Gak pake micin ya! (foto : berbagai sumber)

Saturday, March 26, 2016

Drama 09 - Bunuh Aku Selamatkan Diriku (Kill Me Heal Me) ***

Twin : Oh Ri On & Oh Ri Jin (foto asianwiki)
Seorang pewaris perusahaan konglomerasi Seungjin Group menikah dengan wanita yang tak dicintainya. Wanita itu pun kemudian minta cerai (sama-sama tidak cinta), meninggalkan sang suami ke Amerika dan memiliki seorang anak perempuan dengan kekasih masa lalunya (tidak jelas siapa). Bekas suaminya lalu bertemu dengan wanita lain dan memiliki seorang anak lelaki. Herannya ayah dari sang suami yang adalah owner (big boss) Seungjin Group sangat menyayangi sang menantu sekalipun anak dan menantu tidak saling mencintai. Bagi ayah mertua, menantunya adalah wanita yang pandai (capable) dan bahkan diangkat sebagai Presdir Seungjin Group. Anak dan istrinya dianggap tidak memiliki skill management secanggih menantu perempuannya untuk mengurus Seungjin Group (emang ada kayak gini? bukannya darah lebih kental dari air?). Dari sini takdir bertaut mempertemukan Cha Do Hyun (Ji Sung) si anak lelaki kecil dan Oh Ri Jin (Hwang Jung Eum) si anak perempuan kecil. Persahabatan dan puppy love semasa kecil tumbuh menjadi penyakit jiwa yang menyiksa dan cinta dewasa diantara keduanya.

Sejak menonton episode 1 memang saya kurang suka dengan drama ini. Nontonnya tersendat-sendat bagaikan ingus yang sulit keluar. Kisahnya bertema thriller psychology melodramatic (whatever that is, saya istilahkan sendiri). Terasa sangat mengada-ada, tidak realistis. Cha Do Hyun mengidap penyakit DID (Dissociative Identity Disorder). Penyakit ini menyebabkan seseorang memiliki kepribadian ganda atau ingin menjadi orang yang bukanlah dirinya. Kepribadian Cha Do Hyun tidak hanya satu namun ada beberapa. Yang pertama adalah Shin Se Gi kepribadian seorang lelaki muda yang dingin, tangguh dan sedikit keji. Yang kedua adalah kepribadian Perry Park, seorang lelaki paruh baya yang ahli utak-atik bom dan penggemar kegiatan boating/memancing di laut. Yang ketiga adalah kepribadian si kembar lelaki dan perempuan Ahn Yo Seob dan Ahn Yo Na. Yo Seob adalah anak SMA yang pendiam, depresi dan punya kecenderungan bunuh diri. Ahn Yo Na adalah gadis SMA yang centil penggemar boyband dan lelaki-lelaki tampan. Kepribadian terakhir adalah Na Na yang merupakan kepribadian gadis berusia 7 tahun dan Mr. X yang misterius.

Oh Ri Jin & Cha Do Hyun (foto dramabeans)
Cerita mengalir semrawut. Karena tragedi semasa kecilnya Oh Ri Jin yang yang bernama asli Cha Do Hyun diangkat anak oleh sahabat mamanya dan menjadi saudara kembar dari anak kandung keluarga tersebut yang bernama Oh Ri On, yang juga adalah penulis buku populer dengan nama samaran Omega. Takdir yang selalu kembali bertaut (hampir dalam semua K-drama) mempertemukan Oh Ri Jin dan sahabat masa kecilnya Cha Do Hyun (yang bernama asli Cha Joon Young). Ri Jin yang juga adalah dokter psikiatri kemudian menjadi dokter pribadi yang merawat Do Hyun. Dengan sekuat tenaga ia mendampingi Do Hyun dan mampu mengendalikan pria itu ketika ia berubah-ubah menjadi berbagai personality yang tersebut diatas. Woaaaah!

Kisah kian larut dalam kepedihan ketika kenyataan muncul. Penyakit DID Do Hyun terjadi karena ia tidak kuat menanggung derita semasa kecil. Ayahnya (yang adalah pewaris sah Seungjin Group) sangat membenci Oh Ri Jin yang merupakan anak istrinya dengan lelaki lain di Ameika itu. Maka ia sering menyiksa Oh Ri Jin (yang kala itu bernama Cha Do Hyun) dengan memukulinya. Do Hyun (yang kala itu bernama Cha Joon Young) depresi berat karena sebagai anak-anak ia juga tidak mampu untuk melindungi Oh Ri Jin (Oh Ri Jin kemudian dianggap mati dalam sebuah kebakaran). Cha Do Hyun mengingkari semua kejadian masa kecil and becoming mengidap penyakit DID. Ia seringkali melupakan identitas dirinya sendiri dan menjadi orang-orang yang berbeda dengan perilaku berbeda. Ketika masa lalu terkuak Oh Ri Jin tetap kuat dan tangguh, cintanya pada Cha Do Hyun tidak bergeser sekalipun ayah lelaki itu dulu sering menyiksanya. Dengan bantuan Ri Jin dan kebenaran yang keseluruhan terungkap maka satu-persatu personality Cha Do Hyun pun 'pamit mundur.'

Berbagai Personality Cha Do Hyun (foto soompi)
Jangan bertanya: ini cerita K-drama KMHM sebenernya gimana sih? Saya sendiri masih pusing dan nyaris mengidap DID gara-gara K-drama ini. Seolah semua gagasan ditumpahkan menjadi skenario panjang dan kisah yang bagaikan lagu nasional -- sambung-menyambung menjadi satu, ..itulah Indonesia..Indonesia tanah airku..--- Paling menarik dalam film ini adalah akting gemilang Ji Sung yang memerankan berbagai karakter dalam kepribadiannya. Dua karakter paling menonjol adalah karakter Shin Se Gi yang macho, sadis namun menawan dan karakter Ahn Yo-Na yang imut, centil, lucu dan naksir Oh Ri On (kakak kembar Oh Ri Jin). Saat Ji Sung berakting banci sebagai Ahn Yo-Na dan mengejar-ngejar Oh Ri On dengan gegap gempita sambil berteriak,.."Oppaaaa..." sangat lucu dan menghibur. Sementara itu Shin Se Gi muncul handsome bak tokoh-tokoh pria heroik idaman yang jamak. Oya, lagu soundtrack-nya yang merupakan paduan slow song & rap juga catchy banget di telinga : Auditory Hallucination by Jane Jang featuring NaShow. Keren!

Anh YoNa (foto soompi)
Secara keseluruhan K-drama ini cukup menghibur. Tapi saya akan memilih menontonnya ketika sedang 'iseng.' Banyak adegan menangis yang dicurahkan oleh Ji Sung dan Hwang Jung Eum. Bagaimana mereka saling jatuh cinta. Bagaimana mereka menemukan kenyataan bahwa sejak kecil mereka adalah pasangan yang tak terpisahkan. Bagaimana pilunya nasib ibu kandung Oh Ri On yang mati dalam kecelakaan mobil. Pokoknya semua hal di masa lalu membuat keduanya rajin mencucurkan air mata. Sementara saya sebagai penonton acap kali bertanya-tanya: sedihnya dimana? segitu jadulnya kenangan 21 tahun silam hari ini masih ditangisi? mana ada kejadian kayak gitu? Bisa jadi penonton lain berbeda pendapat dan mampu menikmati drama ini dengan baik dan merasa syahdu. Masalah DID yang menjadi background drama seperti ini juga kurang klik bagi saya. Saya lebih menikmati Identity besutan Hollywood (John Cusack 2003) dan mungkin karakter 'Orang Gila Hutan Lindung' di film Si Unyil (1981-1993) yang hobinya kejar-kejaran sambil berteriak, "Anakku dimanaaaaa... istrikuuu dimannaaaa..." Hehehe,...

Thursday, March 24, 2016

Drama 08 - Oh Hantu Cewekku! (Oh My Ghostess) *****

Chef Kang & Na Bong Sun (foto : funpop)
Menilik judul yang mengandung hantu-hantuan, awalnya saya malas nonton. Film hantu banyak yang aneh, cliche dan tak masuk akal. Maka saya menghindari film dengan judul hantu-hantuan. Lebih suka nonton film horror sungguhan seperti Sadako dalam The Ring. Namun nonton film horror yang serius juga menimbulkan ketakutan. Merinding. Singkat kata saya menghindari film horror dan film hantu semisal vampire (kecuali twilight). Menurut saya karya-karya film berdasarkan cerita hantu dan setan hanyalah omong kosong. Entah mengapa, akhirnya saya menyempatkan diri juga menonton serial Oh My Ghostess. Mungkin karena selama ini saya hanya menonton film-film barat besutan Hollywood, ada rasa penasaran yang menggelitik dalam diri. Sepandai apa sih orang Asia masa kini mampu menghasilkan karya perfilman? Khususnya karya-karya film dari negeri Ginseng? Setelah menonton, hasilnya: terpesona!

Na Bong Sun (Park Bo-Young) adalah gadis yang sangat kuper. Ia bekerja sebagai asisten Chef di sebuah resto yang populer pimpinan Chef Kang Sun Woo (Jo Jung Suk). Tepatnya sebagai asisten kasta terendah : tukang cuci piring dan pesuruh. Pribadinya tertutup, jarang bicara, sering mengantuk, penakut, suaranya selalu lirih dan terbata-bata. Rambutnya dikuncir awut-awutan dan poni menutupi sebagian wajah. Resto milik Chef Kang memang tidak besar tetapi sangat populer dengan banyak pengunjung tetap (reguler). Chef Kang juga memiliki empat asisten pria yang gagah-gagah dan tampan. Seharusnya sebagai satu-satunya asisten wanita di Resto itu Bong Sun dapat berbangga. Sayang, karena pribadinya yang aneh Bong Sun selalu dipandang rendah oleh rekan-rekan prianya yang lain. Tidak pernah dianggap serius. Hanya dianggap sebagai asisten pembantu bertubuh mungil yang memelas. 

Ada hal yang membuat sifat Bong Sun sedemikian aneh. Bong Sun ternyata adalah gadis yang memiliki kemampuan sixth sense. Ia mampu melihat berbagai roh yang bergentayangan di sekitarnya. Kemampuan itu diturunkan dari neneknya yang berprofesi sebagai dukun di kampung. Maka Bong Sun sering sulit tidur karena setiap saat ia harus membakar dupa dan mengucap mantra pengusir agar tidak ada roh atau setan yang mengganggu dirinya. Tak seorang pun mampu memahami bahwa ada gadis dengan kemampuan khusus indra keenam seperti Bong Sun. Kemampuan untuk melihat setan. Diam-diam Bong Sun sesungguhnya naksir Chef Kang. Maka dari itu ia bertahan bekerja di resto tersebut walau kerap di bully oleh rekan-rekannya yang lain. Bahkan ia dibentak-bentak secara kasar oleh Chef Kang yang tak sabaran melihat perilaku lembek Bong Sun. 

Hantu Soon Ae & Empat asisten Chef (foto:viewreview)
Disisi lain arwah seorang gadis bernama Shin Soon Ae (Kim Seul Gie) bergentayangan dan bersikap badung. Ia adalah arwah gadis yang mati dalam keadaan perawan. Maka Soon Ae selalu berusaha memikat para lelaki dengan merasuki tubuh gadis-gadis. Ia ingin melakukan 'hal itu' untuk pertama kali. Ada penyesalan karena dirinya mati dalam keadaan perawan. Rupanya bukan sekedar masalah keperawanan yang membuat roh Soon Ae bergetayangan dan jahil kesana-kemari. Misteri kematian Soon Ae-lah yang membuat arwah dirinya penasaran. Soon Ae sama sekali tidak ingat bagaimana ia mati. Beberapa bukti mengarahkan petunjuk bahwa ia mati bunuh diri. Namun Soon Ae tidak yakin bahwa ia bunuh diri karena ia sangat mencintai kehidupan, mencintai ayah dan adiknya. Soon Ae terus mencari jawaban atas kematiannya. Tanpa sengaja ia kerap merasuk ke dalam tubuh Bong Sun dan merubah perilaku gadis kuper itu menjadi lebih centil dan agresif. 

Chef Kang memiliki seorang adik perempuan cantik bernama Kang Eun Hee (Shin Hye Sun) yang duduk di kursi roda. Ia merupakan korban tabrak lari misterius. Suami Eun Hee yang juga adalah anggota kepolisian tampan bernama Choi Sung Jae (Lim Ju-Hwan) sangat mendedikasikan hidupnya untuk melayani sang istri. Disini plot dibuat sangat menarik. Dengan realita bahwa semasa hidup sesungguhnya Shin Soon Ae naksir pada Polisi Choi. Namun pada suatu malam ada kejadian misterius, yang tanpa sengaja Polisi Choi Sung Jae menabrak dan melindas kaki Kang Eun Hee hingga cacad. Soon Ae-lah saksi mata yang menyaksikan kejadian tragis itu. 

Untuk menutupi perbuatannya Polisi Choi tega menculik dan membunuh Soon Ae. Membungkam gadis malang yang adalah satu-satunya juru masak handal di warung ayahnya. Kematian Soon Ae menjadi tragedi yang melukai hati ayah dan satu-satunya adik lelaki Soon Ae. Setelah sering merasuki tubuh Bong Sun, Soon Ae mulai rajin berkunjung lagi ke warung ayahnya. Menghibur sang ayah. Disamping itu ia juga mampu membuat Bong Sun menjadi gadis yang lebih dinamis dan akhirnya mencuri hati Chef Kang. Untuk mengurusi masalah arwahnya yang mati penasaran Soon Ae banyak dibantu oleh seorang dukun/cenayang bernama Seo Binggo (Lee Jung Eun). Adegan menyentuh hati terjadi ketika Seo Binggo yang niatnya menangkap setan/arwah gentayangan menjadi kasihan pada nasib Soon Ae dan bahkan menganggap Soon Ae adalah seorang gadis baik yang harus ia bantu agar rohnya dapat mencapai surga. Bereinkarnasi dengan baik. Adegan lucu juga banyak terjadi ketika Seo Binggo selalu kejar-kejaran dengan arwah Soon Ae, berusaha menangkapnya dengan mantra perdukunan.

Sementara itu Chef Kang menjadi pria yang berubah setelah hatinya terketuk cinta. Yang tadinya kasar, dingin dan acuh pada Na Bong Sun mendadak menjadi sangat posesif. Hal ini nampak pada saat ketika sekumpulan staf pertelevisian hendak membuat shooting di Resto milik Chef Kang. Karena rekan-rekan kerjanya banyak menyuruh-nyuruh Na Bong Sung, akhirnya sutradara juga membentak Bong Sun dan memperlakukannya bak pembantu umum. Chef Kang sangat jengkel melihat kekasihnya diperlakukan seperti itu dan menegur sang sutradara. Karena tidak terima sutradara lalu menyindir, "Kenapa emang asisten kamu yang ini nggak boleh disuruh-suruh? Emangnya dia pacar kamu?" Dengan sikap dingin dan tegas Chef Kang menjawab, "Betul, gadis ini adalah asisten sekaligus kekasih saya. Maka saya minta agar Anda dan yang lainnya jangan memperlakukan dia dengan seenak dengkul. Perlakukan dirinya dengan hormat!" 

Chef Kang, Na Bong Sung, Hantu Soon Ae, Polisi Choi
Moment itu adalah untuk pertama kalinya Chef Kang mengaku pada khalayak tentang hubungannya dengan Na Bong Sun. Pernyataannya membuat keempat asisten Chef pria yang lain serta adik kandung Chef Kang sekaligus segenap crew pertelevisian yang berada disitu sangat terkejut. Makjlebs! He-he-he,... Dengan satu titik balik berupa pengakuan cinta dari Chef Kang, hidup Na Bong Sun berubah seratus delapan puluh derajad. Yang tadinya dipandang remeh-temeh, kini semua orang memandangnya sebagai gadis yang memiliki arti. Bong Sun yang mungil dan bersuara lirih mampu menaklukkan pria sekaliber Chef yang yang tampan, populer, cerdas dan tegas (lagu lama lagi). Oya, akting Jo Jung Suk sebagai Chef Kang dan para crew dapurnya dalam memasak terlihat kampiun. Bagaimana cara mereka merajang dan meracik aneka bahan-bahan makanan sangat real. K-drama ini punya nilai seni tinggi. Baik sebagai film tentang crew dapur, percintaan, arwah dan kisah misteri. Demikian pun jalinan kasih Na Bong Sun dan Chef Kang diramu dengan apik romantis. TOP!

Foto : berbagai sumber

Wednesday, March 23, 2016

Drama 07 - Ditakdirkan Untuk Mencintaimu (Fated To Love You) *****

Aih! Drama ini membuat saya jatuh cinta pada aktornya, Jang Hyuk. Ada transformasi dramatis dari penampilan Jang Hyuk yang flamboyan ajaib menjadi ganteng cute di drama ini! (Bahasanya cewek banget ya!). Singkat cerita -- setelah berkutat dan wara-wiri di rangkaian drama Korea, saya bingung memilih mana aktor dan aktris idola. Saking banyaknya wajah-wajah bening di K-drama. Tetapi tentu saja akting yang memikat menjadi daya tarik yang tak dapat disaingi oleh aktor/aktris tanpa basic akting yang baik. Setelah melihat K-drama Fated To Love You saya langsung jatuh hati pada Jang Hyuk. Fated To Love You pertama kali dibuat dalam versi Taiwan pada 2008, versi Korea dibuat pada 2014. 

Lee Gun & Kim Mi Young (foto :dramabeans)
Dulu sepupu saya pernah bertugas ke Korea. Saya ingat kata-kata pertamanya saat pulang kembali dari Korea, "Kak, orang Korea itu suka banget berdandan! Mereka fashionista. Jadi suka banget beli baju dan dandan dengan segala gaya yang menyolok." Saya cuma bisa nyengir, "Yaelah di Indonesia kalau cari duit buat makan nasi saja masih susah Dik, gimana mau dandan fashionista? Dapet kaos gratisan pake brand sponsor ada tulisan Rhemason di punggung aja kali udah girang..." Tapi untuk sebagian kalangan atas mungkin fashion tidak menjadi masalah ya? Okelah! Menonton K-drama Fated To Love You membuat saya jadi mengerti mengapa penampilan, fashion dan style menjadi perubahan besar dalam hidup seseorang. Bagaimanapun juga memandang sesuatu yang enak dipandang lebih baik daripada memandang sesuatu yang acak-adul tak karuan. Rite? Get on a diet! Oh no! Malam ini putri saya baru saja pulang membawa sekantung chicken wings with yummy cheese dip dari wingstop yang luar biasa enak dan it's wednesday nite, so it's time on buy one get one free! No-no-no..... :(

Ceritanya Kim Mi Young (Jang Na Ra) adalah semacam 'office girl' di kantornya. Ia menjadi pesuruh dari semua pekerja kantor lainnya. Semua orang memberikan -post it -- kertas kecil yang lengket pada Mi Young dengan pesan untuk mengerjakan berbagai tugas seperti membeli kopi, membuat fotocopy dan mengantar barang. Hidupnya sangat monoton, membosankan dan super garing. Ditambah lagi Mi Young kurus ringkih, pucat, berkaca-mata dan suaranya sangat lirih. Siapa yang mau melirik? Dari undian di kantor Mi Young mendapatkan tiket liburan gratis ke macao, lokasi tepatnya di Resort Venetian Macao (Duh, keren!). Karena naksir seorang pengacara muda yang tampak agak memperhatikan dirinya, Mi Young lalu mengajak pria itu berlibur gratis bersamanya. Dari sini kegaduhan dalam hidup Mi Young muncul berskala topan badai. 

Lee Gun (Jang Hyuk) adalah pengusaha muda/pewaris tahta konglomerasi yang tajir-sumajir (lagu lama lagi). Menakjubkan adalah cara Jang Hyuk menampilkan dirinya sebagai Lee Gun. Berbeda dari aktor-aktor lainnya dengan peran yang sama (cowok ganteng-kaya-idaman). Jang Hyuk piawai memberi warna pada karakternya! Lee Gun ini nyentrik. Orangnya agak kasar ceplas-ceplos. Ketawanya membahana bak guntur menggelegar (kayak tawa si Pitung macan betawi). Kemudian gayanya memperkenalkan diri bagaikan James Bond. Jika James Bond selalu menyebut diri, "My name is Bond, James Bond..." Lee Gun menyebut dirinya, "Nama saya Gun, Lee Gun..." Hanya saja potongan rambutnya aneh dengan polem (poni lempar) yang tak karuan. Kadang dikuncir seperti samurai Jepang. Saya agak terganggu dengan penampilannya saat pertama kali muncul. Pertanyaan saya : Gak salah nih gaya rambut aktornya? Lupa ke salon? Ternyata ini trik K-drama. Seperti kata pepatah, "Lakonnya muncul belakangan,..."

Lee Gun (Jang Hyuk)
Lee Gun berpacaran dengan Kang Se-Ra (Wang Ji Won) sudah sekitar enam tahun lamanya. Namun pernikahan selalu ditunda karena Kang Se-Ra adalah ballerina yang bekerja di Inggris. Jadi jarang pulang kampung atau berada di Korea. Otomatis Lee Gun yang dikejar-kejar oleh neneknya dan dewan komisaris perusahaan konglomerasi (jyah penting gitu dewan ngurusin ginian?) untuk segera menikah (lagu lama lagi) kesulitan untuk segera mempersunting Kang Se-Ra. Pada hari H di Venetian Macao, Lee Gun mengundang Kang Se-Ra dengan persiapan acara kejutan mewah untuk melamarnya (marriage proposal). Namun di tengah perjalanan Se-Ra balik lagi ke Inggris karena ada undangan audisi untuk peran balet yang didambanya. Pokoknya penghalang percintaan mereka hanyalah karir balet Kang Se-Ra yang mengharuskannya berada di manca negara. 

Malangnya malam itu Kim Mi Young yang dikhianati oleh pengacara muda pujaannya, mabuk karena minum suatu ramuan dari botol yang ditemukannya tanpa sengaja. Ia menyasar masuk ke dalam kamar Lee Gun yang juga meminum ramuan yang sama karena ada sekumpulan orang jahat yang ingin mengakalinya ketika sedang tak sadar. Keduanya kemudian melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama. (Apakah itu? Jreng-jreng!). Pagi hari terjadi kehebohan karena Kim Mi Young dan Lee Gun terbangun dengan perasaan terkaget-kaget dan dengan busana yang sudah terlucuti dari tubuh. Bahkan ada beberapa orang yang mengambil video mereka berdua di tempat tidur. Lee Gun sempat mengamuk, dipikirnya Kim Mi Young adalah perempuan murahan yang berusaha mengakali dirinya. Luar biasa malang nasib si Mi Young! Aih,..

Setelah beberapa saat Lee Gun lalu menyadari bahwa Mi Young naive, penakut, introvert dan terbiasa bersembunyi di belakang layar. Ia pun kerap melindungi Mi Young dari pengacara muda yang kurang ajar padanya. Lee Gun bahkan mengajari Mi Young untuk memandang diri Mi Young sendiri bukan sebagai post-it yang mudah terlepas dan dibuang ke tong sampah. Tetapi pandanglah diri sebagai super-glue yang kuat dan penuh pesona. Siapa saja yang mengenal Mi Young harus selalu lekat dan sulit melupakan dirinya. Mi Young sangat berterima-kasih atas kebaikan Lee Gun dan singkat kata dari kejadian one night stand yang tidak terasakan apa-apa karena keduanya teler, mereka menjadi teman. 

Permasalahan besar muncul ketika kemudian ternyata Kim Mi Young hamil. Dunia menjadi gempar, khususnya nenek Lee Gun yang sangat berharap pada calon cucu yang sudah tumbuh di perut Mi Young. Sementara ibunda Mi Young yang adalah janda juru masak seafood marah besar. Putrinya dihajar dengan sapu. Ia merasa malu dengan keadaan Mi Young yang hamil diluar nikah. Apapun alasannya, ia juga sangat marah pada Lee Gun. Dan kurang berkenan menerimanya sekalipun Lee Gun kaya raya. Dengan berproses kedua belah pihak kemudian dapat menerima kehamilan Mi Young bahkan Lee Gun dengan terpaksa mempersuntingnya menjadi istri. Dan dengan terpaksa pula Kang Se-Ra kemudian menjadi kisah masa lalu tanpa Kang Se-Ra sendiri tahu mengapa tiba-tiba saja Lee Gun cuek pada dirinya. Karena suatu sebab, Mi Young lalu mengalami kecelakaan dan keguguran. Hubungannya dengan Lee Gun kian lama kian diambang kehancuran. 

Cerita terus mengalir deras dengan adanya tokoh seorang pria menawan bernama Daniel Pitt (hihihi-- adiknya Brad Pitt?), diperankan oleh Choi Jin Hyuk. Daniel adalah seorang seniman papan atas, ia bersimpati oleh kemalangan Mi Young dan akhirnya jatuh cinta. Bahkan dengan pertolongan Daniel Pitt, Mi Young mampu kuliah art ke Perancis. Wouw (drama bingits)! Pada akhirnya Lee Gun menyadari dirinya sudah berubah dan tak ada lagi cinta tersisa untuk Kang Se-Ra. Gun yakin bahwa hatinya hanya tergerak pada Kim Mi Young. Sayangnya Mi Young justru menjadi dingin dan menjauh. Ia masih sedih dikarenakan keguguran dan terlalu banyak tekanan hidup yang dihadapi sejak masuk dalam lingkup keluarga konglomerasi Lee Gun. Perhatian Daniel Pitt diterima Mi Young dengan baik walau tanpa ada rasa cinta untuk membalas kebaikan itu. Lee Gun sendiri akhirnya memutuskan untuk menjauh dari Mi Young dikarenakan ia memiliki penyakit keturunan yang cukup fatal. Dengan kemungkinan meninggal pada usia muda. 

Kim Mi Young & Lee Gun (foto xemphimso)
Sepulangnya dari Perancis, Mi Young semakin cantik, percaya diri dan sukses sebagai seniwati di Korea. Ia bahkan mengadakan pameran di galleri dan mampu menjual karya-karyanya kepada publik. Daniel Pitt selalu setia mendampingi. Diam-diam Lee Gun memperhatikannya dari jauh dan berharap banyak dengan munculnya Mi Young kembali ke Korea. Nah, inilah trik K-drama: Pada episode ini Lee Gun berubah wujud dengan potongan rambut pendek, super rapi dan wajah cute bagaikan model pada majalah Harper's Bazaar ataupun Elle. Makjlebs! Inilah yang oleh adik sepupu saya disebutnya, "Orang Korea fashionista dan stylist banget." Oleh skenario, keduanya dipertemukan kembali dengan rasa cinta yang masih membara dan jadian lagi. Horeee,... Kali ini tanpa keterpaksaan karena adanya janin dalam kandungan Mi Young. Tak lama kemudian Mi Young dan Lee Gun memiliki dua anak dan hidup bahagia hingga akhir jaman. Amin! Akting Jang Hyuk dan Jang Na Ra bagaikan sepotong pizza dan sepiring spaghetti. Lezat serta mengenyangkan. Dengan skenario yang banyak lagu lamanya, kedua aktor dan aktris mampu menutupi dengan bermain ciamik!

foto : berbagai sumber

Drama 06 - Hangat dan Nyaman (Warm Anda Cozy) ***

Skenario menurut saya rada aneh dan tidak masuk akal. Tetapi pemandangan Jeju Island dalam K-drama ini sangat mempesona. Serba salah! Jadi jalan ceritanya secara keseluruhan kurang bagus, tetapi ada poin-poin menarik yang bisa dinikmati dari drama ini. Ketika orang Korea sangat bangga dengan Jeju Island mereka, saya agak kasihan. Pasalnya kalau hanya pulau seperti Jeju, Indonesia punya ribuan pulau yang pastinya akan sangat cantik-cantik diangkat ke layar kaca atau layar perak. Sayang saja belum banyak yang di-expose dengan kemasan sebagus K-drama ini. Jeju Island memang indah dan film ini secara tidak langsung menjadi ajang promosi besar-besaran tentang Jeju Island serta keunikannya. Akh sudahlah, ... jangan lagi-lagi menyesali tanah air sendiri yang serba ketinggalan. Tetap semangat! Fighting!

Gun Woo & Jung Joo (remaja)
Suatu hari ketika berusia sembilan belas tahun Jung Joo (Kang So-Ra) bertemu dengan Gun Woo (Yoo Yeon Seok) di Jeju Island. Ia menyangka bahwa Gun Woo adalah saudara kembarnya karena mereka merayakan ulang tahun yang sama dan ada foto lama ibu Gun Woo bersama dengan ayah Jung Joo. Ternyata orang tua mereka hanya teman biasa dan tak ada hubungan apapun. Gun Woo bukanlah saudara sedarah bagi Jung Joo. Pertemuan itu sendiri memberikan kesan mendalam bagi Jung Joo, ia merasa Gun Woo punya daya tarik dan menjadi cinta pertamanya. Mereka membuat janji untuk berjumpa lagi kelak setelah dewasa karena saat itu Gun Woo hendak melanjutkan kuliah ke luar negeri. Gun Woo bahkan memberikan salah satu hadiah ulang tahunnya pada Jung Joo berupa sebuah jam yang mahal harganya. Gun Woo sudah bosan dengan kemewahan.

Bertahun kemudian (diatur oleh skenario dengan cara kebetulan) Jung Joo berjumpa lagi dengan Gun Woo, lagi-lagi di Jeju Island. Gun Woo telah menjadi pengusaha. Membuka usaha Cafe Warm & Cozy. Ia memperlihatkan kemahirannya sebagai chef namun tujuan sesungguhnya buka cafe untuk mencari perhatian cewek idamannya (caper). Gun Woo tidak pernah mencintai Jung Joo karena sudah lama ia tergila-gila pada Mok Ji Won. Sejak hari yang sama ia berjumpa dengan Jung Joo pada saat remaja dulu, Gun Woo jatuh cinta pada Ji Won. Gadis ini tingkahnya jahat, sadis, player, sesuka hati, selalu memilih cowok yang paling kaya diantara semua teman prianya untuk dijadikan kekasih. Tapi Gun Woo sangat suka pada Ji Won. Alasannya karena gadis ini mengingatkan Gun Woo pada ketangguhan tekad almarhum mamanya sendiri (yang kini telah meninggal). Hellooo,..?

Mama Gun Woo adalah wanita yang menikah tiga kali. Memiliki tiga anak dari tiga lelaki. Dan kesemuanya adalah anak dari lelaki-lelaki yang kaya raya. Sehingga ia sendiri memiliki kehidupan yang serba jet set. Gun Woo punya dua kakak yang masing-masing berbeda ayah dengan dirinya. Kakak pertama adalah pria pengusaha mapan yang ganteng Song Jung Geun (Lee Sung Jae) dan kakak kedua adalah gadis kaya yang manja yaitu Cha Hee Ra (Ok Ji Young). Kedua kakaknya sekalipun masing-masing berbeda ayah namun sangat sayang dan memperhatikan Gun Woo. Masing-masing juga mewarisi kekayaan dari ayah mereka. Gun Woo yang paling tidak jelas statusnya, siapa ayahnya dan kekayaan yang dimiliki juga tidak seberapa dibanding kedua kakaknya. Secara finansial Gun Woo juga masih ditanggung oleh kedua kakaknya. Terutama kakak lelakinya Jung Geun yang berusaha keras mendidik Gun Woo agar lebih bertanggung-jawab dan tidak manja.

Jung Geun & Hae Sil
Jalinan kisah memanjang berputar-putar hingga pada ending Gun Woo menerima cinta Jung Joo serta tidak lagi mengindahkan Mok Ji Won yang keji. Hal ini menyebabkan Mok Ji Won kebakaran jenggot. Yang paling menarik dari K-drama ini justru adalah kisah Song Jung Geun, kakak sulung Gun Woo. Pria ganteng, berusia matang, pekerja keras, seorang CEO dari resort di Jeju Island (lagu lama). Daripada kisah Gun Woo sendiri yang menurut saya sangatlah tidak masuk akal. Mendatar tegak lurus membingungkan dan abstrak. Pemeran Mok Ji Won tidaklah secantik pemeran Jung Joo. Belum lagi sifat Mok Ji Won sangat jahat, bagaimana mungkin Gun Woo sangat setia dan mencintai mati-matian serta tidak mengindahkan cinta Jung Joo pada awalnya? Terus apa alasannya Jung Joo sangat suka pada Gun Woo? Hanya karena alasan cinta pertama? Padahal ada walikota Jeju Island yang mantan model sexy pakaian dalam (mantan model celana kolor jadi walikota?) jatuh cinta mati-matian pada Jung Joo? Aigooo....ya sudahlah katanya cinta memang tidak masuk diakal!

Suatu ketika karena kecerobohannya, Song Jung Geun terpeleset dan masuk kelaut, nyaris mati tenggelam. Ia diselamatkan oleh Kim Hae Sil (Kim Hee Jung) seorang penyelam wanita di Jeju Island. Rupanya di Jeju Island banyak penyelam wanita yang bekerja mencari kerang laut dan hewan seafood lainnya untuk dijual sebagai bahan masakan berkualitas tinggi yang mahal harganya (halah di Pangandaran juga banyak seafood! -- Tapi ini adalah kearifan lokal Jeju yang diangkat ke layar kaca dan menjadi poin plus -- okelah ya!). Bahkan Jeju Island juga memiliki sekolah diving (penyelam) khusus yang dikelola oleh para penyelam wanita ini dan Hae Sil menjadi pimpinannya. Hae Sil adalah janda yang sudah lama menetap di Jeju. Ada masa lalu yang kelam menyelimuti dirinya. Menikah muda dan ditinggal mati sang suami yang tertabrak mobil secara misterius. Tentu saja Hae Sil masih terlihat sangat cantik dan menarik (walaupun sudah 30 tahun menjanda?). Langsung saja Jung Geun jatuh cinta dan mencari cara untuk mendekatinya. Hae Sil tidak punya bayangan bahwa Jung Geun adalah lelaki kaya raya. Dipikirnya Jung Geun adalah seorang lelaki pengangguran yang putus asa dan hendak bunuh diri kelaut. Padahal Jung Geun terpeleset ketika sedang merokok diam-diam di tepi laut. Ia mengaku pada publik sudah berhenti merokok. 

Pada akhirnya tentu saja Hae Sil menjadi istri Jung Geun dan hidup bahagia. Demikian pula Gun Woo mendapatkan kebenaran kisah bahwa ayahnya ternyata adalah seorang pengusaha juga yang masuk penjara demi menyelamatkan istri dan anaknya. Rupanya yang menabrak suami Hae Sil di masa lalu adalah ibunda Gun Woo dalam keadaan mabuk dan papanya bersedia menjadi kambing hitam. Dipenjara hingga 15 tahun lamanya. Ia menanggung semua itu demi istri dan bayi yang berada dalam kandungan yaitu Gun Woo sendiri. Seperti yang saya katakan di awal, ceritanya tentu saja rada aneh dan berputar-putar dengan jalinan yang kurang masuk akal. However kita bisa menikmati Jeju Island yang cantik, keindahan ornamen & design Cafe Warm & Cozy, serta keunikan para lady divers khususnya Kim Hae Sil yang jelita. Sebagai tambahan (penting gak yaaaa...?), adegan kiss antara Jung Joo dan Gun Woo pada episode terakhir cukup membara dalam jiwa. Bagi yang berusia 17th kebawah silahkan tutup mata. At least that a kiss should be, in a drama. :)

foto: berbagai sumber

Drama 05 - Nikah Bukan Sekedar Pacaran (Marriage Not Dating) ****

Lucu! Suka banget drama ini. Waktu itu sahabat saya Vira menyarankan agar saya menonton drama ini. Awalnya belum tertarik, namun begitu nonton episode 1 hingga 16 sulit berhenti. Maraton! He-he-he... Jaman dulu kita (ralat: saya dan rekan-rekan 'seangkatan') sering nonton film silat dengan kaset HVS yang segede batu bata. Ada jamannya juga hobby banget baca buku silat 'Ko Ping Ho' secara berseri dan maraton terus-menerus. Ini adalah hal yang saya alami ketika mulai kecanduan nonton K-drama. Sulit berhenti! Waktu yang ada semua tercurah untuk menonton K-drama dan sisanya mengerjakan hal-hal lain yang harus dilakukan. Makanya jadi malas menulis. Setelah pikiran jernih muncul, kini mulai lagi menuliskan hal-hal yang menarik untuk ditulis. Khususnya tentang K-drama. He-he-he,...

Ibunda, Jang Mi, Nenek, Bibi, Mama Mertua
Skenario Marriage Not Dating sesungguhnya tidak excellent banget menurut saya. However, casting pemeran pembantu (supporting actor & actress) yang dipilih satu batalyon semuanya berakting dengan sempurna, sehingga drama ini menjadi candu yang mengasyikkan untuk ditonton. Tokoh utamanya tentu saja cantik dan ganteng (seperti biasa). Akting mereka not bad, tetapi saya ingin menggaris-bawahi bahwa akting aktor serta aktris yang berperan sebagai keluarga inti dari si pasangan mampu menonjolkan kelucuan, keriangan dan sedikit kepiluan dari drama keluarga yang sangat menghibur ini. Entah mengapa menurut saya akting para pemeran utama sedikit tertimbun oleh kematangan akting para pemeran pembantu. 

Adegan dibuka dengan Joo Jang Mi (Han Groo) yang tengah kencan dengan pacarnya, Lee Hoon Dong (Heo Jeong Min). Ceritanya Jang Mi sudah pacaran setahun dengan Hoon Dong dan ingin segera dilamar. Hoon Dong kaget dan kabur. Ia sama sekali belum berpikiran tentang pernikahan. Maunya 'hepi-hepian' saja. Menikmati masa pacaran. Hoon Dong minta tolong pada sahabatnya, Kong Ki-Tae (Yeon Woo Jin), yang adalah dokter bedah plastik muda yang ganteng dan sukses. Minta tolong dicarikan alasan agar bisa menghindar dari Jang Mi. Hoon Dong langsung mematikan telepon dan memberi pertanda 'kita putus' dengan tidak memberi kabar pada Jang Mi hingga seminggu. Sementara Jang Mi ini ngarep banget! Dan tidak sadar bahwa kekasihnya begitu saja mendepaknya hanya karena ogah ditodong minta nikah!

Nah, Jang Mi disia-siakan dan menjadi gadis pecundang yang memalukan karena pacarnya tidak serius dalam menjalin hubungan dengan dirinya. Ki-Tae merasa kasihan dan kerap menolong Jang-Mi. Akhirnya Ki-Tae memutuskan untuk menjadikan Jang Mi pacar gadungan karena ibunya sudah memaksa-maksa agar Ki-Tae menikah. Disisi lain ayah dan ibu Jang Mi adalah tukang jualan ayam goreng crispy serta minuman keras. Jang Mi sendiri adalah karyawati dept. store bagian fashion. Totally pecundang dibandingkan dengan keluarga Ki-Tae yang kaya, terpandang. Ki-Tae sendiri adalah dokter yang memiliki rumah sakit bedah plastik pribadi. Sebenarnya Ki-Tae ingin agar ibunya 'menyerah' memaksanya buru-buru nikah dengan memperkenalkan pacar yang punya latar belakang dari kalangan bawah. Anehnya, sikap Jang Mi yang lucu, spontan, hormat, mengabdi pada ibu Ki-Tae justru membuat sang calon ibu mertua jatuh hati padanya. Sekalipun 'pacar gadungan' -- Jang Mi disayang dan mulai diterima di keluarga Ki-Tae. 

Kong Ki-Tae & Joo Jang Mi
Sementara itu ayah dan ibu Jang Mi yang jualan ayam goreng sering berantem dan ingin cerai. Pasalnya ibunda Jang Mi merasa 'salah milih suami.' Mudanya dulu cantik, ternyata milih suami kurang oke, tuanya malah jadi bakul ayam goreng crispy. Penyesalan seumur hidup! (makan tuh cinta). Ketika mengetahui putrinya mulai pacaran (padahal hanya pura-pura) dengan dokter bedah plastik dari keluarga terpandang, ibunda Jang Mi luar biasa gembira. Ngarep! Bahkan yang tadinya sering cekcok dengan sang suami kini menjadi kompak mendukung nasib baik sang putri yang sudah di depan mata. Sang ibunda berusaha sekali agar putrinya benar-benar dijadikan istri oleh sang dokter bedah plastik yang super charming. Apalagi calon besannya terkesan sangat anggun dan elegan.

Keluarga Ki-Tae punya masalah berbeda. Ayah Ki-Tae ternyata memiliki istri muda (cem-ceman). Tanpa sengaja Jang Mi mengetahui hal ini dan mengkonfirmasi pada keluarga Ki-Tae. Mengadu pada sang calon mama mertua. Rupanya semua orang di keluarga tersebut termasuk Ki-Tae sendiri sudah lama tahu dan paham bahwa ayahnya punya cem-ceman. Demi nama baik dan supaya tidak membuat skandal semua orang pura-pura tidak tahu apa-apa (termasuk nenek dan bibi Ki-Tae). Semuanya menutupi kenyataan bahwa sang ayah adalah lelaki yang doyan mendua. Disini peran calon mama mertua Jang Mi (diperankan oleh aktris Kim Hae Sook) sangatlah menawan. Dengan sekuat tenaga ia menerima dirinya dimadu dan dipermalukan dengan tingkah suami yang ganjen, bahkan didepan calon menantunya ia masih menutupi aib suami. Kekaguman Jang Mi makin bertambah pada sang calon mertua yang menurutnya hebat, tangguh dalam mengurus keluarga sekalipun timpang karena hidupnya dimadu sekian lama.

Banyak adegan lucu dalam film ini. Paling lucu adalah ketika Mama Ki-Tae marah besar karena Jang Mi digampar/dicakar oleh wanita simpanan suaminya. Selama ini sang mama sabar dan bertahan hidup dimadu, tapi ketika calon mantu kesayangan diserang oleh cem-ceman suaminya ia mengamuk dan balas mencakar orang ketiga dalam rumah tangganya itu. Kejadian memalukan berlangsung di dept. store tempat Jang Mi bekerja sehingga membuat skandal. Ketiganya, yaitu Jang Mi, mama mertua dan cem-ceman beradu jotos dan jambak-jambakan di lantai dept. store. Ditonton oleh banyak orang. Adegan ini haru, lucu dan menarik karena setelahnya mama Ki-Tae jadi tertawa sendiri. Merasa gembira karena pada akhirnya benteng pertahanannya runtuh dan menyerang kekasih sang suami. Semua dikarenakan Jang Mi yang menyayangi dan terus membela dirinya.

Keadaan menjadi runyam dan bom meledak ketika semua orang dalam kedua keluarga tahu bahwa Jang Mi dan Ki Tae hanya pura-pura pacaran. Kekecewaan muncul pada kedua keluarga yang sudah berharap banyak dengan jalinan hubungan kasih Jang Mi dan Ki Tae. Namun sama seperti semua drama yang --harus happy ending atau penonton akan ngamuk-- maka Jang Mi dan Ki Tae pada akhirnya jatuh cinta sungguhan dan melangsungkan pernikahan. Moral cerita drama ini menarik, bahwa ketika dua anak manusia menikah, dengan kondisi keluarga yang lengkap (ada ayah-ibu-nenek-bibi) maka relasi yang terjadi adalah bukan hanya antara dua insan tetapi antara dua keluarga. Terlebih hubungan ibu mertua dan menantu perempuan yang biasanya kurang harmonis, dipotret manis dalam K-drama ini. Bahwa sesungguhnya calon istri yang sempurna akan sangat mencintai ibu suaminya sama seperti ia juga sangat mencintai ibu kandungnya sendiri. Aih, co cuitttt!

Untuk catatan :

Ibunda Joo Jang Mi, Na So Nyeo diperankan oleh Lim Ye Jin
Ayahanda Jang Mi, Joo Gyung Pyoo diperankan oleh Park Jun Gyu
Ibunda Kong Ki Tae, Shin Bong Hyang diperankan oleh Kim Hae Sook
Ayahanda Kong Ki Tae, Kong Soo Hwan diperankan oleh Kim Kap Soo
Nenek Kong Ki Tae diperankan oleh Kim Young Ok
Bibi Kong Ki Tae diperankan oleh Park Hee Jin

foto: viki

Tuesday, March 22, 2016

Drama 04 - Cinta Mulia (Noble My Love) *

Kim Jae Kyung & Sung Hoon (foto: dramafever)
Haduh, bingung saya mengupas atau menuliskan tentang drama Korea yang satu ini! Noble My Love. Jika ditanya, bagus nggak ceritanya? Datar dan standar banget. Akting para pemainnya juga diluar harapan saya sebagai penonton. Semakin sering saya menonton drama/film, semakin mengerti saya perbedaan nyata karya berwujud tulisan dan sinematografi. Dengan tulisan atau produk hiburan yang berwujud buku, satu tokoh saja yaitu 'sang penulis' yang mampu memantik jemari dan merangkai kata dengan indah maka sebuah karya menarik akan muncul. Dengan sinematografi, tanpa ada koordinasi maksimal dari team, pemain, sutradara dan sebagainya maka acak-adul dan kacaulah sebuah karya pementasan. Herannya saya menonton drama ini hingga selesai! Walau sejujurnya saya forward (percepat) hingga akhir.

Noble my love berdurasi 15 menit dan sebanyak 20 episode, jadi sekitar 300 menit atau lima jam. Ceritanya biasa banget dan boleh di kata agak kacangan. Yang saya sesalkan pemainnya kurang menterjemahkan watak tokoh dengan sepenuh hati atau keunikan tertentu. Artinya ketika nonton drama tersebut kita akan berkomentar, "ini kan pura-pura saja...". Makjlebs deh kalau saya nonton film dan hati saya menjerit, ini akting atau pura-pura akting? Kacau. Tetapi... Ini ada tetapinya. Drama ini pemerannya cantik dan ganteng. Lalu keduanya serasi. Buset! Jadi alasan saya menonton adalah teramat sangat dangkalnya. Hanya karena si cowoknya ganteng dan ceweknya cantik, lalu keduanya terlihat serasi bersama-sama. Sama seperti kita akan berkomentar Shrek cocoknya dengan Fiona. Bajuri dengan Oneng. Hehehe,... haduh! Makanya bingung juga kenapa saya hendak menuliskan resensi drama ini. Padahal tidak jelas apa yang harus saya kisahkan. Pelajaran kehidupan : zero. Akting : zero. Alur Cerita : zero. 

Foto : dramastyle
Lee Kang Hoon adalah pengusaha muda yang ganteng, sukses, mempesona dan bla-bla. Tidak nampak tertarik pada wanita manapun (aih! please!). Suatu hari berjumpa dengan dokter hewan wanita bernama Cha Yoon Seo. Awalnya saling benci karena satu dengan yang lain menganggap sikap mereka menjengkelkan dan tidak menarik. Suatu ketika Kang Hoon hendak diculik (motif yang aneh?) dan diselamatkan oleh Cha Yoon Seo. Bahkan sebagai dokter hewan Cha Yoon Seo mampu merawat dan menjahit luka tusuk di perut Kang Hoon dengan baik. Dari sini ketertarikan dan jalinan cinta muncul. Dibuat dengan pola tarik ulur si kaya berusaha mendekte si miskin yang melawan sekuat tenaga. Dengan bumbu adik Kang Hoon yang playboy (pada ending) dan mamanya yang kurang setuju. Akhirnya keduanya menikah juga karena saling mencintai dan yang lain akhirnya menyetujui. The End!

Yes I hate myself menonton drama ini hingga tuntas hanya karena senang memandang Kang Hoon dan Yoon Seo. Sebuah alasan tak masuk akal untuk membuang sepenggal waktu di kehidupan ini dengan sia-sia. Tapi ya sudahlah, saya tokh menikmati wajah Kang Hoon dan Yoon Seo dengan perasaan berbunga-bunga, daripada memandang wajah tukang rujak dan tukang bakso yang sliweran di depan rumah. Akting aktor Sung Hoon sebagai Kang Hoon tidak istimewa, sudah seribu aktor yang berakting 'sok ganteng-sok cool-sok kaya.' Jadi bingung, apa menariknya? Yang lebih menggelikan bagi saya adalah akting Kim Jae Kyung sebagai Cha Yoon Seo. Sering dalam hati saya berkomentar, ---marah kok ekspresinya gitu?-- jatuh cinta kok ekspresinya gitu. Yang terparah adalah akting Jae Kyung ketika nangis tapi tidak keluar air mata? Wis, pokoknya amburadul. Tapi saya maafkan keduanya karena saya merasa segar memandang wajah cantik Kim Jae Kyung dan kegantengan Sung Hoon. Apa boleh buat anemo penonton memang kadang tidak mudah ditebak!

Kepompong

Sebulan lebih tidak blogging. Bukan karena sakit. Dibilang malas, mungkin juga malas. Saking lamanya tidak mengetik jemari terasa kaku ketika menekan tuts pada notebook. Ada apa? Hmm,... tidak ada apa-apa. Ada masanya dalam hidup ini permasalahan menumpuk dan menggunung sehingga manusia kelelahan untuk menanggapi dengan emosi yang tersisa. Disisi lain ada pula masanya keadaan begitu tenang, aman dan nyaman sehingga manusia juga menjadi pasif dan tidak tahu hendak melakukan apa. Tepatnya keadaan kedua yang tengah saya alami. Bosan? Mungkin. Bahagia. Harus. Hidup ini tujuannya hanya untuk merasa bahagia. Bahwa kebahagiaan setiap orang bergantung pada 'jimat'nya masing-masing itu perkara lain. Ada orang bahagia karena memiliki orang yang dicintai. Ada orang yang bahagia karena serba berkecukupan. Ada orang yang bahagia hanya karena bisa makan nasi dalam sehari. Maka dari itu manusia harus waspada dan yakin tentang apa yang benar-benar dikehendakinya. Be careful with what you wish for...

Untuk saya pribadi, menyenangkan ketika keluarga saya merasa senang dan damai. Suami merasa bahagia dan putri semata wayang saya juga selalu terlihat gembira. Dengan satu-satunya sahabat sejati yang hampir setiap hari berinteraksi, Elvira, saya juga merasa damai. Kadang lelah dengan begitu banyak teman dan segudang permasalahan mereka. Bukannya tidak bisa berempati atau bersimpati tetapi mungkin saya memasuki masa-masa 'kepompong'-- hanya senang menggulung diri dan tinggal dengan nyaman di dalam kantong hidup saya sendiri. Buruk? Saya rasa ini hal yang buruk. Karena saya menjadi manusia yang pasif, acuh, masa bodoh dan mengebiri semua ambisi saya yang ada sebelumnya. Hidup ini tricky ya? Banyak keculasan yang kita hadapi di dalam kehidupan. Ketika manusia banyak bertingkah lalu muncul pula banyak masalah, namun ketika manusia diam dan berdamai dengan keadaannya hidup menjadi sangat hambar. Sebenarnya apa yang diharapkan Tuhan dari manusia? 

Tulisan ini hanya serangkaian omong kosong yang acak adul, bingung ingin bercerita apa. Beribu bahkan berjuta kejadian meliputi hidup kita setiap detiknya. Setiap momen berharga untuk dirayakan. Mungkin saat ini adalah saatnya saya merayakan hidup yang datar dan membosankan. Setidaknya saya yakin ini adalah pilihan saya pribadi dan bukan paksaan keadaan. Maka saya menikmatinya dengan sukacita. Saya tidak ingin mencari-cari masalah. Tidak pula sedang berminat untuk mengurusi kehidupan orang lain. Dimana kadangkala saya berbinar mendengarkan setiap kisah kehidupan. Saya adalah pendongeng! Bagaimana bisa saya mendongeng jika saya tidak mendengarkan setiap kisah kehidupan yang disampaikan oleh orang-orang yang ada di sekitar saya? Saat ini mungkin saya hanya merasa lelah. Untungnya saya tidak lapar. Teringat kata-kata bijak seorang teman yang mengatakan bahwa orang yang mudah dengki/sirik adalah orang-orang yang dicurigainya "mungkin mereka lapar." Dengan kata lain uang dan harta menempati kecurigaan teratas untuk mendikte perilaku manusia. Bisa jadi benar. Mudah-mudahan dengan fase kepompong ini saya bisa keluar dari belenggu pendiktean oleh uang ( dan ambisi). Menulis lagi? Yuk kita lakukan! 

Foto: buglifecycle