Kadang untuk menulis blog kita akan kehabisan
ide, khususnya saat kita tak kemana-mana atau tak bertemu siapapun juga. Lebih simple-nya tak ada sesuatu
pengalaman khusus yang menarik untuk dikisahkan. Tapi karena saya suka menulis,
kadang saya sedikit 'memaksakan diri' untuk menulis. Mengapa? Seperti yang saya
ungkapkan sebelumnya. Bagi penulis, sehari saja tak menulis rasanya seperti tak
mandi, tak bersentuhan dengan air dan sabun! Tapi percaya deh, kisah dibawah ini
rasanya tak mengada-ada.
Hari ini secara umum adalah hari yang
biasa-biasa saja, hari yang menyenangkan dan menarik bagi keluarga saya. Kami pergi makan siang, minum kopi dan membeli gadget baru bersama dengan keluarga. Semuanya
terlihat normal dan menyenangkan. Padahal dalam hati saya bergejolak, ada suatu
pergumulan untuk memaafkan dan hal tersebut tidaklah mudah. Tapi saya terus
mencoba dan terus berlatih menekan amarah saya. Saya percaya bahwa latihan dari
pondok permenungan sedikit banyak akan membimbing saya dalam mengelola emosi.
Pernah menonton film Twilight kan? Sepintas film itu sepertinya
cengeng dan mengada-ada. Satu dari ribuan atau jutaan kisah cinta yang pernah
ada di dunia ini. Kali ini saya memandangnya dari sudut yang berbeda. Saya
memandangnya dari sudut "TRUST" atau kepercayaan. Bayangin deh kalau kita
jatuh cinta atau benar-benar terpesona dan terikat pada seorang vampire. Mahluk
yang suka menghisap darah manusia?? Kira-kira ada yang sanggup tidak?
Bagaimana mungkin seorang manusia
mencintai atau percaya penuh (TRUST) pada seorang (atau seekor) vampire?
Rasanya mustahil bukan? Tapi ternyata seorang 'Bella' sanggup mempercayai
'Edward Cullen' bahkan membela dan mencintainya mati-matian. Segala mara bahaya
dan rintangan ditempuh oleh Bella agar dapat selalu bersama dengan Edward.
Sungguh mengharukan dan menguras airmata. Namun bagaimana jika suatu saat
Edward ternyata mengkhianati Bella? Bagaimana kira-kira reaksi Bella? Taruh
kata Bella memberi kesempatan kedua pada Edward, namun ternyata ia kembali
mengkhianati Bella? Bahwa ia hanya berniat agar Bella menjadi kantong darah,
sumber energi bagi Edward agar ia dapat hidup seribu tahun lagi?
Menakutkan bukan? Bagaimana kita sering
menaruh kepercayaan penuh kepada seseorang kemudian pada akhirnya kita sadar
bahwa orang tersebut bukannya menghargai kepercayaan kita namun hanya sekedar
memanfaatkan kita? Menghisap kita habis-habisan? Pun, setelah diberi kesempatan
kedua ia masih saja menggunakannya untuk mengambil keuntungan dari kita?
Bagaimana kira-kira sikap 'Bella' jika bertemu dengan vampire yang sedemikian
licik dan kejam seperti itu? Pastinya Bella akan mengenakan kalung bawang,
membawa salib kemana-mana dan memalang pintu. Aihhhhh..!
Seperti itulah TRUST. Kala kita kehilangan
TRUST pada seseorang atau sesuatu - dapat diibaratkan kertas yang telanjur
diremas kusut masai. Sekalipun dibuka dan dihaluskan kembali tetap akan ada
bekas-bekas kusut lipatan yang tak rapi. Nah, demikianlah kepercayaan yang hilang
dari diri seseorang. Akan ada rasa ketakutan dan justru waspada terus -
menerus. Semoga kita tak pernah menemukan 'vampire' yang berkeliaran disekitar
kita. Semoga hanya malaikat yang akan selalu ada disekeliling kita, maka
rajin-rajinlah berdoa.
"Trust is like a paper, once it's crumpled it
can't be perfect again."
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.