Pagi ini saya terbangun dan entah mengapa langsung berkeinginan memutar lagu kesayangan masa remaja dulu, I love chopin. Anda tahu bukan, irama musik kadangkala seolah membawa kita ke suatu tempat yang belum pernah kita ketahui dan jelajahi sebelumnya. Irama semacam itu seolah membangunkan suatu kesadaran dalam diri, ada sebuah panggilan yang mengundang. Apa istilahnya ya? Drifting away? Senang rasanya perasaan kita terbang terbawa pada angan dan cita-cita, hal-hal yang selama ini belum kesampaian. Dan
dengan alunan lagu piano itu imajinasi melayang....seandainya...Remember that piano, so
delightful unusual. That classic sensation, sentimental confusion,...
Bertahun-tahun ini ada hal berat yang sangat
mengganjal. Sepertinya saya tinggal di suatu 'negara' dalam
'negara'. Saya bekerja di sebuah institusi asing yang cukup ternama dan bonafide.
Selama bekerja disitu disitu, pengalaman yang ada tidak banyak membantu saya
untuk memperluas skills kerja tapi lebih kepada skills untuk managing people. Berkomunikasi dan berhubungan dengan berbagai jenis manusia. Menghadapi
orang dari berbagai bangsa termasuk bangsa sendiri. Setiap hari selama
belasan tahun, saya menghadapi orang Amerika, Eropah, Korea dan Jepang. Yang culture-nya berbeda dan
mengedepankan sikap individualistis. Belum lagi harus bersosialisasi dengan rekan sekerja yang mayoritas adalah bangsa sendiri dengan trademark unggah-ungguh-nya yang tak
boleh dilupakan. It's
complicated!
Bekerja disitu adalah heaven bagi
sebagian besar rekan kerja. Pagi-sore dijemput dengan mobil mazda atau
kijang innova. Liburnya lama, bisa 18 hari setahun. Banyak acara semacam training/ pesta
yang bagus-bagus hampir tiap tahunnya. Pokoknya membuat siapapun yang tidak
waspada akan hanyut dalam kenikmatan menghamba nine to five. Hidup rutin yang diarahkan sesuai kehendak perusahaan. Karyawan tugasnya hanya bekerja sesuai perintah dan bersyukur. Apakah kami robot?
Jika saya bekerja di tempat
lain mungkin akan lebih sengsara. Tapi lima belas tahun kemudian setidaknya saya
tidak akan terus duduk di posisi yang sama. Seharusnya ada penilaian yang lebih
layak untuk kinerja masing-masing karyawan. Jika baik ada reward, jika kurang harus ada kritik membangun untuk memperbaiki kinerja. Jika salah tentu juga harus ada punishment. Dalam perusahaan 'negara' dalam 'negara' semua orang disamakan prestasi kerjanya. Naik gaji sama rata, dapat roti juga dibagi
sama rata.Utopia yang menjebak,
serba nyaman dan damai. Macan kumbang dan kucing kampung semua memperoleh kaleng sarden yang sama.
Ujung kisah ini adalah
'keluar dari zona nyaman'. That's
true. Dan saya berpikir untuk keluar dari paradise ini, dari surga ini. Saya
berpikir untuk melakukan sesuatu yang berbeda dan tidak biasa. Saya berpikir
sebelum maut menjemput apakah saya hanya akan melakukan perihal itu-itu saja?? Rasanya
saya bukan orang semacam itu. Jadi angan saya melayang jauh....dan teramat jauh. Bagaimana
jika seandainya saya resign dan keluar dari utopia yang saya jalani selama
belasan tahun ini? Banyak pengalaman lain yang ingin saya rasakan,...
Semua teman dekat mengomentari dengan
sebutan nekad, gila, tidak berpikir panjang. Dengan keterbatasan usia mau melamar kerja dimana lagi? Lagipula saya sudah terlalu lama tinggal di tempat itu. Ya, tapi saya membiarkan imajinasi saya melayang jauh. Ada hal-hal yang menarik di tempat jauh jika kita lewat menembus
hutan dan berjalan di jalan setapak. Ketimbang duduk manis dan selalu berdiam di tempat. Pernikahan saya dengan pekerjaan di kantor bahkan terasa lebih lama dibanding pernikahan dengan suami. Tetapi pekerjaan bukan manusia, pun sesuatu yang saya suka untuk melakukannya. Selalu ada suara
dalam diri, go...and find
your own way..! I think I will go on to follow that voice,...
Rainy days never say goodbye
To desire when we are together
Rainy days growing in your eyes
Tell me where's my way
Imagine your face
In a sunshine reflection
A vision of blue skies
Forever distractions
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.