Sunday, May 12, 2013

Hal - Hal Yang Sederhana

Kebanyakan orang memimpikan hal yang muluk - muluk, bukankah demikian? Setiap hari membaca berita di surat kabar dan menonton acara televisi, yang muncul hanyalah rangkaian berita yang memaparkan sifat rakus, manusia tak pernah merasa cukup untuk memiliki ini dan itu.

Baru saja saya menonton film lama "You've got mail," yang dibintangi oleh Tom Hanks dan Meg Ryan. Ceritanya simple, mengalir dan sederhana. Sempat juga terharu menonton film lama ini. Padahal saya sudah nonton beberapa kali. Menurut saya, Ryan dan Hanks memang sangat cocok bersanding di layar lebar. Bagi suami, acara menonton film lalu merasa haru terlihat konyol, bagi saya cukup menyentuh kesadaran. Artinya saya masih memiliki perasaan atas hal-hal yang sederhana.

Betapa terkadang hal-hal sederhana yang dapat membuat kita menangis bahagia sudah jarang kita rasakan, benar tidak? Kita terbiasa menangis meraung-raung manakala menghadapi problematika pelik atau tragedi kehilangan. Di waktu lain kita tertawa terbahak-bahak manakala kesuksesan merangkul, seolah tak ada lagi kemalangan yang akan muncul. Sedikit orang yang mawas diri dan melatih sikap intuitif untuk tidak berlaku berlebihan dalam kedukaan maupun kegembiraan. Suka dan duka seperti roda, keduanya akan terus berputar-balik dan menggantikan aneka kisah dalam kehidupan manusia. Waspadalah!

Manusia dipusingkan dengan  berbagai tagihan seperti cicilan rumah, tagihan kartu kredit, tagihan kendaraan, uang sekolah anak, dsb. Jika seseorang mendapat ide sederhana, bagaimana jika kita ke pantai pada sore hari dan menikmati cahaya matahari? Atau bagaimana jika kita berjalan-jalan di padang rumput pada pagi hari dan menyentuh sisa-sisa embun pagi? Maka orang - orang jenis pemusing ini akan berteriak, "Siapa yang akan membayar tagihan-tagihan yang menumpuk?...Mana ada waktu untuk melakukan hal-hal semacam itu?"

Pada suatu masa saya pernah seperti itu, menjadi manusia temperamental yang berteriak setiap detiknya. Panik dan merasa insecure hampir sepanjang waktu. Pekerjaan kurang dihargai, boss yang kurang baik, gaji rasanya kurang layak, liburan kurang panjang dan hutang selalu menumpuk. Lalu saya mulai belajar mengendalikan diri. Bahasa simbolisnya, mulai coba kembali mencari kesungguhan makna hidup ini. RESTART! Hidup ini apa sih sebenarnya? Tujuannya? Menjadi kaya atau menjadi bahagia? Menjadi cukup atau menjadi boros? Lalu saya mulai lagi belajar, memperhatikan segala detail dari kehidupan dan tidak terfokus pada diri sendiri. Perlahan-lahan saya merasa tenang, damai dan bahagia.

Seperti sore hari ini, ... yang saya nikmati dengan minum teh panas dan menonton acting Tom Hanks yang menggugah perasaan. Lelaki ini tetap berusaha mencintai Meg Ryan dengan segala cara, walau pada awalnya mereka merupakan musuh bebuyutan. Dengan gayanya yang biasa-biasa saja dan pendekatan yang datar-datar saja -- tanpa perlu kereta kuda atau limosin. Cukup dengan berjalan-jalan sore dan membawa Brinkley -- anjing kesayangannya, Tom Hanks mampu memenangkan hati Meg Ryan. Seandainya hidup dapat sesederhana itu.. Seperti cerita dalam film,... Hmpphhh,....

I wish life could be this simple!

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.