Monday, December 14, 2015

Tiga Pertanyaan Tolstoy

Semalam iseng mencoba mendengar 'audio book.' Ceritanya saya sedang giat dan asyik membaca banyak karya/literatur asing yang tersebar di dunia maya. Menggunakan aplikasi ebook reader saya dapat membaca karya-karya besar seperti Shakespeare, Jane Austen dst. Yep, in english! Sulit dimengerti untuk bahasa Inggris literatur lama. Udah gitu lama-lama mata kok lamur? Faktor U kali yee,... walau saya berusaha mengingkari? Ya sudah untuk menjaga kesehatan mata, saya coba alternatif lain. Sekarang saya coba mendengarkan kisah dengan 'audio book.' Ternyata di youtube banyak sekali naskah-naskah indah yang dibacakan. Jadi kita dapat menikmati karya sastra yang bagus-bagus itu dengan modal mendengarkan (listening). Kalau naskah Indonesia? Pengen banget! Tapi sejauh ini belum lihat ada audio book-nya. 

Untuk pertama kalinya saya mendengarkan naskah karya Leo Tolstoy. Saya pikir bakalan sulit dan menggunakan bahasa Inggris yang njlimet. Ternyata engga tuh! Cerita pendeknya simple dan inspiratif. Kisah Tolstoy yang saya dengarkan adalah, "The Three Questions" atau "Tiga Pertanyaan." Cara penceritaannya sederhana. Mirip seperti dongeng anak-anak HC Anderson. Siapa sih Pak Tolstoy ini? Tolstoy, orang Rusia. Dikatakan sebagai salah satu pujangga besar sepanjang masa. Masih keturunan bangsawan Rusia dan pemuda yang 'mbalelo.' Dia kuliah nggak selesai, kabur! Nggak mau dan nggak sudi belajar. Luntang-lantung nggak karuan, berjudi segala. Akhirnya masuk ketentaraan. Setelah masuk menjadi anggota ketentaraan ini, banyak pengalaman yang dialami Tolstoy maka mulailah beliau menulis. Tolstoy meninggal pada usia 82 di tahun 1910. Karya besarnya adalah 'war and peace' dan 'anna karenina.' Foto mudanya Tolstoy tampan seperti pangeran Rusia, tapi fotonya setelah kakek-kakek tua dan jenggotan seperti Gandalf dalam Lord of The Rings. He-he--he,...

Nah, balik ke karya yang saya baca, 'Tiga Pertanyaan.' Alkisah ada seorang raja yang pandai cendekia. Dia punya gagasan. Jika seseorang : MELAKUKAN SESUATU PADA WAKTU YANG TEPAT, BERINTERAKSI DENGAN ORANG YANG TEPAT DAN MENGERJAKAN HAL YANG TEPAT, orang itu tidak akan pernah gagal sepanjang hidupnya. Artinya bakalan sukses terus sepanjang usia! Bisa jadi kayak Warren Buffett? Si Raja ingin sekali tahu jawab atas pertanyaan-pertanyaan itu. PENGEN DONG SUKSES! Siapa yang nggak pengen? Jadi Raja mencari tahu kemana-mana, SIAPA NIH ORANG YANG TEPAT? KAPAN WAKTU YANG PAS? DAN APA YANG HARUS DILAKUKAN? Tidak ada jawaban yang memuaskan Raja. Akhirnya Raja ingin bertemu Pertapa yang pandai. Pertapa ini terkenal tapi ia menyepi tinggal di hutan, tidak pernah muncul ke kota. Raja khusus menyamar untuk datang ke gubug pertapa yang bijaksana. Pengawal-pengawalnya ditinggal di tepi hutan.

Ketika bertemu pertapa, Raja langsung menanyakan pertanyaan-pertanyaan penting tersebut. Tapi dicuekkin abis-abisan oleh si pertapa. Malah pertapa asyik menggali tanah, hendak menanam sesuatu. Karena tidak tega pada si pertapa yang tampak kelelahan mengolah tanah, Raja membantu pekerjaan pertapa mencangkul tanah. Tak lama kemudian muncul seorang lelaki yang terluka parah. Si Raja juga langsung menolong si lelaki yang terluka itu. Di perban dan di basuh luka-lukanya lalu ditidurkan di kasur pondokan si pertapa. Raja menjadi kelelahan atas berbagai pekerjaan yang dilakukannya hingga ia pada akhirnya juga tertidur pulas semalam suntuk di pondok pertapa.

Keesokan paginya raja terkejut, lelaki yang ditolongnya sudah sembuh. Lelaki itu ternyata adalah saudara dari orang yang pernah dipenggal kepalanya oleh raja. Ia datang ke pondok pertapa hendak membunuh raja! Dendam! Di tepi hutan ia dilukai oleh pengawal-pengawal raja dalam sebuah pertarungan. Namun karena raja justru menolong dan menyembuhkan luka-lukanya, lelaki itu tunduk menyembah kepada raja. Takluk. Ia dan keturunannya berjanji akan menjadi hamba raja yang setia. Raja tentu saja sangat gembira dan bangga. Tindakannya yang heroik berbuah manis. Tetapi masih saja berlanjut ia 'ngenyel' bertanya pada si pertapa, "Apa jawab dari tiga pertanyaanku?"

Si Pertapa menjawab kalem, "Raja, Anda sudah menemukan jawaban dari tiga pertanyaan itu. Kemarin Anda menolong saya mencangkul tanah. Lalu Anda menolong lelaki yang terluka parah. Seandainya Anda pulang dan tidak menolong saya, maka Anda akan terbunuh oleh lelaki yang ingin membalas dendam ini. Dan seandainya Anda tidak menolong lelaki itu, selamanya ia akan mendendam dan mengincar kesempatan untuk membunuh Anda! Jadi WAKTU YANG TERBAIK UNTUK MELAKUKAN SESUATU ADALAH SEKARANG, KETIKA ANDA PUNYA KEKUATAN UNTUK MELAKUKANNYA. ORANG YANG TEPAT UNTUK ANDA ADALAH ORANG YANG SAAT INI BERADA DEKAT DISISI ANDA. DAN HAL YANG TEPAT UNTUK DILAKUKAN ADALAH PERBUATAN BAIK."

Makjlebs ya? Terimakasih Pak Tolstoy, ceritanya super!

foto: wikipedia

8 comments:

  1. Replies
    1. thanks kopdarannya ya Imah..kangen selalu dari Iyem...

      Delete
  2. Hmmm...menarik Mbak Josephine... Masih ingat gak? Dulu pernah kenalan di K :) Apa kabar Mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ingaaat dong...kabar baiiik say..minta maap ya bloggingnya gak updetan tiap hari,... maklum kalo mak-mak blogging itu 'berjuang' -- diantara waktu jadi emak...

      Delete
  3. Salah paham saya. kirain Tolstoy dulu semacam mainan, kan ada penggalan 'toy'-nya. hihihi

    ReplyDelete
  4. Tulisan yang menarik dan cerita yang bagus Kakak... iki langsung buka Youtube trus nyari cerita ini, bakalan nyari yang lainnya juga deh.. :)

    Suwun yo Mbak, ini hal baru dan bermanfaat sepertinya buat saya.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. senang jika artikel ini bermanfaat buat Gita...

      Delete

Note: Only a member of this blog may post a comment.