Sunday, January 3, 2016

Sepuluh Lagu Abadiku ...(dan kenapa gituh?..)

Happy New Year 2016! 

Berapa lama ngga nulis? Setengah bulan? Alasan seperti biasa : yo'i mana sempaaaat (padahal mana tahaaaan kalau engga ngeblog). Gak updet dong. Ini seperti cercaan putri saya yang sering ngatain: "Mami Kudet" alias kurang updet! Ya maap atuh,.. Masih bagus Mami usaha! Eh, met taun baru dulu yaaaa,... Saking banyaknya yang ingin saya ceritakan semua hilang luluh lantak karena udah lama banget nggak nulis. Asli, lupa deh! Mo cerita apa ya? Maka saya putuskan untuk menuliskan sepuluh lagu Indonesia (jadoel) yang paling disuka. Ceritanya sok-sok latah kaleidoskop telat. Lagunya beraneka-neka. Urutannya dari yang paling sering dinyanyi-nyanyikan kalo lagi bosen, dengan suara sember dan ingatan yang patah-patah. Linglung gak karuan. He-he,...
Suka, karena kata-kata tentang 'denting piano kala jemari menari, nada merambat pelan di kesunyian malam,..' pada intro atau awal lagu ini menurut saya bagus banget. Alasan kedua agak konyol. Ketika SMA saya pernah dekat dengan seseorang. Teman satu lifting beda kelas. Ceritanya sahabat saya udah punya cowok. Terus kalau pergi bertiga kayaknya kok aneh, saya jadi penggembira? Lalat? Jadi saya pikir, I will try to like someone biar bisa double date. Aissh, alasan yang sangat koplak... Lalu 'terpilihlah' seseorang dengan bodohnya. Seminggu saja, langsung bubar! Ha-ha. Pokoknya saya nggak betah, orangnya koplak. Kalau diibaratkan saya suka gothic, orang ini style-nya keroncongan. Totally ngalor sama ngidul nggak nyambung. Cowok ini tentu saja marah dan sebal tingkat dewa kepada saya. Ya, maap. Makanya saya berhati-hati di kemudian hari,.. Tapi terima-kasih, saya seminggu saja udah bosan. Sahabat saya pacaran sebelas tahun lalu bubar dengan sukses. Beberapa waktu lalu seorang teman mengirimkan foto 'mantan' saya ini. Well, still good looking. But still, I don't like him,...He-he,.. ya-sekali lagi--maap,..

Saya suka banget dengan group RATU, menurut saya spektakuler dan meraih masa keemasan ketika Mulan berpasangan dengan Maia. Tapi kita semua tahu bagaimana ending-nya yang bubar nggak karuan gara-gara Ahmad Dani ada diantara mereka berdua (tapee dee..). Paling suka suara Pingkan Mambo ketika menjadi personil Ratu. Cewek Manado yang satu ini suaranya khas dan sexy. Agak serak tapi jangkauan nada tinggi pasti gampang dicapai olehnya. Sayang duo Ratu bubar. Baik dengan Pingkan maupun dengan Mulan. Entah yang sekarang apakah Ratu masih ada? Sepertinya berganti nama Duo Maia atau apa gitu? Lagunya sendiri, nggak ada kenangan apapun. Hanya senang saja, nadanya sendu-sendu gimana. Kasihan ya kalau terlalu mencintai nanti stress, ...seperti tercurah dalam lagu ini. Ehem,...

Menurut saya lagu ini seolah menyerap dan menyatu dengan alam. Saya dulu pengen jadi anak gunung. Tipe-tipe petualang gitu jalan ke gunung, kemping, trekking dsb. As always ibu saya : melarang! Kemarin seorang sahabat muda yang memang 'anak gunung' berkomentar, "Duh, gue sebel deh kalau temen-temen naik gunung terus ngajak cewe-cewe sok manis imut. Jadi repot! Apa-apa harus dibantu. Barang-barang harus dibawakan. Nggak mandiri. Segala macem jadi ribed." Terus dengan agak ragu saya berkomentar, "Lha maap bro,... saya juga tipikalnya gitu. Abis saya kalau jalan lelet dan kalau angkut ransel harus selalu dibawakan karena nggak kuat." Terus dengan cepat ia menjawab, "Eh, kalau Mbak Win ya memang harus dibantu dong Mbak..." Ealah?? Disorientasi sudut pandang dong? Ha-ha,.. Ya pokoknya saya punya angan-angan kalau saya kemping dengan mengenakan jaket tebal, celana parachute, beannie dan usap-usap telapak tangan di depan perapian sambil nyeruput indomie, saya akan nyetel lagu ini. Cocok!

Tahun berapa ya? Lagu ini kayaknya terusan diputar di radio dan televisi. Pagi-sore-siang-malam. Bukan karena dicekokin gitu saya jadi suka. Lagunya memang keren menurut saya. Ada dua vokal cowok yang berpadu merdu dalam duet. Fatur dan Danny. Saya nggak tahu namanya Danny siapa tapi bukan Ahmad Dani. Beda. Nah, saya suka suaranya Danny ini. Nggak tahu apakah masih nyanyi apa engga? Kalau diperhatikan dalam video klipnya juga, Danny hanya berdiri sambil megat-megot tapi bergaya. Fatur adalah vokal utama. Lalu suara Danny seolah hanya backing-an Fatur tapi justru dinyanyikan dengan nada yang lebih sulit sebagai suara kedua. Lagu lain yang dipopulerkan oleh Java Jive pada jaman itu adalah, "Menikahlah denganku,.." dan "Gerangan Cinta."

Kata-kata pada awal lagu ini juga memikat saya,.. "Cinta adalah Kenangan. Rasanya tak mudah dilupakan,..." Eh, bener ya? Bener sih! Hari ini kita bahagia karena sudah lupa apa itu cinta. Mungkin di hari-hari yang lalu kita pernah patah hati, sakit encok dan asam lambung naik semua gara-gara cinta. "Tangisan dan tawa serta riang canda, berjuta benci juga rindu, semua tumbuh jadi satu..." Lagu ini gebugan drum-nya juga manteb. Satu hal yang saya syukuri tentang cinta. Rasanya terlalu sering saya jatuh cinta lalu nggak lama kemudian saya lupa, kepada siapa saya pernah cinta? Kalau mendengar lagu ini lalu mencoba mengingat-ingat lagi, siapa yaaaa.... Khususnya pada retro,... "Kan kuingat dan selalu kubawa, bisikanmu oh kasihku,..." Tetap saja saya lupa. Siapa?

Si cantik Sheila punya banyak lagu yang mendayu-dayu dan merayu-rayu. Tapi entah kenapa saya suka lagunya yang ini. Menurut saya nada-nadanya 'semi jazz'. Lagunya mengisahkan seseorang yang sudah memutus cinta, kemudian ada penyesalan dalam diri dan ingin kembali lagi. Gimana caranya kalau sudah putus kemudian ingin minta kembali jalin cinta lagi? Bagaimana kalau si dia sudah punya kekasih baru? Pahit lah! Anyway, saya tak ada kaitan dengan masalah kepahitan, hanya saja lagu ini mengingatkan masa-masa KKN. Ada teman yang bernama lily, saya sering bertengkar dengannya karena tidak sependapat bekerja sama di masa-masa KKN itu. Lalu pada suatu hari ia mencoba bermain gitar memainkan lagu ini guna menyenangkan saya. So sweet, ...Kemana si lily sekarang?...

Pernah kuliah selama empat tahun di Yogya, lagu ini jadi semacam hymne bagi saya. Kenangan akan Yogya sudah kian pudar dalam ingatan. Kalau mendengar lagu ini sedikit terbangkitkan. Masa perkuliahan jaman itu adalah masa naive, bodoh, koplak, culun dan sebagainya. Saya tidak bisa berbuat banyak pada masa kuliah. FB belum ada. Twitter boro-boro. Bahkan handphone juga belum muncul (astaga, mengingatkan tentang diri saya sendiri. note-to-self : kamu manusia purba!). Saya sering ke warnet untuk sewa telepon dan menilpon ibu pada masa itu. Itulah satu-satunya jalur komunikasi terkeren yang saya miliki. Jadi nggak ada istilah yang namanya updet status. Tiap hari dalam hati statusnya: Galau -- kapan lulus? Mau kerja dimana ya? Tapi suara Katon Bagaskara selalu mengingatkan saya, "Pulang ke kotamu ada setangkup haru dalam rindu,..."

Chrisye (almh) adalah musisi yang abadi dalam hati saya. Suka banget. Suara dan lagu-lagunya indah. Saya ingat ketika duduk di bangku SMA dan melihat video clip Chrisye, "Nona Lisa." Saya langsung, "Hah...?" Soalnya Chrisye nyanyi sambil menari muter-muter gak karuan dan ponten saya untuknya adalah 5: enggak banget! Chrisye harus menyanyi namun janganlah menari. Nggak semua orang sanggup nyanyi dan menari heboh seperti J-LO atau Beyonce. Lagu ini tidak ada kenangan apapun tapi saya suka karena tentang surya dan nadanya sendu. Saya kadang kesulitan bangun pagi. Bukan jenis orang yang rajin bangun pagi, sehingga saya paling suka memandang senja. Ada beberapa kali saya memotret pemandangan senja. Menurut saya senja lebih syahdu ketimbang fajar, soalnya cuaca menjadi adem. Jelang malam. Saya mengkhayalkan lagu ini diputar sambil memandang ombak yang berdebur dari ketinggian tebing pantai-pantai di Pulau Bali. Huiiiiii,....

Suara Ari sangat fenomenal. Dulu menjadi icon dari group Dewa 19 sebelum digantikan oleh Once. Ketika Ari akhirnya ber-solo karir seingat saya ia muncul pertama kali dengan lagu ini bersama Melly. Lagunya bagus, lagi-lagi lagu tentang orang-orang yang berpisah kemudian ingin kembali bersama. Peribahasa Jawanya : teklek kecemplung kalen, timbang golek mending balen. Sandal kecemplung di sungai daripada mencari yang baru lebih baik kembali pada yang lama. Saya bingung juga, kaitannya dengan sandal apa ya? Lagian kalau sandal kecemplung di sungai kan yang tersisa tinggal dibuang? Hendak disandingkan dengan apa? Anyway, lagu romantis manis, sayang modelnya Ari dengan Melly dikondisikan duduk-duduk di bangku taman. Saling berjauhan kaya orang musuhan dan 'body language-'nya kaya abis main gaplek bareng kalah-menang terus bete-betean. Whaddever, lagu bagus tapi video klip rada ngga nyambung.

Iwan Fals lagi. Horee! Suka lagu ini, kisahnya 'macho'. Ternyata lelaki kalau dibuat pilihan bisa bete dan terluka. Padahal lelaki suka mendua (katanya). Hedeh, curang ya! Tapi lelaki-lelaki yang saya kenal termasuk teman-teman saya semuanya adalah lelaki baik-baik semua. Amen! Suami? Oh tenang. Selalu sedia parang. Ha-ha! Suara Iwan Fals dalam lagu ini yang direkam bertahun kemudian setelah lagu pertama yang saya sebutkan tadi diatas (Yang Terlupakan), juga sudah berubah. Suaranya lebih dalam dan macho juga. Lagunya bernada balada. Jadi kalau sama cowok jangan pilah-pilih paling entar malah situ ditendang, "Jangan pernah memilih, aku bukan pilihan,..." Eh, bukan saya. Sumpah Paaak...bukan sayaah...ampuuun...

4 comments:

  1. duo Maia sekarang kyknya Maia jalan sama pacar saya Mey Chan.
    Lumayan, gak cuman bisa nyanyi doang. Ahahahay :P

    ReplyDelete
  2. "Melody sounds like a memory"... saya rasa itu beneer banget Kakak.. :D

    Tiga lagu Java Jive yang Mbak Win sebutin, semuanya lagu favoritku Mbaaak... :D (y) dan saya punya kenangan di lagu-lagu itu... huuuuu..

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.