Saturday, March 2, 2013

'Bak Remas Kertas

Kadang untuk menulis blog kita akan kehabisan ide, khususnya saat kita tak kemana-mana atau tak bertemu siapapun juga. Lebih simple-nya tak ada sesuatu pengalaman khusus yang menarik untuk dikisahkan. Tapi karena saya suka menulis, kadang saya sedikit 'memaksakan diri' untuk menulis. Mengapa? Seperti yang saya ungkapkan sebelumnya. Bagi penulis, sehari saja tak menulis rasanya seperti tak mandi, tak bersentuhan dengan air dan sabun! Tapi percaya deh, kisah dibawah ini rasanya tak mengada-ada.

Hari ini secara umum adalah hari yang biasa-biasa saja, hari yang menyenangkan dan menarik bagi keluarga saya. Kami pergi makan siang, minum kopi dan membeli gadget baru bersama dengan keluarga. Semuanya terlihat normal dan menyenangkan. Padahal dalam hati saya bergejolak, ada suatu pergumulan untuk memaafkan dan hal tersebut tidaklah mudah. Tapi saya terus mencoba dan terus berlatih menekan amarah saya. Saya percaya bahwa latihan dari pondok permenungan sedikit banyak akan membimbing saya dalam mengelola emosi.

Pernah menonton film Twilight kan? Sepintas film itu sepertinya cengeng dan mengada-ada. Satu dari ribuan atau jutaan kisah cinta yang pernah ada di dunia ini. Kali ini saya memandangnya dari sudut yang berbeda. Saya memandangnya dari sudut "TRUST" atau kepercayaan. Bayangin deh kalau kita jatuh cinta atau benar-benar terpesona dan terikat pada seorang vampire. Mahluk yang suka menghisap darah manusia?? Kira-kira ada yang sanggup tidak?

Bagaimana mungkin seorang manusia mencintai atau percaya penuh (TRUST) pada seorang (atau seekor) vampire? Rasanya mustahil bukan? Tapi ternyata seorang 'Bella' sanggup mempercayai 'Edward Cullen' bahkan membela dan mencintainya mati-matian. Segala mara bahaya dan rintangan ditempuh oleh Bella agar dapat selalu bersama dengan Edward. Sungguh mengharukan dan menguras airmata. Namun bagaimana jika suatu saat Edward ternyata mengkhianati Bella? Bagaimana kira-kira reaksi Bella? Taruh kata Bella memberi kesempatan kedua pada Edward, namun ternyata ia kembali mengkhianati Bella? Bahwa ia hanya berniat agar Bella menjadi kantong darah, sumber energi bagi Edward agar ia dapat hidup seribu tahun lagi?

Menakutkan bukan? Bagaimana kita sering menaruh kepercayaan penuh kepada seseorang kemudian pada akhirnya kita sadar bahwa orang tersebut bukannya menghargai kepercayaan kita namun hanya sekedar memanfaatkan kita? Menghisap kita habis-habisan? Pun, setelah diberi kesempatan kedua ia masih saja menggunakannya untuk mengambil keuntungan dari kita? Bagaimana kira-kira sikap 'Bella' jika bertemu dengan vampire yang sedemikian licik dan kejam seperti itu? Pastinya Bella akan mengenakan kalung bawang, membawa salib kemana-mana dan memalang pintu. Aihhhhh..!

Seperti itulah TRUST. Kala kita kehilangan TRUST pada seseorang atau sesuatu - dapat diibaratkan kertas yang telanjur diremas kusut masai. Sekalipun dibuka dan dihaluskan kembali tetap akan ada bekas-bekas kusut lipatan yang tak rapi. Nah, demikianlah kepercayaan yang hilang dari diri seseorang. Akan ada rasa ketakutan dan justru waspada terus - menerus. Semoga kita tak pernah menemukan 'vampire' yang berkeliaran disekitar kita. Semoga hanya malaikat yang akan selalu ada disekeliling kita, maka rajin-rajinlah berdoa.

"Trust is like a paper, once it's crumpled it can't be perfect again."


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.