Friday, November 27, 2015

Meditasi Menata Keheningan Diri

Sudah agak lama saya pernah menuliskan tentang 'monkey mind' bagaimana pikiran manusia sering melompat-lompat sesuka hati. Ini benar. Kadangkala kita menyesali masa lalu. Kadangkala kita ingin marah akan sesuatu hal. Kadangkala kecewa karena apa yang di damba tidak terpenuhi. Kadang-kadang juga iri hati karena orang lain nampak sukses, bahagia dan mapan. Pikiran kita adalah sesuatu yang 'jahat' jika kita tidak berhati-hati mengendalikannya. Saya pernah mengalami pikiran jahat ini mengendalikan diri saya sehingga segala hal terlihat 'layak dibenci' dan semua yang terjadi di kehidupan saya adalah 'melulu kekecewaan.' Waduh, gawat ya? He-he..

Beberapa waktu lalu ada kawan yang menghimbau saya agar mengikuti kelas meditasi Zhen Qi. Saya akui saya bukan tipe orang yang bisa berhening dan berdoa berlama-lama. Doa saya 'fast food.' Tuhan itu bukan 'partner dialog' yang asyik. Jadi kadang saya malas bercakap-cakap dengan Tuhan. Untuk apa tokh Dia tak bisa menjawab? Lalu saya berkata 'Tuhan kan Maha Tahu' seharusnya Tuhan tahu persis apa yang terjadi di hidup saya dan kalau memang Tuhan berkenan, maka Ia akan memperbaiki apa yang salah dalam hidup saya dan menganugerahkan apa yang pantas saya terima. Cara berpikir saya adalah cara berpikir praktis. Boleh dikata semi agnostik. 

Itu dulu ketika saya tidak mengerti bahwa memang ada kebenaran di dalam berdoa. Bahwa doa itu dijawab. Bagaimana doa itu dijawab Mbak? Dengan berbagai hal yang terjadi di kehidupan Anda. Perhatikan dan hitunglah satu persatu...Doa dijawab dengan kejadian demi kejadian! Bukan dengan suara Tuhan berseru, "Hellooo..can I help anybody?" Emangnya Tuhan support service? Walaupun tidak pandai berhening dan berdoa, saya cukup concern masalah kesehatan dan asupan makanan. Jadi saya suka mengikuti arahan pada hal-hal yang berbau kesehatan. Meditasi Zhen Qi diperkenalkan kepada saya beberapa minggu yang lalu. Disebutkan bahwa meditasi ini membantu menjaga dan memperbaiki kondisi tubuh. Saya tak memiliki pandangan sama sekali seperti apa sih 'meditasi Zhen Qi' kok kesannya ampuh banget?

Ketika datang ke kelas meditasi. Saya bingung, waduh serasa balik jadi 'anak muda.' Soalnya yang ikut meditasi usia 50 tahun ke atas, mayoritas. Saya tidak ada penyakit apapun. Saya hanya jenis orang yang ingin 'sedia payung sebelum hujan.' Saya tidak mau menjadi tua dan sakit-sakitan lalu merepotkan putri saya. Sehingga sejak dini saya berpikir harus menjaga kondisi tubuh dengan baik. Yoga pernah saya lakukan. Terbentur waktu dan biaya, sementara vakum dulu. Sekarang saya ingin mendalami meditasi karena tampaknya hal yang mudah untuk dilakukan. Cuma duduk diam lalu memetik buah kesehatan dalam tubuh. Gampang kan? 

Yang datang ke tempat kursus meditasi ternyata banyak yang sudah sepuh dan mulai sakit-sakitan. Ada yang stroke, ada yang mulutnya menganga tidak bisa ditutup dan ada yang menggunakan tongkat. Miris melihatnya. Yang stroke disebutkan dulunya sebagai pria yang gagah dan tinggi besar, namun tidak menjaga asupan makanannya. Apa saja asal doyan langsung dilahap. Tubuh manusia juga seperti mesin. Banyak fungsi-fungsi yang saling terkait. Bisa dibayangkan jika kita jajan sembarangan dan bersantap. Seperti mobil mesinnya bensin diisi solar ditambah bensin oplosan pinggir jalan dan minyak rem murahan. Bodhol-lah mesinnya dalam waktu singkat!

Anyway, saya lalu belajar meditasi Zhen Qi. Jujur, awalnya saya mau tertawa terpingkal-pingkal. Kesannya meditasi ini kok mengada-ada. Dulu saat kecil saya suka nonton FILM SHAOLIN. Nah, meditasi ini persis seperti gaya perguruan shaolin. Atur napas dan disimpan sebagai tenaga dalam. Percaya nggak percaya, saya ikuti dan saya coba berlatih. Aneh! Akhirnya saya bisa percaya. Karena merasakan sendiri aliran tenaga "Qi". Zhen Qi sendiri berarti hawa murni. Ada kaitannya dengan ketenangan. kesabaran dan nafas panjang. Gimana tuh kaitannya Mbak? Jadi gini, makanya orang nggak boleh marah-marah. Nafasnya pendek-pendek dan sesak (maap: bisa cepat mati). Zhen Qi mengajarkan menarik nafas, disimpan didada. Jika sudah mahir, simpan di perut (3 cm dibawah pusar). Edan kali Mbak, kita kan bukan Jacky Chen yang bisa narik napas ala shaolin dan nyimpen diperut buat jurus dewa mabuk!

Nah, ini adalah bagian dimana yang tadinya saya tertawa, sekarang saya terdiam. Malu. Waktu saya masih mudaaa banget dulu, Bapak angkat saya di kantor senang 'ilmu pernafasan' dan dia berusaha mentransfer ilmunya kepada saya dengan menempelkan telapak tangan pada punggung. Untuk bersikap sopan saya mencoba menerima. Padahal dalam hati tertawa dan mengatakan, Bapak ada-ada saja! Sekarang saya yang bertingkah seperti Bapak angkat saya. Ikut-ikutan belajar ilmu pernafasan dan percaya! Jadi nafas itu adalah THE ONE and ONLY most importante thing in life. Napas putus? End! Ternyata nafas ini sering diremehkan dan dikalahkan dengan obat/vitamin serta makanan. Nafaslah yang menjadi 'aliran Qi' atau energi kekuatan kita. SEMUANYA diatur oleh nafas dan jantung. Makanya jantung berhenti juga? End! Karena gratis, nafas diremehkan. Padahal nafaslah si pekerja yang diam-diam bekerja keras dibelakang layar kehidupan Anda.

Zhen Qi hanya menganjurkan agar kita bernafas biasa dan menyimpan energi dalam tubuh. Untuk saat-saat sakit parah/sakit yang tak terkendali. Meditasi itu ibarat 'tidur tapi terjaga.' Diam saja selama beberapa waktu tetapi mengatur nafas. Karena kita diam, energi itu disimpan di tubuh (tidak dipergunakan dalam pekerjaan motorik). Inilah yang akan menjadi tabungan tenaga masa depan Anda kelak. Saya tadinya mentertawakan hal ini seolah kebohongan yang lucu. Karena kita tahu benar, kita semua bukan lulusan sekolah silat atau perguruan shaolin, mana mungkin bisa pandai mengatur nafas dan mengarahkan energi murni dalam tubuh kita? Ternyata saya bisa! Dan dampaknya pada saya adalah teratur/tidak sulit ke belakang serta mudah tidur lelap/pulas. Pikiran juga lebih jernih. Badan terasa segar. Ngibul? Untuk apa saya ngibul? Jualan juga engga? Dapat hasil juga engga? Saya hanya memberitahukan kabar baik kesehatan. 

Bagi yang percaya silahkan, yang mau mencoba silahkan. Yang melewatkan ya silahkan. Dampak positif lainnya, setelah rajin bermeditasi, saya lebih mudah fokus untuk berdoa, karena sudah terbiasa berhening. Maklum pikiran dalam kepala selalu melompat-lompat.... 

Refleksi diri : setiap hari saya bermeditasi 1 jam dan berdoa ritual agama selama 15 menit. 

Detail tentang meditasi Zhen Qi klik : secapramana

2 comments:

  1. So damn true Kakak.. :) Saya pernah belajar meditasi sederhana, yang intinya hanya mengajak (kalo dah kemana-mana ya diajak balik lagi) pikiran kita kepada nafas yang masuk dan keluar. Saya kebetulan ikutan kelas gratis yang dibuka di vihara salah satu temen Tai Chi, hehehe.. kalo Tai Chi kan meditasi gerak, yang ini meditasi diam. Saya dapat pengalaman serupa.. saya lah disana yang paling muda.. lainnya semua dihuni senior citizen.. :D. Bonusnya, tiap selesai sesi meditasi, kami ngumpul nge-teh dan makan penganan rebus2an.. ngobrol sama senior citizen itu termasuk salah satu pengalaman yang menarik menurut saya. Secara ndak langsung, saya merasa seperti ditarik (entah oleh apa) untuk masuk di lingkungan orang-orang yang lebih senang membicarakan sesuatu yang bermanfaat dan positif.. dan tertawa.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. betolll aku suka kumpul sama yang senior gitu..soalnya kalau yang muda-muda suka mudah 'terbakar' emosi kalau udah senior yang sudah paham kehidupan kalau ada masalah/perkara ya kalem dan senyum saja...saya pernah baca quote "apapun yang terjadi menimpa kita--gak usah gelisah kebakaran jenggot--stress dst, karena pada akhirnya semua manusia akan mati juga..." hehehe..

      Delete

Note: Only a member of this blog may post a comment.