Tuesday, March 22, 2016

Kepompong

Sebulan lebih tidak blogging. Bukan karena sakit. Dibilang malas, mungkin juga malas. Saking lamanya tidak mengetik jemari terasa kaku ketika menekan tuts pada notebook. Ada apa? Hmm,... tidak ada apa-apa. Ada masanya dalam hidup ini permasalahan menumpuk dan menggunung sehingga manusia kelelahan untuk menanggapi dengan emosi yang tersisa. Disisi lain ada pula masanya keadaan begitu tenang, aman dan nyaman sehingga manusia juga menjadi pasif dan tidak tahu hendak melakukan apa. Tepatnya keadaan kedua yang tengah saya alami. Bosan? Mungkin. Bahagia. Harus. Hidup ini tujuannya hanya untuk merasa bahagia. Bahwa kebahagiaan setiap orang bergantung pada 'jimat'nya masing-masing itu perkara lain. Ada orang bahagia karena memiliki orang yang dicintai. Ada orang yang bahagia karena serba berkecukupan. Ada orang yang bahagia hanya karena bisa makan nasi dalam sehari. Maka dari itu manusia harus waspada dan yakin tentang apa yang benar-benar dikehendakinya. Be careful with what you wish for...

Untuk saya pribadi, menyenangkan ketika keluarga saya merasa senang dan damai. Suami merasa bahagia dan putri semata wayang saya juga selalu terlihat gembira. Dengan satu-satunya sahabat sejati yang hampir setiap hari berinteraksi, Elvira, saya juga merasa damai. Kadang lelah dengan begitu banyak teman dan segudang permasalahan mereka. Bukannya tidak bisa berempati atau bersimpati tetapi mungkin saya memasuki masa-masa 'kepompong'-- hanya senang menggulung diri dan tinggal dengan nyaman di dalam kantong hidup saya sendiri. Buruk? Saya rasa ini hal yang buruk. Karena saya menjadi manusia yang pasif, acuh, masa bodoh dan mengebiri semua ambisi saya yang ada sebelumnya. Hidup ini tricky ya? Banyak keculasan yang kita hadapi di dalam kehidupan. Ketika manusia banyak bertingkah lalu muncul pula banyak masalah, namun ketika manusia diam dan berdamai dengan keadaannya hidup menjadi sangat hambar. Sebenarnya apa yang diharapkan Tuhan dari manusia? 

Tulisan ini hanya serangkaian omong kosong yang acak adul, bingung ingin bercerita apa. Beribu bahkan berjuta kejadian meliputi hidup kita setiap detiknya. Setiap momen berharga untuk dirayakan. Mungkin saat ini adalah saatnya saya merayakan hidup yang datar dan membosankan. Setidaknya saya yakin ini adalah pilihan saya pribadi dan bukan paksaan keadaan. Maka saya menikmatinya dengan sukacita. Saya tidak ingin mencari-cari masalah. Tidak pula sedang berminat untuk mengurusi kehidupan orang lain. Dimana kadangkala saya berbinar mendengarkan setiap kisah kehidupan. Saya adalah pendongeng! Bagaimana bisa saya mendongeng jika saya tidak mendengarkan setiap kisah kehidupan yang disampaikan oleh orang-orang yang ada di sekitar saya? Saat ini mungkin saya hanya merasa lelah. Untungnya saya tidak lapar. Teringat kata-kata bijak seorang teman yang mengatakan bahwa orang yang mudah dengki/sirik adalah orang-orang yang dicurigainya "mungkin mereka lapar." Dengan kata lain uang dan harta menempati kecurigaan teratas untuk mendikte perilaku manusia. Bisa jadi benar. Mudah-mudahan dengan fase kepompong ini saya bisa keluar dari belenggu pendiktean oleh uang ( dan ambisi). Menulis lagi? Yuk kita lakukan! 

Foto: buglifecycle

2 comments:

  1. Yuukk nulis lagi....always enjoy your writing dearest...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you... ini salahmu juga "memperkenalkanku" pada Kdrama world! :P

      Delete

Note: Only a member of this blog may post a comment.