Monday, February 18, 2013

Film Lama Kenangan Usang

Hampir setahun baru saya putuskan untuk menulis lagi. Tahu tidak? Bagi penulis, menulis itu laksana ritual mandi, sehari dua kali. Terbayang jika seseorang tidak mandi hingga hampir setahun lamanya. Why? Kemungkinan besar dia sakit,...super sakit keras. Sad. Itulah yang terjadi pada diri saya. Dan hampir setahun saya tidak bisa dan tidak sanggup menulis. Saya sakit. Kenapa? Mual-pusing-eneg-jengkel-benci-dendam dan kesemuanya tercampur aduk menjadi satu. Sakit!

Eniwei, baswei mohon jangan menabrak saya. Lagi - lagi film jadoel melintas dalam rangkaian kegiatan. Menonton film jadoel adalah salah satu hobby yang menyenangkan bagi saya, semacam terapi. Wah, pokoknya filmnya super jadoel. Jaman ketika Julia Roberts masi segar dinobatkan sebagai pretty woman dan Cameron Diaz masih imut bertampang polos. Filmnya berjudul "MY BEST FRIEND'S WEDDING". Pernikahan sahabat-baikku.

Film yang simple dan rada-rada bodoh. Ciri khas film tentang kisah cinta yang membuat cowok mengantuk dan cewek matanya berkaca-kaca karena terharu. I know,... Bodoh. Tapi saya suka, kadang-kadang kita harus berbuat bodoh atau memilih jadi bodoh, supaya pada giliran selanjutnya kita tahu bagaimana harus bertindak secara pintar. Makanya sesekali saya mengambil jalan bodoh, supaya otak segar kembali dan lebih tajam dalam mengolah kemampuan berpikir selanjutnya.

Ceritanya, Julia Roberts memiliki sahabat cowok dan sahabatnya itu akan segera menikah dengan Cameron Diaz. Detik terakhir, Julia Roberts sadar bahwa dia mencintai sahabatnya itu. Julia berupaya keras agar si sahabat tidak menikah dengan Cameron Diaz. Ia ingin si sahabat memilih dirinya. Seribu satu muslihat licik dan jahat dilakukannya untuk menggagalkan pernikahan tersebut. Sayangnya tak berhasil! Si sahabat cowok tetap jatuh cinta pada Cameron Diaz dan berniat menikahinya. Apapun yang terjadi.

Yah, cerita seperti itu rasanya sungguh simple dan basi. Momen demi momen yang mengalir dalam film menggiring para penonton. Bagaimana dua orang yang sering bersama-sama, namun yang seorang tidak menghargai orang lain yang ada di sisinya. Saat orang itu pergi, barulah kita sadar betapa kita menginginkan orang itu kembali. Ada juga sebuah adegan dimana si sahabat cowok berkata pada Julia, "Dulu kita begitu dekat dan akrab, namun pernahkah kita mengungkapkan kata cinta?..." Ternyata kata cinta tak pernah ada diantara keduanya. Lalu si sahabat cowok mengatakan, "Jika seseorang mencintai orang lain, seharusnya ia mengatakannya keras-keras dan mengungkapkan pada orang tersebut. Karena jika tidak, maka momen itu akan hilang dan berlalu."

Saya mengerti kata-kata itu sungguh benar. Maka saya yakin patah hati yang terburuk pun akan berlalu, karena momen cinta yang tak bersambut akan segera hilang. Sama seperti cinta yang seharusnya menjadi indah juga akan hilang, karena tak ada lagi kata-kata yang diucapkan. Lucunya saat film itu sedang menjadi trend, saya juga memiliki sahabat cowok yang saya kagumi. Dan saat itu ia pun bertemu dengan wanita yang kini telah menjadi istrinya. Perasaan saya terhadap sahabat itu juga mirip dengan apa yang dirasakan oleh Julia Roberts. Rasa egois ingin memiliki seseorang namun tidak yakin untuk mengatakannya.

Aih, saya orang terakhir yang pantas bicara cinta! Saya tidak terlalu suka dan cukup hati-hati bicara tentang cinta. Karena cinta itu licik dan banyak tipu-muslihatnya. Tapi saya tahu, semua momen yang tidak tersambut baik, semua cita-cita yang tak terjawab, semua hasrat yang tak tersalurkan. Segalanya yang bertepuk sebelah tangan,..... akan berlalu dan hilang lenyap.
Saya tidak merasa jatuh cinta kepada kawan tersebut, tapi merasa kecewa saat ia yakin bahwa ia telah berjumpa dengan wanita impiannya. Ada rasa tak nyaman dalam diri saya. Rasa tidak suka karena ia mulai mengurangi perhatiannya. Dengan dalih kebaikan, saya menasihatinya agar berhati-hati, agar waspada, agar tidak terburu-buru jatuh cinta. Sejujurnya saya hanya tidak suka sahabat saya itu mendadak berjumpa sang wanita idaman dan mulai melupakan saya. Tapi it happens, dan mereka tetap menikah bahagia hingga hari ini! Hmmm... Pernah terjadi pada Anda?

Dalam kehidupan ini jika kita berada dalam keadaan baik tentu kita akan menikmatinya, namun jika kita berada dalam keadaan buruk,...sabar saja! Semuanya juga akan berlalu dan hilang. This too, shall pass on... Tentang sahabat cowok saya kala itu? Sekarang sudah kelaut! Sudah hampir berpuluh tahun saya tidak berteman lagi dengan dirinya. Sad? neeeey...This too, shall pass on... Tidak banyak perasaan yang menetap abadi, lebih banyak yang berlalu hilang ketika momennya sudah berlalu...buzzzzz...

Cuplikan Soundtrack lagu - My Best Friend's Wedding:

If you wanna be happy for the rest of your life,
Never make a pretty woman your wife,
So from my personal point of view,
Get an ugly girl to marry you....

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.