Friday, March 6, 2015

Kita Di Masa Lalu

Sebenarnya malu mengakui hal ini, tapi waktu saya masih kecil dan duduk di bangku sekolah dasar saya makannya 'diemut.' Jadi saya nggak doyan makan, kalau makan harus disuapi oleh ibu atau pembantu dan susah menelan. Sukanya diemut lama di mulut, sehingga nasi menjadi tawar. Benar-benar menjijikkan! Entah ya, hingga kini memang saya bukan sejenis pemburu atau penggemar makanan. Kalau ada yang enak ya syukur, nggak ada yang enak ya apa saja asal bisa dimakan dan menambah energi. Sempat saya berpikir, mungkin kalau ada pil khusus yang menambah energi, saya masih malas makan dan memilih untuk minum pil saja.

Hari ini ini menonton cuplikan salah satu episode lama Sex and The Cities, Carrie Bradshaw sedang ngerumpi bete dengan sahabat-sahabatnya karena kekasihnya, Big meninggalkannya untuk seorang wanita lain. Untuk menghibur diri, teman-temannya mengatakan bahwa Carrie terlalu keren, hebat, rambutnya keriting complicated-ruwet sehingga lelaki pujaannya Big memutuskan untuk memilih gadis lain. Gadis yang lebih sederhana, lebih dapat dimengerti, gadis yang berambut lurus. Lalu Carrie dan teman-temannya menyamakan peristiwa itu dengan salah satu film lama Straisand, Barbara. Film romantis berjudul The Way We Were, yang juga memiliki soundtrack lagu berjudul sama. Dalam film itu, diungkapkan bahwa Straisand ditinggalkan karena ia terlalu complicated. Lalu Carrie mulai menyanyikannya, the way we were,... 

Semasa SD itu, ketika saya masih makannya suka diemut dan bersantai duduk di kursi rumah, saya gemar menyetel kaset ibu dan diantaranya ada lagu ini, The Way We Were. Filmnya, saya sepertinya belum pernah menonton. Tapi dengar lagu saja sudah sangat menyayat hati, entah apakah bisa meliwatkan nonton filmnya dengan manis tanpa menitikkan air mata? Film-film jaman dahulu belum mengenal special effect. Sehingga perasaan yang ditimbulkan dari acting harus sangat kuat, jika tidak demikian penonton tidak mendapatkan apa-apa. Maka saya percaya film lama Straisand dan Robert Redford itu pasti salah satu dari jenis-jenis film tersebut, yang menguras air mata. Ketika SD itu pula saya mulai menyukai Barbara Straisand yang saya pikir tidak cantik jelita tapi punya kualitas 'diva'. Karena kemampuan acting dan olah vokalnya yang sangat mempesona.

Ketika Carrie merutukki perpisahannya dengan Big, dapat saya bayangkan juga bahwa Straisand dan Redford dulu juga mati-matian mengolah acting dan kisah dalam film mereka, the way we were, menjadi adegan yang paling romantis dan menyentuh sepanjang masa. Dulu juga saya hanyalah anak kecil, bloon, yang tak tahu apa-apa tentang dunia, makanpun diemut. Dan sekarang putri semata wayang saya bahkan sudah besar dan beranjak remaja. It is weird! Aneh, tak dapat dipercaya. Betapa cepatnya waktu berlalu. Betapa banyaknya kegagalan yang tertunda. Betapa banyaknya kebahagiaan yang tak bertahan lama. Lalu seperti apa kita dimasa lalu? Apakah lebih bahagia dulu ketika kita masih kanak-kanak dalam belaian kasih sayang ayah dan bunda? Apakah lebih bahagia dulu ketika kita masih bisa mencintai seseorang dengan sungguh-sungguh dan tak pernah berpikir untuk meninggalkannya? Mungkin hari ini kita sudah ditinggal mati oleh orang-orang terdekat kita, mungkin kita sudah berpisah dan bercerai dengan orang yang dulu sangat kita cintai. Kita dimasa lalu, seperti apa? Bahagiakah?



Mem'ries,

Light the corners of my mind
Misty water-colored memories
Of the way we were
Scattered pictures,
Of the smiles we left behind
Smiles we gave to one another
For the way we were
Can it be that it was all so simple then?
Or has time re-written every line?
If we had the chance to do it all again
Tell me, would we? Could we?
Mem'ries, may be beautiful and yet
What's too painful to remember
We simply choose to forget
So it's the laughter
We will remember
Whenever we remember...
The way we were...
The way we were...

Kenangan menyinari sudut-sudut benakku
Rinai gerimis mewarnai kenangan,
tentang kita di masa lalu
rangkaian peristiwa
tentang senyuman yang telah kita tinggalkan
senyum yang kita berikan satu sama lain
karena dulu demikianlah kita
Mungkinkah semua hal itu dulu sesungguhnya sederhana?
Ataukah waktu yang mengubah dengan menulis ulang segala kisahnya?
Seandainya kita memiliki kesempatan untuk melakukan segalanya lagi
Katakan padaku, akankah? mampukah?
Kenangan mungkin indah namun pada kenyataannya
sesuatu yang menyedihkan untuk diingat,
kita memilih untuk melupakannya
tentang tawa itu
kita akan mengingatnya
pada saat kita teringat
seperti apa kita dimasa lalu
seperti apa kita di masa lalu

2 comments:

  1. Hehehe.. saya termasuk yang suka nonton serial Sex and The City.. selalu ada yang menarik dari tiap serialnya. Tapi, anehnya, buat lagu The Way We Were selalu salah kaprah saya mengira judulnya Memory.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Judulnya diambil pada ending lagu Gita..bukan pada awal.. ada lagu "memori" Ruth Uthe Sahanaya juga bagus n sedih lagunya.. :)

      Delete

Note: Only a member of this blog may post a comment.