Monday, July 6, 2015

Bagaimana Cara Menciptakan Sirkus Dalam Kehidupan

Poster Gone Girl (2014)
How to create a circus in life. Barangkali terasa lebih cool untuk memberi judul tulisan ini. Tapi kemarin saya baru ketemu Eyang dan Eyang mengeluhkan betapa generasi sekarang hobby ke-inggris-inggris-an dan melupakan arti Indonesia sebagai satu kesatuan tanah air yang dicintai. Termasuk bangsa, budaya dan bahasa. Maka untuk menghormati Eyang saya memberi judul dengan bahasa Indonesia yang baku. Bagaimana cara menciptakan sirkus dalam kehidupan?

Kembali ke masalah judul. Ya-ya-ya, akhir-akhir ini terlalu banyak 'sirkus' yang manggung di kehidupan. Drama pembunuhan oleh sepasang kekasih mahasiswa. Drama hilangnya seorang anak kecil yang ternyata terkubur dirumahnya sendiri. Drama pembunuhan seorang wanita cantik yang tak jelas siapa pembunuhnya. Drama tenggelamnya seorang mahasiswa yang diduga bunuh diri namun sepertinya bukan. Banyak sekali drama yang pada akhirnya menjadi sirkus ramai atraksi. Penonton dibuat naik turun perasaannya dengan berbagai kisah-fakta dan bahkan gosip yang diumbar. Mana yang benar, mana yang fitnah sudah tidak jelas. Satu cerita berkembang menjadi kisah lain dengan bumbu yang kian pedas dan legit. Sementara para pembaca/pendengar mengunyahnya bagaikan makan kudapan berondong gurih.

Gone Girl (2014) adalah film yang menjelaskan 'cara membuat sirkus dalam kehidupan.' Juga sebuah dokumentasi lain yang kian mengukuhkan pesona Ben Affleck. He doesn't need to act. Just being Ben Affleck and a movie can be a hit! Menurut saya Ben Affleck sangat beruntung. Dengan 'ndomblong' atau melongo dan memasang wajah tak berdosa yang sedikit bodoh, Ben Affleck selalu mampu menjual film-filmnya. Ini belum terhitung ketika ia serius menjadi sutradara atau menggarap film-film yang berbau action, politik bahkan perang. Ben is Amazing. Di sisi lain Rosamund Pike yang menjadi lawan mainnya dalam film ini justru menunjukkan acting yang membuat penonton terkesiap. What a girl! Terakhir saya melihat film Pride & Prejudice yang dibintangi Rosamund, sebagai kakak sang tokoh utama. Pikiran saya hanyalah, another pretty face. Satu lagi wajah cantik yang lugu penghias halaman Hollywood. Gone Girl mematahkan anggapan itu. Rosamund bukan sekedar another pretty face. She can acts amazingly.

Alkisah pada ulang tahun kelima pernikahannya, Nick Dunne bangun pagi dan menuju ke Resto/Bar miliknya. Bar itu joinan milik Nick dan kakaknya menjadi bartender utama/manager di Resto tersebut. Setelah curhat sebentar dengan kakaknya, Nick mendapat telepon dari tetangga, "Nick kucing kamu keluyuran sendiri di depan rumah, takut kabur kamu masukin dulu ke rumah." Nick lalu pulang dan mengurus kucingnya. Ternyata pintu depan rumah terbuka dan meja di ruang keluarga pecah berantakan. Lalu istrinya tidak bisa ditemukan alias hilang, lenyap tak berbekas. Nick lalu menilpon polisi dan melaporkan tentang kehilangan sang istri. Polisi bertindak cepat dan menyisir area rumah Nick. Dari sini ajang sirkus mulai dibuka.

Atraksi di Media Amy Missng
Penyelidikan lama-lama mengarah kepada Nick. Di dapur ditemukan bekas darah istrinya yang mengindikasikan ia dibunuh atau terluka parah. Demikian pula ada bercak darah di kitchen set seolah kepala istrinya pernah dibenturkan. Nick adalah lelaki yang apa adanya. Tidak menduga bahwa dirinya akan menjadi perhatian polisi sehubungan dengan menghilangnya sang istri. Atraksi terus dibangun dengan fakta-fakta bahwa istrinya memiliki lebih banyak uang daripada Nick. Bar yang ada ternyata atas nama sang istri, bahkan Nick membeli asuransi jiwa atas nama sang istri. Seolah ia punya firasat bahwa istrinya akan mati. Lalu kartu kredit menunjukkan bahwa Nick berbelanja banyak barang sehingga over tagihan. Kecurigaan polisi makin kuat. Ini suami pengeretan. Istrinya kaya maka dari itu sang istri dibunuh agar dapat menguasai hartanya. Nick jelas kalang kabut karena bukan seperti itu yang terjadi dalam hidupnya. Sirkus terus berlanjut karena media televisi setiap saat menayangkan tentang hilangnya sang istri. Wajah tanpa dosa milik Ben Affleck sangat bermanfaat dalam acting suami culun seperti ini.

Sampai akhirnya drama dibangun mencapai titik puncak ketika ditemukan diary sang istri, Disitu sang istri, Amy Dunne curhat habis-habisan bagaimana ia merasa tertekan dengan pernikahannya. Betapa suaminya kasar dan punya kemampuan untuk melenyapkan dirinya. Bagaimana suaminya tidak ingin memiliki bayi, sedangkan Amy sangat menginginkannya. Seorang tetangga yang mengaku sahabat dekat Amy sangat marah dan membuka fakta bahwa di hari menghilangnya Amy ia tengah mengandung dua bulan. Lagi-lagi media membuat atraksi sirkus betapa tragisnya ketika seorang wanita hamil dilenyapkan oleh suami dengan motif harta. Padahal faktanya Nick dan Amy punya perjanjian pisah harta. Jadi ketika mereka bercerai masing-masing akan membawa hartanya sendiri, tidak ada gono-gini. Tetapi sirkus memang menarik perhatian banyak orang. Maka opini masyarakat terus saja digiring tentang betapa tragisnya nasib Amy yang menghilang tanpa jejak.

Kisah makin intense dan masuk ke dalam realitas tentang siapa Amy sebenarnya. Amy adalah penulis lulusan Harvard. Serial kisah masa remajanya dibukukan oleh ayah ibunya yaitu "Amazing Amy". Amy juga anak tunggal dari keluarga yang cukup mampu. Dengan kata lain Amy punya otak brilliant dan cukup kaya. Rupanya perkawinan Amy dan Nick sudah tidak dapat dipertahankan. Nick tidak tahan dengan sikap Amy yang ternyata psikopat. Sementara Amy merasa diporoti abis dengan menikahi Nick. Hartanya bukan bertambah tetapi berkurang karena harus 'nalangi'- nombok bagi Nick ketika lelaki itu tidak punya pekerjaan yang baik/ tidak menghasilkan. Dan lagi keluarga Nick tidak sekaya keluarga Amy. Tambahan lain Nick mulai selingkuh dan pacaran dengan gadis usia 20 tahun yang adalah bekas muridnya di kelas menulis. Gondok beratlah si Amy ini. 

Margo, Twin Sister Nick Dunne
Ia lalu membuat rencana licik dengan merekayasa pembunuhan dirinya. Ia mengambil darahnya sendiri dengan transfusi dan ditumpahkan di dapur. Ia belanja online dengan kartu kredit Nick agar kian terlihat bahwa lelaki itu memang pemboros dan memoroti Amy habis-habisan. Semua di atur dan disetting agar terlihat Nick lah yang melenyapkan dirinya. Bahkan ia khusus menulis diary dengan tangan dan diatur agar ditemukan oleh polisi dengan kisah memelas yang palsu tentang kekejaman suaminya. Kisah yang murni karangan dirinya agar dipercaya publik. Sirkus makin seru ketika media memberitakan bahwa Nick sangat kompak dengan kakak perempuannya Margo Dunne bahkan di tambahkan atraksi drama lain bahwa Nick dan kakaknya Margo adalah sepasang kekasih. Anak kembar yang saling mencintai. Nick sampai melongo mendengar pemberitaan itu ditelevisi. Benar-benar berita yang mempermalukan dirinya dan kakaknya. Padahal mereka hanya kakak beradik biasa tidak ada hal yang aneh.

Dalam pelariannya, Amy yang menyamar menjadi wanita jelek dirampok oleh tetangga apartmennya di tempat kumuh. Ketika melompat-lompat menang permainan tanpa sengaja Amy menjatuhkan kantong uangnya yang langsung menarik minat teman-teman penjahat yang ada disekelilingnya. Dalam keadaan bangkrut berat, Amy tidak kehilangan gagasan. Ia langsung menghubungi mantan kekasihnya semasa SMA yang kaya raya, Desi Collings. Desi yang memang terobsesi pada Amy setuju untuk menampungnya dirumah mewah tepian danau miliknya. Amy sebenarnya kurang suka pada Desi karena lelaki ini suka mengatur dirinya. Amy lebih suka jika dia yang mengatur lelaki, karakter Nick lebih lembek sehingga ia mudah menguasai. Sementara itu Amy juga berpikir bahwa Nick sudah bertobat dan ingin menjadi suami yang baik. Ia melihat penampilan Nick di televisi yang terlihat tulus dan memohonnya untuk kembali pulang ke rumah.Padahal penampilan Nick juga salah satu atraksi Sirkus yang disajikan. Nick dilatih oleh pengacaranya untuk bersikap lebih sentimental tentang kehilangan sang istri. Penampilan demi penampilan di layar kaca semata-mata hanyalah aneka adegan sirkus yang sekiranya akan memuaskan masyarakat yang haus drama. 

Dengan sifatnya yang psikopat Amy kemudian membunuh Desi Collings dan membuat setting drama lain, bahwa ia diculik Desi, disekap dan diperkosa. Hingga akhirnya ia mampu membunuh dan melarikan diri dari 'lelaki jahat' itu. Benar-benar antitesa yang brillant. Dengan membunuh Desi Collings Amy muncul berlumuran darah di rumah Nick. Menjerit minta tolong dan diantar ke rumah sakit. Ketika polisi yang membantu mencari Amy merasa curiga dan memberondongnya dengan pertanyaan-pertanyaan memojokkan, Amy memasang wajah tidak berdosa, ketakutan dan selamat dari percobaan kekerasan. Amy tidak ragu-ragu melakukan kekerasan pada dirinya sendiri demi mendapatkan kesan bahwa ada orang lain yang berlaku kejam pada dirinya. Hal ini termasuk menghantam wajahnya sendiri dengan martil agar terkesan sebagai wanita korban KDRT. 

Tentu saja Nick tidak percaya sedikitpun kebohongan Amy. Dia kini benar-benar tahu betapa berbahaya dan cerdasnya sang istri yang mampu mengatur semua panggung sirkus untuk penampilan terbaiknya. Masterminds. Nick hanyalah pemeran pembantu utama. Dengan tragedi yang terjadi nama Amy naik daun lagi dan buku-bukunya, "Amazing Amy" mulai dicetak lagi. Nick hanya mampu geleng-geleng kepala. Kebohongan terus berlanjut dengan berita bahwa Amy hamil lagi. Film ditutup dengan wajah muram Ben Affleck yang mendampingi istrinya dalam sebuah wawancara televisi. Kasihan Nick yang malang, ia benar-benar terjebak dalam panggung sirkus buatan Amy dan berpura-pura menjadi suami bahagia. Film berakhir dengan ending menggantung. Tidak diketahui apakah Nick akan mampu lari dari istrinya, ...?

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.