Monday, November 28, 2011

Dari Pulau Ke Pulau

Hari ini adalah hari pernikahan Ezza, salah satu dari sekian banyak teman lama semasa kuliah di Yogya. Setelah sekian lama teman-teman terus wondering siapakah wanita yang beruntung itu? Yang akan menjadi pendamping Ezza? Ternyata pada akhirnya Ezza memutuskan untuk mengikat janji dengan wanita pujaannya.

Ezza ini dahulu 'hampir jadian' dengan sahabat wanita terdekat semasa kuliah juga, Melly. Saya dan Melly, kemana-mana selalu berdua. Ibarat teko dengan tutupnya. Melly adalah kawan wanita yang sangat baik hati, nyaris tak bercela. Andaikata ia hanya memiliki sepotong tempe pasti akan dibagi dua dan dibagikannya kepada saya. Orangnya murah hati. Saya dan Melly sekampus, sedangkan Ezza kuliah di kampus yang berbeda.

Entah bagaimana asal-muasalnya, Melly berkenalan dengan Ezza. Saya turut serta berkenalan dan pada akhirnya berteman baik dengan Ezza serta kawan-kawan sekost-nya. Kita suka keluyuran bersama dengan kelompok mereka. Tahun-tahun itu adalah tahun-tahun keemasan masa kuliah yang menyenangkan bagi saya. Banyak teman-teman yang siap sedia mengantarkan dan berpesiar dengan saya dan Melly. Kapan aja dan kemana aja,... Beramai-ramai kita ke Sendang Sono, Parang Tritis, Pangandaran, Memancing, dst. Wah, tidak ingat semuanya satu-persatu, namun sungguh suatu masa yang tak saya sesali.

Salah satu buku Agatha Christie yang sangat berkesan bagi saya adalah buku 'Pria Bersetelan Coklat' (Man in brown suit). Mengapa buku ini menjadi favorit saya? Karena ada sepenggal kalimat yang hingga kini selalu terngiang dalam benak. Semua buku Agatha rata-rata kisahnya detektif serta pemecahan misteri/ kasus kriminal. Buku ini satu-satunya yang dibumbui kisah cinta dalam pengungkapan misteri. Sejak duduk di sekolah dasar, saya penyuka buku-buku semacam ini.

Kalimat kesukaan saya di buku itu adalah kalimat pembuka yang berbunyi "HIDUP INI ADALAH PERPINDAHAN DARI SATU PULAU KE PULAU YANG LAIN". Ketika saya duduk di bangku sekolah dasar bahkan menginjak masa remaja, saya tidak paham apa maksud kata-kata itu? Siapa yang pindah ke pulau? Setelah dewasa, mata hati saya terbuka dan mulai menyelami arti kata-kata itu. Melihat dari kacamata seseorang yang telah mengarungi arus kehidupan.

Melly, sekarang berdomisili di kota Semarang. Menikah bahagia, dengan seorang pria yang memiliki pekerjaan baik di perusahaan penyulingan air terbesar Jawa Tengah. Memiliki seorang anak lelaki yang tampan, sopan dan menyenangkan. Sementara Ezza setelah sekian lama berkelana di rimba metropolitan, baru hari ini memutuskan untuk berjanji sehidup semati dengan seseorang lain. Wanita yang berbeda, bukan Melly! Wanita yang ditemuinya dalam suatu perjalanan di pulau berikut dalam kehidupannya. Saya sendiri sejak lulus kuliah belum pernah sekalipun bertemu Ezza lagi, sekitar lima-belas tahun lamanya.

Hari ini saya akan bertemu Ezza kembali. Perahu-perahu kami akan tertambat di satu pulau kecil yaitu acara pernikahannya. Untuk sekian detik dalam masa kehidupan dan setelah sekian lama masing-masing berlayar di pulau-pulau yang berbeda. Melly sudah menetap di satu pulau sudut lain samudra. Hanya dapat mengirim salam bahagia melalui angin. Padahal dulu kami semua menetap di pulau yang sama, kehidupan masa kuliah kota Yogyakarta. Indeed, hidup ini adalah sebuah perjalanan dari satu pulau ke pulau yang lain! Anda sudah tiba di pulau mana?

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.