Thursday, April 7, 2016

Drama 15 - Kontrak Pernikahan (Marriage Contract) *****

foto:dramafever
Untuk pertama kali saya menuliskan K-Drama yang sedang hangat-hangatnya. Drama 'marriage contract' ini dirilis 3 Maret 2016 dan akan berakhir kira-kira pada penghujung April. Total 16 episode dan saat ini sudah ditayangkan hingga 10 episode. Awalnya iseng. Gara-gara bintang prianya, Lee Seo Jin, mirip banget dengan teman SMP/SMA saya. Miripnya komplit dengan lesung pipi yang sama. Ach! Alasan yang sangat lebay untuk nonton drama Korea! Tapi saya tidak menyesal mengikuti drama ini. Akting para pemerannya memikat. Ceritanya bermakna indah dan romantis. Teringat semasa SD. Ketika pertama kali berlangganan majalah Bobo, setiap minggu tidak sabar menantikan kiriman majalah yang datang pada hari Kamis. Seperti itulah rasa tak sabar saya menantikan episode selanjutnya dari 'marriage contract.'

Han Ji Hoon (Lee Seo Jin) adalah bungsu dari dua bersaudara. Jamak seperti kisah lain K-Drama, Ji Hoon putra dari keluarga kaya-raya dan kurang memiliki rasa tanggung-jawab. Bagi wanita Korea adalah 'kartu mati' jika ia memilih menjadi istri kedua atau istri simpanan/mistress. Korea menetapkan setiap warganya memiliki nomor induk. Semacam nomor jaminan sosial. Ketika seseorang berkeluarga harus jelas tercatat (registered) nama suami, istri dan anak-anak yang sah. Maka nama istri kedua serta anak-anak yang dilahirkan diluar pernikahan sah menjadi tidak jelas kedudukannya. Biasanya anak-anak dari istri kedua akan dicatatkan sebagai anak dari istri pertama/istri sah. Sedangkan nasib si ibu yang menjadi simpanan/mistress terpaksa pasrah pada nasib saja. Hak-haknya tidak ada dan tidak pula terlindungi secara hukum.

Uee & Lee Seo Jin (foto viki)
Ji Hoon bukanlah anak kandung istri sah dalam keluarga itu. Ayahnya yang bernama Han Seong Gook (Kim Yong Geon) memiliki wanita simpanan, dari hubungan itu Ji Hoon lahir. Sejak kecil Ji Hoon dipisahkan dari ibu kandungnya dan diasuh oleh istri sah ayahnya bersama anak pertama mereka, Han Jeong Hoon (Kim Young Pil). Sepintas mereka berempat tampak bagaikan keluarga bahagia. Sepasang pasutri di usia jelang senja dengan dua anak pria yang sudah berangkat dewasa. Jeong Hoon si sulung, sesungguhnya pernah menikah namun istrinya kabur. Kini ia bertunangan dengan Seo Na Yoon (Kim Yoo Ri), gadis pemain harpa, yang keluarganya merupakan partner usaha Han Seong Gook. Tanpa disadari, Na Yoon ternyata pernah berpacaran dengan Ji Hoon ketika sama-sama kuliah di Amerika. Na Yoon mencintai Ji Hoon, namun Ji Hoon mengabaikan cinta itu dan tidak pernah sungguh-sungguh menyukai Na Yoon. Tentu saja ketika fakta ini terbuka Jeong Hoon terluka harga dirinya.

foto Hancinema
Sementara itu di masa tuanya Oh Mi Ran (Lee Hwi Hyang), ibu kandung Ji Hoon mengalami depresi. Ia menyesali keadaan diri yang menghabiskan masa muda dengan mencintai pria beristri yaitu ayah Ji Hoon. Sekarang Mi Ran tidak punya siapa-siapa. Tidak punya suami. Tidak pula punya anak karena Ji Hoon tinggal bersama ayahnya dan tercatat sebagai keluarga mereka yang sah. Walaupun demikian Ji Hoon selalu memonitor dan menengok ibu kandungnya secara berkala. Oh Mi Ran kini terdeteksi sakit liver dan harus mendapatkan donor agar segera sembuh. Kang Hye Soo (Uee) yang adalah single mom dari Cha Eun Seong (Shin Rin Ah) sekaligus asistant chef di Resto milik Ji Hoon mendengar kebutuhan mendesak untuk donor. Ia segera menawarkan diri. Apalagi Ji Hoon menjanjikan imbalan pembayaran yang menggiurkan.

Hidup Hye Soo sangatlah menderita. Suaminya meninggal ketika Eun Seong masih dalam kandungan. Sejak itu ia pontang-panting bekerja dan mengasuh Eun Seong seorang diri. Ji Hoon dan Hye Soo lalu membuat 'kontrak pernikahan.' Mereka berpura-pura menikah. Hanya diatas kertas. Agar Hye Soo dapat menjadi donor bagi Mi Ran secara sah, dengan dalih : 'donor sang pasien adalah anak menantu'-nya. Mereka bahkan berlatih menjadi sebuah keluarga agar tidak dicurigai oleh dinas sosial/pemerintah. Ada ancaman pidana bagi mereka yang menjual organ tubuhnya kepada orang lain. Dalam kontrak pernikahan ini Ji Hoon lalu mencoba beradaptasi dengan kehidupan Hye Soo. Ji Hoon yang seumur hidupnya adalah pria lajang penikmat kemewahan dan serba nyaman, kini harus menghadapi Eun Seong. Gadis kecil berusia enam tahun yang mendadak jadi anak tirinya. Being a husband. Being a father. 

Eun Seong awalnya membenci Ji Hoon. Dianggapnya lelaki itu hendak mencuri perhatian sang ibu dari dirinya. Ji Hoon sendiri sakit kepala mengurusi anak kecil. Proses asimilasi pria lajang dengan janda beranak satu yang masih kecil digambarkan dengan sangat manis. Seorang anak ternyata berperan penting dalam kehidupan berpasangan dan menjadi orang-tua. Seperti ketika Eun Seong dijahili seorang anak lelaki di TK-nya. Anak ini dihadang oleh Ji Hoon dan diminta mengembalikan mainan yang direbutnya dari Eun Seong. Si anak lelaki bertanya, "Tapi Oom ini siapa yaaa..?" Lalu dengan lirih Eun Seong menjawab,.."Ooh,.. dia adalah Papa saya,.." Ji Hoon jadi tersenyum-senyum sendiri. Di lain waktu Eun Seong mengingatkan Ji Hoon, "Oom,...jangan mati dulu ya! Jangan seperti Papaku. Duluan berangkat ke surga nggak ngajak-ngajak,.." Kata-kata itu juga membuat Ji Hoon tertegun. Ji Hoon yang sama sekali tidak pernah terpikir untuk punya istri apalagi anak perlahan-lahan mulai menikmati 'keluarga kontrak'nya. Bahkan Oh Mi Ran juga senang bermain dengan 'cucu kontrak.'

foto ohk tv
Tentu saja tak lama kemudian Hye Soo dan Ji Hoon saling jatuh hati dengan jalinan cerita extra romantis pada episode 9. Diwarnai ketidaksetujuan ayah Ji Hoon yang terus mengancam agar Hye Soo si perempuan pengeretan segera diceraikan oleh Ji Hoon, Hye Soo hanya menahan segala hinaan. Tidak diketahui oleh semua pihak bahwa Hye Soo sebenarnya menderita tumor otak. Uang yang diperoleh Hye Soo dari Ji Hoon akan dipergunakan untuk pengobatan berkala di rumah sakit, sekaligus menjamin masa depan Eun Seong kelak jika dirinya tiada. Hidup Hye Soo melulu didedikasikan untuk kesejahteraan Eun Seong. Bagi Hye Soo mencintai Ji Hoon adalah kemewahan yang sulit ditanggung olehnya. Hye Soo kerap menangis, menyesali hidupnya yang terus bernasib malang. Sementara Ji Hoon justru sungguh-sungguh jatuh cinta padanya dan Eun Seong. 

Pemeran Ji Hoon dan pemeran Hye Soo yaitu Lee Seo Jin dan Uee berbeda usia 17 tahun. Aih buset! Entah apa rahasianya Lee Seo Jin bisa tetap terlihat ganteng di usia yang sudah pertengahan menuju ke angka 50? Apakah pake susuk? Apakah operasi plastik? Pekerjaan rumah yang berat bagi Uee ketika usianya belum lagi mencapai 30 tahun namun ia harus berperan sebagai single mom sekaligus adu akting dengan 'Oom Lee Seo Jin.' Awalnya saya meragukan akting Uee, namun pada episode-episode berikut saya justru angkat topi. Sama sekali tidak ada kesalahan dalam seni peran yang ditekuni Uee. Wajahnya senantiasa keruh, kerap menangis dalam diam dan terlihat tertekan. Benar-benar wajah seorang wanita muda yang putus asa menjalani hidup. Keindahan melodrama ini (sungguh mellow) adalah alurnya yang mengalun lembut, natural, bak Tarian Srimpi. Tak ada akting yang terlalu berlebihan. Segalanya berproses perlahan dan harmonis. Angkat jempol untuk pemeran nenek cantik Oh Mi Ran (Lee Hwi Hyang) dan gadis kecil yang cerdas Cha Eun Seong (Shin Rin Ah). Endingnya? Kita tunggu 6 episode lagi sembari menikmati soundtrack "Marriage Contract" yang menyayat hati, Hold On by Ji Soo. Semoga berbahagia,.

2 comments:

  1. Nah! Naaahhh!! Ini dia yang direkomendasi temen gw, dan gw males nonton karena pemeran prianya tuwir. Hehehe. Tapi dia maksa banget gw harus nonton. Jadi sepertinya akan gw tonton drama ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha...emberr tuwir...ama gw aja tuwiran dia Mah... :P masalahnya aktingnya bagus banget...sampe supporting roles juga pada bagus mainnya..

      Delete

Note: Only a member of this blog may post a comment.