Monday, April 18, 2016

Sederhananya Menjadi Remaja

Akun skype putri saya tak sengaja terbuka di laptop. Sebenarnya saya bukan jenis ibu atau istri yang 'kepo'. Tipikal wanita yang mengecek semua kegiatan putri atau suami saya. I let them free, be their selves. Biarkan saja mereka menjadi dirinya sendiri. Mau punya teman sekampung. Punya teman lelaki/perempuan atau setengah lelaki/setengah perempuan, silahkan! Mau punya acara apapun. Terserah! Yang penting tidak melewati batas mereka sebagai anak dan suami. Setiap individu punya hak untuk mengekspresikan diri, bukankah begitu? Trust menjadi bagian penting dalam berkeluarga.

Tapi karena akunnya terbuka. Saya jadi iseng-iseng kepo melihat daftar kontak putri saya. Nama-nama yang tertera adalah nama-nama yang sudah tidak asing. Nama-nama yang saya kenal sejak mereka masih bersama-sama duduk di kelas 1 SD, sekarang semuanya sudah kelas 3 SMP. Setiap nama mencantumkan status/statement. Ini sama seperti akun sosial media lainnya. Sudah jamak pada jaman sekarang bahwa manusia gemar mengumumkan pada dunia. Apa yang sedang terjadi pada dirinya. Apa yang sedang dirasakannya. Sah saja! Bahkan suami yang sudah lewat setengah abad pun masih hobby memasang status ABCDE. Terkadang saya heran, tapi kemudian maklum karena beliau baru mainan FB beberapa tahun belakangan (cape deh, toloong!). 

Saya lalu amati status-status itu dan tertawa sendiri. Karena pure and honest. Penuh kemurnian dan kejujuran masa remaja. Yang tertulis adalah apa yang menjadi maklumat dalam hidup mereka. Yang sedang jatuh cinta paling mudah ditelusuri. Status jatuh cinta menjadi sesuatu yang sangat populer untuk diumumkan pada dunia. Yang jengkel karena diejek teman-temannya juga mengumumkan kedongkolan pada dunia. Yang sering didikte dan diomeli oleh orang-tua juga memasang pertanda pada statusnya. Berbagai emoticon dalam bentuk tulisan mulai membuat sketsa jati diri. Siapa saya?

Dan berikut inilah status-status mereka. Melia : If I could fly, I'd be coming home to you. Axel : When a boy fall in love with a girl, they sometimes lie. Why? Because he doesn't want the girl to be sad about reality. Rezky: Aku gendut dan aku tahu itu,.. Status putri saya diluar dugaan bagaikan status Pegawai Negeri Sipil yang bertanggung-jawab (tapi saya tidak tertipu! anak ini suka ngeles, licin bagaikan ular air, hihihi,..) : hanja oentoek mengerdjakan toegas sekolah,.. Jika saya menjadi remaja lagi, saya akan membuat status : hopes my dreams comes true,... Karena apa yang kita impikan semasa remaja seringkali akan sangat jauh berbeda kenyataannya saat kita menjadi dewasa. Segala sesuatu tidak sesederhana itu,...  However harus selalu bersyukur. Tuhan tidak memberikan apa yang kita minta tetapi apa yang kita patut peroleh. Sederhananya menjadi remaja! Pasang status yuk: I know I can do it!...

2 comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.