Thursday, July 21, 2016

K-Movies (2) Memories of Murder (Kenangan Pembunuhan) *****

Beberapa kali menyaksikan film yang dibintangi aktor Song Kang-Ho (Lahir: Jan 17, 1967). Hampir semua film-nya patut mendapat acungan jempol. TOP. Aktor ini sudah terbilang 'gaek' tapi baik film lama maupun film barunya semua layak tonton. Kepandaiannya berakting mungkin bisa disandingkan dengan Chou Yuen Fat dan Dustin Hoffman. Sepertinya aktor/aktris layar kaca dan layar lebar punya sentuhan yang berbeda. Menurut seorang kawan, berbeda sekali 'kelas'nya aktor televisi dan aktor film di negara India. Saya tidak tahu pasti bedanya apa, hanya menurut pengamatan saya film berdurasi sekitar 120-150 menit, sementara drama bisa berdurasi 50-100 x 60 menit (jadi lebih capek bagi para pemerannya). Tetapi dalam film 'akting yang mentah' akan sangat terlihat. Kalau dalam serial drama masih bisa tersamarkan (karena karakter lain banyak berperan dan alur cerita lebih rumit/panjang). 

Terinspirasi dari kisah nyata yang terjadi di Hwaseong, Gyeonggi selama tahun 1986 hingga 1991. Sepuluh wanita dari kisaran usia 13-70 tahun mati terbunuh secara mengenaskan oleh serial killer. Polisi bekerja keras namun tak satupun orang yang benar-benar dapat dijadikan tersangka. Hingga kini misterinya masih belum terpecahkan. Detektif Park Do-Man (Song Kang-Ho) melihat sendiri mayat telanjang seorang wanita yang diikat kaki dan tangannya ke punggung (seperti mengikat hewan buruan) disembunyikan di kolong parit di sisi jalan setapak sebuah ladang. Seluruh tubuh wanita itu sudah disemuti. Hatinya tercekat menyaksikan pemandangan yang begitu mengenaskan. Sejak hari itu pembunuhan terjadi. Bahkan ternyata ada satu pembunuhan yang sebelumnya telah terjadi dan mayatnya baru ditemukan kemudian. Wanita di parit ladang adalah pembunuhan kedua.

Detektif Seo Tae Yoon (Kim Sang Kyung) yang datang dari Seoul bertugas membantu proses investigasi. Ia menggunakan metoda-metoda yang lebih cerdas ketimbang rekannya di Hwaseong. Ketika detektif Park Do Man dan rekannya menangkap anak yang sedikit terbelakang bernama Baek Kwang Ho (Park No Shik), ia memperhatikan bagaimana Detektif Park dan rekannya menganiaya anak itu dan memaksanya mengaku melakukan pembunuhan. Detektif Seo tiba pada kesimpulan bahwa Kwang Ho tidak mungkin melakukan pembunuhan dan mengikat korban karena jemari tangannya semasa kecil pernah terbakar sehingga kulitnya lengket. Jangankan untuk mengikat temali pada korban, untuk memegang sumpit dan makan saja Kwang Ho kesulitan. Tetapi secara aneh Kwang Ho mampu menjelaskan dengan detail proses pembunuhan yang terjadi. Rupanya ia adalah saksi mata.

Tersangka kedua lalu muncul seorang lelaki pekerja pabrik yang terlihat aneh, melakukan tindak tak senonoh di lokasi tekape pembunuhan pada malam hari. Setelah melalui serangkaian penganiayaan oleh polisi hasilnya tetap saja nihil karena lelaki ini ternyata juga bukanlah tersangka. Sebuah petunjuk didapatkan dari seorang korban yang masih hidup. Wanita miskin yang tinggal di gubug sunyi di belakang sekolah. Wanita ini mengatakan bahwa ia mengalami serangkaian tindak kriminal yang sama dengan para korban. Namun ketika itu ia selamat. Kebetulan ada seseorang yang lewat di tekape dan mulutnya dibekap oleh si penjahat. Ia menggambarkan tangan lelaki itu sangat halus dan lembut seperti tangan wanita. Tidak kasar seperti tangan lelaki pada umumnya. Penyelidikan lalu mengarah pada tersangka ketiga Park Hyeon Gyu (Park Hae Il). Polisi terperangah karena lelaki ini berwajah tampan, terpelajar dan bukan pekerja kasar. Ia bekerja di belakang meja administrasi. Sehingga tangannya halus dan lembut. Banyak kecurigaan mengarah pada lelaki ini namun ketika test DNA tiba dari Amerika, ternyata tidak dapat memastikan bahwa DNA-nya cocok dengan pelaku. 

Para detektif sangat frustrasi dengan keadaan ini. Detektif Seo hampir saja membunuh Park Hyeon Gyu dengan pistol saking kecewanya pada hasil penyelidikan yang selalu berujung di jalan buntu. Untung saja Detektif Park menahan. Seorang gadis SMA kenalan Detektif Seo menjadi korban terakhir pembunuhan keji saat Hyeon Gyu tidak memiliki alibi. Hal ini memicu puncak kemarahan Detektif Seo. Dikisahkan 18 tahun kemudian Detektif Park sudah menjadi pengusaha sukses, berkeluarga dengan dua anak. Pada satu kesempatan ia melewati desa dan ladang tempat lokasi parit mayat yang pertama kali ditemukannya. Park melongok ke dalam parit sambil mengenang masa lalu. Seorang gadis kecil lewat dan bertanya, "Bapak sedang ngapain?" Dan ia menjawab, "Saya sedang teringat masa lalu." Gadis kecil itu tercengang, "Bapak tahu tidak? Beberapa hari lalu ada lelaki yang juga melongok ke dalam parit ini dan berkata bahwa ia juga sedang mengenang suatu perbuatan yang dilakukannya di masa lalu,.." Hati Detektif Park tercekat, "Seperti apa wajahnya?" Gadis kecil itu menjawab bingung, "Wajahnya sih biasa saja. Seperti kebanyakan orang, rata-rata,..." 

Jadi siapakah pembunuh itu? (Memories of Murder dirilis 2003; Foto berbagai sumber)

2 comments:

  1. Ide ceritanya bagus... trus jawaban siapa pembunuhnya belum tuntaas.. >,<

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.