Thursday, July 28, 2016

K-Movies (4) The Chaser (Pengejaran) *****

Na Hong Jin adalah sutradara film "The Wailing" yang pernah saya kisahkan sebelumnya. Film yang dirilis 2008 ini adalah debut awal Na Hong Jin menjadi sutradara kelas A dari Korea yang layak diperhitungkan pada pentas perfilman dunia. Sebenarnya film-film Korea saya rasakan sepertinya banyak mengambil "nafas" Hollywood namun mampu menterjemahkan dengan baik ke dalam jiwa Korea/Asia. Berkisah dengan gaya ketimuran. Terkadang nonton film 'barat' tidak begitu klik bagi orang 'timur' Kenapa? Karena memang culture-nya sangat berbeda. Kadang-kadang orang timur tipenya 'tersirat' namun tidak 'tersurat.' Seseorang harus pandai menterjemahkan 'bahasa tubuh dan kata-kata bersayap' hehehe-... Sementara culture barat tidak demikian, "Lu mau apa? Ngomong yang jelas! Jangan membuat kami menebak-nebak, memangnya kami cenayang?"

Jung Ho (Kim Yun Seok) adalah lelaki ketus dan sengak yang sangat berdedikasi pada pekerjaannya. Dulu ia adalah detektif di kesatuan khusus kepolisian, kini profesinya,..germo! Perjalanan hidup seolah membalik telapak tangan. Dulu polisi sekarang mucikari. Dua orang gadis panggilan yang menjadi anak buah Jung Ho menghilang tanpa jejak. Jung Ho sangat kesal karena ia 'membeli' gadis-gadis itu dari pihak lain dan 'menyewakan' mereka kepada pelanggan juga untuk mencari uang yang dikumpulkannya sebagai uang tebusan bagi gadis-gadis pekerja seks komersial di perusahaannya. Ia memiliki kantor dan buku catatan khusus untuk para pelanggan yang menilpon dan 'pesan' cewek panggilan padanya. Bahkan seorang lelaki bekerja sebagai asistennya di perusahaan tersebut. Tentu saja Jung Ho yang kini menjadi mucikari sangat menghindari teman-teman lamanya dari kepolisian. Menghilangnya gadis-gadis panggilan tidak menjadikan Jung Ho langsung melapor pada polisi. Ia berusaha menyelidiki sendiri. Ia beranggapan gadis-gadis itu sengaja melarikan diri darinya.

Film ini memotret dengan sentuhan pada hati kita, bagaimana beratnya kehidupan gadis-gadis panggilan. Wanita yang bekerja dalam dunia prostitusi. Mencari uang dengan menjajakan dirinya. Salah seorang gadis bahkan dipukuli oleh pelanggan yang ingin merekam hubungan seks mereka dalam video. Beberapa lainnya menghilang entah melarikan diri, entah diculik. Jangan dibayangkan Jung Ho sebagai mucikari keji. Sebaliknya Jung Ho sangat melindungi gadis-gadis yang bekerja padanya. Ia balas menghajar lelaki gila yang memukuli salah satu gadisnya dan meminta ganti rugi. Sementara itu seorang pelanggan aneh meminta layanan gadis pada Jung Ho yang kemudian mengirim salah satu gadisnya yang lain bernama Mi-Jin (Seo Young Hee). Mi Jin sesungguhnya sedang sakit dan demam, namun Jung Ho memaksa, "Jangan cengeng! Batuk pilek saja kok malas kerja! Kamu ingin dapat uang atau tidak?" Dengan berat hati Mi Jin yang memiliki anak berusia 7 tahun (diperankan oleh Kim You Jung) berangkat 'bekerja' dalam keadaan sakit. Dari sinilah the chaser (pengejaran) dimulai. 

Rupanya gadis-gadis yang hilang itu terakhir kali selalu bersama dengan pelanggan yang menilpon, yang pada akhirnya Jung Ho mengirim Mi Jin. Bulu tengkuk Jung Ho langsung meremang. Ia merasa sangat bersalah dan sekuat tenaga mengejar si pelanggan aneh untuk menyelamatkan Mi Jin. Dengan kata lain tanpa sengaja ia mengirim Mi Jin untuk mati. Pelanggan aneh ini tak lain dan tak bukan adalah serial killer Ji Young-Min (Ha Jung Woo) yang gayanya sekilas mengingatkan saya pada serial Hollywood Dexter. Tapi ternyata film serial killer ini diilhami oleh kisah nyata serial killer di Korea bernama Yoo Young-Cheol. Pengejaran dilakukan oleh Jung Ho dengan segala cara hingga akhirnya ia bertatap muka dengan Young-Min. Prosedur hukum yang salah membuat Young-Min bolak-balik dibebaskan oleh pengacara. Apalagi Young-Min sempat dipukuli dan dihajar oleh Jung Ho. Tetap saja tak terbukti. Dimana mayat-mayat yang telah dibunuh oleh Young-Min? Polisi menelusuri gunung dan tempat kerja Young-Min untuk menemukan hasil yang sia-sia. Tidak terbukti ia membunuh siapapun. Tak ada mayat sama sekali. 

Jung Ho tidak putus asa, ia terus menyelidiki. Hingga akhirnya ia menemukan bahwa Young-Min yang punya keahlian sebagai tukang batu/pemahat telah membuat patung & salib Yesus di sebuah gereja. Ketika ia bertanya pendeta gereja menyatakan bahwa Young-Min yang pandai memahat itu diperkenalkan oleh seorang lelaki tua bernama Mr. Park. Rupanya Young-Min telah lama membunuh dan mengubur Mr. Park yang lansia dan tinggal seorang diri. Ia kemudian menetap di tempat kediaman Mr. Park dan asyik melakukan hobby pembunuhannya, serta menguburkan semua mayat yang dibunuhnya di halaman rumah Mr. Park. Termasuk diantaranya dua gadis panggilan sebelum Mi Jin dikirim padanya. Mi Jin dengan segala daya upayanya berhasil selamat dan melarikan diri dari rumah Mr. Park namun ketika ia bersembunyi di sebuah kedai, Young-Min berhasil menemukan dan membantainya tanpa ampun. Jung Ho yang tak putus asa menyelidiki tempat persembunyian Young-Min dan berhasil menemukan rumah kediaman Mr. Park. Emosi Jung Ho memuncak ketika ia melihat kepala Mi Jin telah dimutilasi dan diletakkan di dalam akuarium bersama ikan-ikan. Ending cerita menampakkan Jung Ho yang merasa menyesal. Ia setia merawat putri Mi Jin. Kisah ini menyentuh karena memperlihatkan bahwa manusia yang bekerja dalam dunia hitam-pun memiliki perasaan untuk berbuat baik. Sebaliknya manusia yang tidak waras akan mampu melakukan tindak kriminal secara biadab. 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.