Friday, August 5, 2016

K-Movies (10) The Yellow Sea (Laut Kuning) ****

Duet maut Ha Jung Woo dan Kim Yun Seok setelah film ciamik "THE CHASER" diulang kembali oleh sutradara/penulis skenario Na Hong Jin dalam "THE YELLOW SEA" (rilis 2010). Film yang muram ini memiliki skenario "benang rajut" saking ruwetnya. Banyak penonton yang setelah menonton film bertanya-tanya ini dan itu. Soalnya memang sutradara/penulis membiarkan banyak tanya mengambang tanpa jawab dan penonton diharuskan menebak-nebak sendiri apa, siapa dan bagaimana keseluruhan kisah film. Perbedaan kontras terjadi dimana awal film berjalan sangat lambat dengan gambaran detail kehidupan suram sang tokoh, hidup enggan mati pun segan. Sementara mendekati tengah hingga akhir, film berjalan cepat dan melaju kencang, full action. Penonton harus fokus jika tak ingin kehilangan jejak cerita. 

Daerah Yanbian di Cina adalah perbatasan dengan Korut dan Russia. Disitu tinggal orang-orang Cina keturunan Korea yang hidup miskin. Banyak dari penduduk daerah ini yang menjadi imigran gelap dan bekerja illegal di Korea Selatan. Ku Nam (Ha Jung Woo) adalah supir taksi miskin yang gemar berjudi mahjong dan dilanda stress berat. Ia berhutang 60,000 yuan untuk mengurus visa bagi istrinya guna bekerja di Korea Selatan. Sekian bulan lamanya ia menanti sang istri tak juga mengirim uang hasil kerja malahan lenyap tanpa kabar berita. Kehidupan, tempat tinggal dan keluarga Ku Nam di Yanbian digambarkan sangat kumuh dalam film ini. Seorang ketua mafia Cina keturunan Korea yang hobby mengadu anjing Myun Ga (Kim Yun Seok) lalu menawari Ku Nam untuk berangkat ke Korea Selatan melalui jalur illegal alias diselundupkan dengan kapal melalui Laut Kuning. Di Korsel Ku Nam harus membunuh seseorang sekaligus ada waktu selama 10 hari bagi dirinya untuk mencari jejak sang istri yang hilang entah kemana. Dalam perjalanan di kapal yang sangat menyiksa itu jika seseorang sakit lalu mati, mayatnya langsung dibuang ke laut. Ku Nam menyaksikan dengan muram.

Di Korsel Ku Nam mulai mengerjakan PR-nya untuk membunuh Prof. Kim Seung Hyun (Kwan Do Won). Ketika ia hendak membunuh profesor itu mendadak muncul dua lelaki dan supir pribadi Prof. Kim yang rupanya juga berencana membunuhnya. Setelah Ku Nam menyaksikan dan ikut campur dalam pertarungan, keempat orang lalu tewas di tekape.: Prof, supir dan dua pembunuh bayaran. Istri profesor menyaksikan kemunculan Ku Nam dan menjerit. Namun lelaki ini berhasil lolos dari tekape. Dari point ini cerita dijalin bak selendang rajut karena rumitnya. Ku Nam menjadi pelarian karena ia adalah tersangka pembunuh. Yang memburunya adalah polisi dan kelompok mafia Korea pimpinan Kim Tae Won (Cha Seong Ha). Rupanya yang mengirim dua pembunuh bayaran dan mengajak supir bersekongkol membunuh profesor adalah Kim Tae Won. Kepada publik ia mengaku bahwa dirinya bersahabat dekat dengan Profesor Kim Seung Hyun layaknya kakak-beradik. Bingung deh, katanya teman baik kok dibunuh?

Tae Won ingin melenyapkan Ku Nam karena ia tak mau seorangpun tahu jejaknya sebagai pemberi kontrak pembunuhan terhadap Profesor Kim. Namun Ku Nam selalu lolos bahkan ia bersiap kembali ke Yanbian dengan kapal penyelundup. Ternyata ia dijebak oleh Myun Ga. Tidak ada kapal yang disiapkan untuk mengantar Ku Nam kembali. Ia hanya dijadikan anjing geladak yang menggigit mati mangsa untuk kemudian juga akan dibiarkan mati. Ku Nam terkejut menyadari kekejian Myun Ga. Namun ia tak patah semangat dan bertekad membuka motif pembunuhan Profesor Kim. Tae Won mendapati bahwa Ku Nam adalah pembunuh kontrak yang dikirim oleh Myun Ga dari Yanbian Cina. Ia mengirim anak buahnya ke Cina untuk membunuh Myun. Dari sini plot berputar 180 derajad. Ternyata Myun Ga bukan sekedar lelaki paruh baya yang hobby mengadu anjing. Lelaki ini mafia sejati berilmu Rambo (gak ada matinya) yang jago bertarung dengan segala martil, gada, kampak, pisau dst. Anak buah Tae Won mati di lokasi bahkan Myun Ga datang ke Korea untuk mencari Tae Won dan Ku Nam. Ia mendengar bahwa Ku Nam ternyata masih dalam pelarian di Korea dan ingin membunuhnya juga.

Tae Won yang tadinya ingin melenyapkan Myun Ga kini malah ditekan dengan kemunculan Myun Ga. Berulang-kali Tae Won mengirim puluhan anak buah untuk membunuh Myun Ga namun gagal. Si Rambo tidak pernah mati. Ku Nam sendiri terjebak di tengah mafia Cina pimpinan Myun Ga dan mafia Korea pimpinan Tae Won. Perlahan pembunuhan Profesor Kim mulai terkuak. Rupanya ada dua kontrak pembunuhan yang dilakukan untuk si Profesor. Yang satu dari boss mafia Kim Tae Won yang marah besar karena Profesor telah berselingkuh dengan wanita simpanan yang sangat disukainya. Yang kedua ada orang lain bernama Kim Jung Hwan yang meminta Myun Ga dari Yanbian membunuh Profesor Kim. Sementara itu Ku Nam yang mencari jejak istrinya di Korsel mulai menemui titik terang. Wanita itu sepertinya berjumpa lelaki lain dan tinggal bersama alias kumpul kebo. Dan karena kemunculan Ku Nam, si lelaki marah besar lalu memutilasi wanita yang tinggal bersamanya, diprediksi sebagai istri Ku Nam. Dalam kesedihan Ku Nam berhasil memiliki abu kremasi istrinya dan berniat membawa seguci abu itu pulang ke Yanbian.

Perseteruan Kim Tae Won dan Myun Ga tiba pada titik akhir ketika keduanya saling berhadapan dan saling bunuh. Kim Tae Won terkapar sementara Myun Ga juga tewas ketika ia berusaha kabur dari tekape dengan menyupir mobil (akhirnya Rambo mati juga). Ku Nam tiba di lokasi untuk menemukan kedua boss mafia itu sudah tewas bersama, dalam keadaan berdarah-darah ia juga memutuskan untuk kembali ke Yanbian. Satu fakta terakhir muncul ketika Ku Nam menyelidiki tentang lelaki bernama Kim Jung Hwan yang memberikan kontrak pembunuhan pada Myun Ga dan berakhir menjadi jebakan maut bagi dirinya. Lelaki pegawai bank ini ternyata memiliki relasi dengan istri Profesor Kim! Rupanya wanita ini ada dibelakang layar sebagai pembuat kontrak kedua untuk pembunuhan profesor Kim. Saking bencinya sang istri dan sang sahabat keduanya kompak tanpa saling komunikasi membuat kontrak pembunuhan atas Profesor Kim Seung Hyun yang memunculkan rentetan panjang perang mafia Cina dan Korea serta memojokkan nasib Ku Nam yang malang. 

Ku Nam lalu menodong seorang nelayan tua di pelabuhan agar mengantarkan dirinya kembali ke Yanbian bersama abu sang istri. Di perjalanan Ku Nam yang mengucurkan banyak darah lalu mati. Akhir hidup Ku Nam ditutup dengan adegan mayatnya dibuang ke laut oleh si nelayan tua bersama abu sang istri. Namun adegan film juga ditutup dengan penampakan istri Ku Nam yang turun dari kereta api hendak pulang kampung. Nampaknya istri Ku Nam masih hidup! Jadi yang dibawa oleh Ku Nam itu abu siapa? Prediksi saya : Ku Nam salah menelusuri jejak wanita lain sebagai istrinya. Kebetulan wanita itu dibunuh dan dimutilasi oleh lelaki yang tinggal bersamanya. Ku Nam sama sekali tak melihat wajah si mayat dan hanya berasumsi bahwa wanita itulah istrinya. Tetapi selama ini istri Ku Nam ternyata masih hidup sehat dan bahkan pulang kembali ke Yanbian. Jadi perjuangan hidup Ku Nam hingga titik akhir identik dengan kata : sia-sia. Yah itulah kepandaian Na Hong Jin ngibulin penonton,.. :)

Catatan : 
Yellow Sea (Hwanghae) adalah lubuk laut (cekungan/basin), laut yang menjorok ke dalam daratan. Yellow Sea ada di perbatasan wilayah Cina, Korut dan Korsel. Di dunia ada empat lubuk laut yang terkenal : laut merah, laut hitam, laut putih dan laut kuning (Hwanghae).

Foto: Berbagai sumber

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.