foto doc.FB Fan Page |
Karena wajah imut Angeline memang memikat maka perhatian yang besar tercurah pada keluarga Angeline khususnya pada ibunda, perasaan berduka dan simpati berdatangan dari KPAI, dua orang mentri bahkan perwakilan instansi lain yang terkait. Aneh bin ajaib, semakin besar atensi publik padanya justru ibu Angeline semakin menarik dan menutup diri dari perhatian tersebut. Kedua mentri kabinet kerja yang datang tak ditemuinya, bahkan yang seorang tidak diijinkan masuk ke dalam rumah. Kepada ketua KPAI, ibunda menampakkan emosi yang temperamental dan membuat terkejut tamunya itu. Perlahan-lahan masyarakat jadi bertanya-tanya benarkah Angeline adalah bidadari yang dicintai oleh ibu dan kakak-kakaknya? Ketika tiga minggu kemudian tubuh Angeline yang tak bernyawa ditemukan di kedalaman setengah meter dibawah kandang ayam di halaman rumahnya sendiri, Jgheeeeer! Petir menyambar. Apa arti semua ini? Adakah yang sungguh-sungguh mencintai dan memperhatikan Angeline semasa hidupnya? Masyarakat terhenyak kaget, drama apa yang tengah terjadi?
Alkisah Angeline dipungut sebagai putri adopsi saat usianya baru tiga hari. Kedua orang tua kandung memasrahkan Angeline pada pria berkebangsaan asing, istri serta kedua putri mereka yang sudah dewasa. Dalam anggapan mereka Angeline akan menjadi Cinderella yang bahagia, bungsu dari tiga bersaudara yang kesemuanya adalah gadis-gadis cantik. Angeline lah mutiara yang paling murni karena usianya baru delapan tahun ketika nyawanya dicabut. Ia tak tahu apa-apa, ia hanya mengharap cinta serta kasih sayang ibu dan kakak-kakaknya. Seorang ibu, entah ibu kandung atau ibu asuh atau ibu angkat atau ibu susu, seorang ibu yang memiliki cinta dan kasih sayang dalam hatinya pasti akan merasakan apabila ada perbedaan dalam sikap maupun gerak-gerik anak tercinta. Tetapi dalam hal ini tanpa gejala apapun mendadak Angeline hilang begitu saja ketika sedang bermain di halaman rumah. Padahal menurut tetangga halaman rumahnya selalu terkunci rapat.
Lalu ketika jenazah Angeline ditemukan berbagai fakta terkuak. Kedua orang tua kandung Angeline telah berpisah dan ibunya sudah menikah lagi serta punya beberapa anak lagi. Kedua kakak angeline ternyata bukanlah anak kandung dari pria berkebangsaan asing yang mengadopsi Angeline. Karena ibu angkatnya juga menikah dua kali. Lalu ketika tiga tahun lalu ayah angkat tercintanya yang berkebangsaan asing itu meninggal dunia, hidup Angeline mulai bergeser dari bahagia menjadi duka nestapa. Ia diharuskan berjalan kaki berkilo meter jauhnya untuk pergi dan pulang sekolah sendirian. Ia diharuskan memberi makan ratusan ayam, anjing dan kucing setiap hari. Terkadang ia kelaparan, tidak mendapat makanan yang layak dan tubuhnya kurus kering, berbau tahi ayam karena ia harus bertanggung-jawab mengurus hewan-hewan itu pada usia yang sangat belia. Puncak deritanya adalah ketika nyawa Angeline dihabisi pada sekitar tiga minggu yang lalu. Mayatnya dikubur berselimutkan sprai dan tengah memeluk boneka. Bersama boneka mungil itu ia pergi ke alam maut tanpa seorangpun membelanya.
Publik merasa dibohongi dan marah besar. Bagaimana mungkin seluruh keluarga begitu memfokuskan diri mencari anak hilang ke berbagai pelosok Bali ketika sang bidadari cantik ternyata dikubur dibawah hidung mereka sendiri dengan bau busuk yang sangat menyengat selama ini? Apa yang sebenarnya sedang mereka lakukan? Sungguhkah mereka mencintai Angeline? Kabar lain berhembus bahwa ada pembagian harta waris dari almarhum pria kebangsaan asing yang jumlahnya cukup besar untuk Angeline. Publik lagi-lagi tertampar, jauh-jauh menebar permohonan simpati ke semua pihak namun ternyata ada motif finansial yang tersembunyi?
Seorang pembantu pria kemudian duduk di kursi tersangka sebagai pesakitan dilengkapi dengan tuduhan mencabuli Angeline pada saat-saat terakhir hidupnya. Hidup seberat apa sesungguhnya yang dijalani oleh sang Cinderella cilik? Kebenaran pasti akan terungkap kelak. Rest in peace Cinderella cantik, takkan ada lagi ibu tiri jahat, Drunella maupun Barbetta yang akan menyakitimu. Hanya peri biru yang akan menyambutmu di surga. Seorang pangeran pasti menangis sedih untukmu di kehidupan lain karena engkau adalah seorang Cinderella. Bagaimana mungkin Cinderalla harus mati sedangkan pangeran belum sempat melamar dan melindungi sang putri hingga akhir hayat? There's no such a thing like happily everafter?...
Selamat jalan Cinderella, selamat berkumpul lagi dengan ayah tercinta ... Semua orang disini sangat mencintaimu, ... bahkan yang berbuat keji padamu pasti menderita karena mereka kini jadi tahu arti kehilangan dirimu...
Selamat jalan Cinderella, selamat berkumpul lagi dengan ayah tercinta ... Semua orang disini sangat mencintaimu, ... bahkan yang berbuat keji padamu pasti menderita karena mereka kini jadi tahu arti kehilangan dirimu...
(in memoriam Angeline - 2015)
If you love me, dilly, dilly,
I will love you
Let the birds sing, dilly, dilly,
And the lambs play
We shall be safe, dilly, dilly,
out of harm's way
I love to dance, dilly, dilly,
I love to sing
When I am queen, dilly, dilly,
You'll be my king.
Who told me so, dilly, dilly,
Who told me so?
I told myself, dilly, dilly,
I told me so
lavender blue dilly dilly - Cinderella(2015) Movie Soundtrack
Kita punya bayangan yang sama, saya juga menganggap kisah Angeline seperti Cinderella, hidup bersama ibu dan kedua kakak yang kejam. Di akhir tulisan saya menulis semoga ia menemukan ibu peri dan sepatu kaca di tempat-Nya.
ReplyDeleteSalam, Mbak...
hiyaaa kok pas yaaa...imaji itu...tentang cinderella
DeleteTampaknya semuanya membicarakan sosok Angeline, terutama yang pernah men-share fotonya saat kehilangan di FB. Yah... tapi bagaimanapun, kekerasan terhadap anak mungkin "bukan sesuatu yang cenderung aneh sekali" karena kasusnya banyak terjadi... yang aneh adalah bagaimana kasus tersebut terus berlanjut... yang kali ini tampil dengan "modus baru".
ReplyDeleteSekalian nitip link blog saya di http://webid.web.id saja deh... mungkin bisa dapat inspirasi dari situ :D
***sombong_mode_on: kyk blognya punya sesuatu saja. wwkwkwkw
Tapi mungkin saya juga akan jarang nongol di blog ini untuk komen... krn memang jarang nyambangi akun Google yang saya bikin keamanan ganda terutama bila diakses bukan di kompie sendiri. sukses! Nih adalah 'nama pena' saya selain 'kembang_jagung' di Kompasiana. Kalau di Ketikketik.com mah, saya pake nama asli f-i-agungprasetyo. oh. iya... nggak nulis lagi di K tah? tampilannya baru loh :D
oh iya... berbeda dengan blogspot lain milik teman-teman di K, kog tak ada opsi pada pilihan komentar sebagai "Name/url" dan "anonymous" ya? yang ada cuman: Google Account, LiveJournal, TypePad, AIM, OpenID. Bandingkan dengan blog milik teman-teman di K seperti
Deletehttp://poetriapriani.blogspot.com/
atau http://fiksilizz.blogspot.com/
okey :)
saya bingung jawab komentar agung ... kalo buat saya kekerasan + crime thd anak itu keji...tdk dibenarkan,.. mau modus lama,,, mau modus baru...atau modus apapun....
Deletembak, saya ijin copy kata-kata paragraf terakhir ya untuk dishare di Path yaa sekalian mention nama mbak,thanksss.
ReplyDeleteneng Indra waktu kapan saya balas via akun gmail.. rupanya jawaban saya tdk masuk ke page ini? silahkan dishare jika dirasa penting tidak apa-apa... terima kasih sudah membaca dan perduli.
Deletembak, saya ijin copy kata-kata paragraf terakhir ya untuk dishare di Path yaa sekalian mention nama mbak,thanksss.
ReplyDeletesaya menuliskan hal baru ttg angeline...hari ini
DeleteSelamat jalan angeline :(
ReplyDelete