Wednesday, October 21, 2015

Go Solo (1) - Stasiun dan Bandara

Stasiun Balapan
Pengalaman jalan-jalan ke Solo sudah sangat sering saya lakukan. Entah kenapa, sering banget. Mungkin pertimbangannya Solo juga asyik, adem ayem, biaya hidup/hotel, makan dan sebagainya tidak terlalu mahal juga. Pariwisata Solo seperti juga kisah masa lalu para pangeran dan putri keraton-keratonnya bersaing cukup ketat. Di Solo asyik, di yogya demikian pula.Hanya yang saya garis-bawahi, kota Yogyakarta sudah sangatlah padat penduduknya. Kemana-mana terkepung sepeda motor dan para pelajar berjejalan disana sini dalam upaya mengejar masa depan dengan menempuh pendidikan tinggi di Yogya. Solo tidak sedahsyat itu, kehidupan lebih mengalun. Kepadatan tidak terasa. Maka saya pikir Solo lebih ayem-tentrem tinimbang Yogyakarta. Tapi segala fasilitas plesiran, aneka pantai cantik dan gagasan-gagasan seni sepertinya mencuat lebih tajam di Yogya karena memang kotanya lebih padat menggeliat. 

Resto Untuk Sarapan @ Balapan
Yang dulu-dulu saya bepergian dengan mobil pribadi dan naik pesawat. Jadi tidak tahu suasana stasiun kereta. However ke Solo naik kereta api, dihitung budget jatuhnya bisa murah. Apalagi kalau naik kereta eco AC misalnya, yang dari Jakarta - Malang saja ada yang bayar (hanya) Rp, 115.000. Tapi ya siap-siap saja sekian belas jam, pantat tepos duduk di kereta. Bisa sih sesekali berdiri dan berjalan-jalan saingan dengan pramugari/gara kereta. Kemarin naik kereta bisnis dibandrol Rp. 250.000/penumpang. As I said, keretanya menyenangkan, asyik, adem, kursinya juga enak empuk (kursi kereta Eco agak lebih tipis joknya). Hanya saja bagi saya cocok untuk perjalanan siang sambil melihat-lihat pemandangan. Perjalanan malam, saya tetap prefer kereta eksekutif atau pesawat. Perjalanan yang lalu, kami turun di Stasiun Solo Balapan. Hmmm, I don't know why. Feeling saya kurang sreg dengan stasiun ini. Beda dengan saat saya (pernah) turun di Stasiun Semarang Tawang. Saya menyukai suasananya di Semarang. Mungkin karena turun di Balapan itu saya langsung keseleo. Tapi bukan itu saja. Di stasiun itu kayaknya hanya ada satu cafe dan menunya sarapan nasgor, nasi liwet ditulis tapi nggak ada. Penataan kursi cafenya berjejalan, sempit! Menurut teman saya yang di Solo, Stasiun Solo Jebres lebih cantik. Maka sebagai catatan : lain kali kalau naik kereta, coba turun di Stasiun Solo Jebres, oke?!

Nah, Bandara Adi Soemarmo Solo ini sekarang sudah dandan cantik banget. Kalo orang Jawa bilang "mbetahi"-- membuat betah dan kerasan. Ada cafe resto yang bagus- berjajar. Keramik lantai dan perabotan kursi di ruang tunggu juga nggak kalah keren dengan terminal tiga Soetta. Buat transit menunggu bepergian ke tempat lain juga menyenangkan. Recommend-lah dengan Bandara ini. Tidak jauh dari Bandara, satu jalur dijalan raya besarnya ada hotel LORIN SOLO. Hotelnya bagus dan cantik juga. Model resort. Sekeluarga saya pernah menginap disini bertahun yang silam. Ketika ibu saya masih hidup. Pernah baca juga ibu Veronica Tan mampir ke Solo dengan ibu Iriana Widodo, menginapnya di hotel ini. Ya, hotel berbintang. Jadi harganya lumayan. Tapi tenang! Untuk hotel budget di tengah kota Solo-nya banyak banget, tinggal pilih mau menginap dimana sesuai dengan kebutuhan. Saya tidak paham berapa tarif rata-rata bepergian naik pesawat ke Solo. Tetapi bulan October ini, entah apakah bulan yang sepi wisata? Entah memang tarifnya segitu, Lion Air membandrol penumpang dengan harga kira-kira Rp. 375.000/ orang. Menurut saya relatif murah. Biaya travelling saya sering 'membengkak' dikarenakan ingin 'menyenangkan' anak. Iya, kemana-mana seringnya travelling dengan putri tercinta. Jadi yang harusnya budget travelling perorangan jadi dilipat dua karena mengajak anak. Yang sayang anak, yang sayang anak.....

Pemandangan Pagi Berkereta


4 comments:

  1. Duuh... ngapa tho yooo.. kok sing dibahas Solo iki.. mara'i melow2 kangen.. :D Solo ki belahan jiwa saya Mbak Win, saya selalu merasa KTP saya tuh separuh Sidoarjo separuh Solo.. :) wis tak cek tulisan2 Solo disini.. saya tak cek tkp siji-siji yaa.. matur nuwun buat tulisan Solonya.. (y) :D

    ReplyDelete
  2. Maaf Mbak Win, tadi komennya dobel.. hihihi. Oh ya, setau saya, stasiun Jebres itu bangunan lama, dan beberapa waktu kemarin emang dibenahi sana-sini, trus kalo ndak salah yang turun stasiun Jebres itu kereta ekonomi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. okay..iya naiknya juga dari Senin..lagi iseng nyoba naik ekonomi sebenarnya kalo siang kali enak....cuman malam ngga bisa tidur..makanya sampai keseleo..waktu turun pening...

      Delete

Note: Only a member of this blog may post a comment.