Gemes, sering bepergian dan mengalami berbagai pengalaman. Tapi tidak sempat menuliskan maka menurut saya akan menjadi sia-sia. Kenangan itu memudar begitu saja seiring waktu yang berlalu. Mungkin beberapa foto akan mengingatkan kita tentang masa-masa itu namun tetap saja, kadang nggak ingat. Apa sih yang terjadi saat itu? Bagaimana perasaan kita? Mumpung stamina menulis masih saya milik, maka perjalanan Solo kali ini saya rangkum habis-habisan. Tujuannya apa? Tujuannya ketika traveller lain ingin ke Solo, mereka bisa membaca pengalaman saya dan mungkin bisa mengatur sendiri waktu dan tujuan yang dikehendaki semasa berada di Solo. Tentu saja juga mengatur budget keuangan sehingga plesiran tidak menjadi sekedar pemborosan tanpa guna.
Satu tempat yang tak kalah menarik di Solo adalah GRAMEDIA SOLO. Tempatnya tentu saja besar dan luas. Tetapi yang menarik disini adalah Balai Soedjatmoko semacam Bentara Budaya Solo. Tempat mereka-mereka yang berkesenian dan penggemar seni menikmati seni itu sendiri. Balai Soedjatmoko sering menjadi wadah para pelakon seni memajang atau memamerkan kreasi mereka. Pertunjukan atau pameran yang digelar disini biasanya free/gratis siapa saja boleh masuk, duduk lesehan dan menikmati. Tahun 2013 yang lalu saya menikmati Pameran Poster 'nylekit' Alit Ambara ketika berkunjung ke Balai Soedjatmoko. Nah, tahun ini saya punya kesempatan lain yaitu menikmati pertunjukan nyayian "Nyai Megan". Waduh siapa itu "Nyai Megan." Kini saatnya kita merasa malu.... Jadi ada gadis bule California yang sudah lama menetap di Solo. Sepertinya eks mahasiswi seni pesinden Jawa. Ya, Megan adalah pesinden asal Amerika. Gadis Amerika malah tertarik belajar seni nyanyian lagu Jawa dan menjadi ahli dibidangnya. Dengan kalem kita bahkan sudah lupa apa sih lagu Jawa itu? Apa sih seni karawitan? Apa pula nembang macapat itu?
Awalnya teman saya menunjukkan undangan pertunjukan. Lalu disepakatilah berangkat kesana, sebelumnya kami makan malam lesehan dulu di Omah Lawas. Saat kami tiba di Balai sudah agak terlambat. Tempatnya sudah penuh terisi. Beruntung kami dapat 'menelusup' diantara tamu-tamu lain dan duduk di tengah, bagian agak belakang. Seorang bapak yang sudah sepuh dan duduk disamping saya seolah 'trance' ketika menikmati pertunjukan nyanyi dari nyai megan. Megan cantik, berusia awal 30-an, memiliki putri yang juga cantik berusia sekitar enam tahun. Entah bagaimana pula perjalanan panjang seorang gadis California mendarat di Solo dan menjadi pesinden yang cukup tersohor, saya kurang tahu. Tetapi malam itu Megan tampil mempesona dengan lagu-lagu pop alternatif karyanya dan kelompok pemusik seni Gemati. Jadi malam itu Megan tidak nyinden tetapi menyanyikan lagu dari album terbarunya Peshawar yang juga dijual untuk umum. Lagu-lagunya antara lain adalah Kembang California, Holy Raven dan Berkah Indomaret. Penampilan Megan mengingatkan pada kilasan masa lalu ketika noni-noni Belanda menyanyi untuk menghibur tamu di pesta akbar tuan tanah perkebunan. He-he,...
Jika ke Solo tak ada salahnya Anda cek agenda Balai Soedjatmoko atau agenda Solo.
Siapa tahu ada acara menarik!
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.