Tuesday, September 6, 2016

K-Movies (16) The Handmaiden (Nona Muda) ****

Saru! Film ini terkategori sangat erotis dan menurut saya butuh 'kebijaksanaan' penonton untuk mampu menelaahnya sebagai bagian dari art/seni. 28 tahun ke atas lah! 21 tahun saja nggak pantas untuk nonton film ginian. Sudah bukan rahasia bahwa seni/art sering diartikan dengan figur-figur atau pose-pose erotis. Entah itu tarian, lukisan, patung dan ini adalah sebentuk film yang sesungguhnya bernilai seni tapi tentu saja dengan muatan sex yang sangat tidak pantas untuk diperlihatkan pada sembarang penonton. Diangkat dari novel Fingersmith karya Sarah Waters (British). Park Chan Wook sang sutradara yang sudah bolak-balik mengejutkan penonton dengan karya-karyanya (Joint Security Area, Thirst), kali ini menggebrak tahun 2016 dengan film The Handmaiden.

Diadaptasi menjadi setting Korea/ Jepang kisah Handmaiden atau Fingersmith bercerita tentang Lady Hideko (Kim Min Hee) seorang nona muda pewaris tunggal kekayaan sebuah keluarga. Ia tinggal dengan pamannya Tuan Kouzuki (Cho Jin Woong). Hideko sendiri adalah keponakan dari almarhum istri Kouzuki, jadi dengan pamannya ia tak sedarah. Seorang lelaki penipu Tuan Fujiwara (Ha Jung Woo) berniat memperistri Lady Hideko dan menguasai hartanya. Ia lalu memaksa seorang gadis muda kenalannya bernama Sook Hee (Kim Tae Ri) untuk dijadikan pembantu utama/dayang Lady Hideko. Singkatnya Fujiwara dan Sook Hee hendak bersekongkol mempengaruhi Hideko agar mudah jatuh cinta dan masuk dalam pelukan Fujiwara. 

Plot lalu seolah menjadi triple twist ketika cerita sangat berbelit dilihat dari tiga sudut pandang. Rupanya sejak kanak-kanak Hideko mendapatkan pelajaran tak pantas untuk membaca dan mengerti seluk beluk erotisme hubungan seks. Ia harus membaca buku kisah tentang eksploitasi seks, berbagai posisi dan memiliki keahlian membaca kisah-kisah mesum. Pertunjukan ini digelar oleh pamannya, Tuan Kouzuki. Jika dulu aktris utama adalah almarhum bibinya (yang kemudian bunuh diri karena stress). Kini Hideko lah yang dijadikan kelinci pertunjukan seni membaca kisah erotis lengkap dengan segala akting bersanggama dan lenguhan tak pantas. Ditonton oleh sejumlah lelaki yang adalah pengusaha-pengusaha papan atas/ relasi dari pamannya. Hideko memiliki mental yang terlatih tangguh. Sekalipun sejak kanak-kanak ia dilatih dengan keahlian mesum tingkat tinggi, tingkahnya selalu anggun, tertutup, lembut, terpelajar dan sangat cerdas. Tak seorang pun menyangka bahwa profesi di belakang layarnya adalah semacam geisha exclusive, hasil didikan pamannya.

Plot pertama adalah Seok Hee bersama Fujiwara berniat menipu Hideko untuk memperoleh harta warisan. Plot ini dipatahkan dengan plot kedua. Ternyata Fujiwara sudah bersepakat dengan Hideko, hendak menolongnya lari dari kehidupan gila bersama pamannya yang mesum, Kouzuki. Mereka hendak menempatkan Seok Hee ke dalam rumah sakit jiwa sebagai pengganti Hideko. Plot inipun dipatahkan dengan plot ketiga ketika ternyata Hideko dan Seok Hee saling jatuh cinta dan menipu Fujiwara serta si tua Kouzuki. Kedua wanita ini kabur ke tempat yang jauh. Lari dari kehidupan gila masa lalu. Tentu saja yang menjadi sumber kerusuhan dalam film ini adalah kisah cinta lesbian antara Seok Hee dan Hideko. Dalam Fingersmith cinta terlarang kedua wanita muda memakai setting era Victorian, sedangkan dalam The Handmaiden menggunakan era penjajahan kolonial Jepang di Korea. Dibuat setting jadoel mungkin agar terasa betapa beratnya tantangan pada masa lalu saat menjalin hubungan cinta sejenis dilakoni oleh dua anak manusia.

Kim Tae Ri, berusia 26 tahun pemeran Seok Hee sepertinya tidak punya debut film apapun sebelum bermain dalam The Handmaiden. Dalam film ini ia langsung memenangkan awards. Mengaku tidak kesulitan dalam bermain adegan ranjang, Kim Tae Ri merasa lebih sulit berakting tertawa keras-keras seperti orang gila. Ia adalah pemenang dari 1500 orang yang melamar untuk peran Seok Hee dalam film Park Chan Wook ini. Jadi sudah terbayang bahwa ia sama sekali tidak terlihat ragu/risih/malu-malu dalam melakukan berbagai adegan aneh bersama partner-nya di film ini, aktris Kim Min Hee. Sementara akting para pemeran pria termasuk Ha Jung Woo hanya terasa sebagai pemanis atau penegas jalannya cerita dalam film. Fingersmith sendiri punya arti seseorang yang ahli dengan jemari tangannya. Bisa diartikan sebagai pencopet 'atau lainnya.' Dekor ruangan, background cerita dan kostume/make-up di film The Handmaiden sangat artistik. Niatan saya memberi bintang lima saya kurangi menjadi bintang empat. Hanya karena menurut saya terlalu mesum (aishhh!), apa yang dikisahkan dalam kehidupan Lady Hideko. Film oh film, seni oh seni,...

foto : berbagai sumber

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.