Saturday, September 24, 2016

Yoga (1) Diatas Matras Bersama Si Cantik Adrianne

foto : Colorlifestyle
Dulu sempat ingin ikut gym club. Dipikir-pikir, udah bayarnya relatif mahal harus berangkat dan pulang ke suatu tempat yang mana tentu saja membuang-buang waktu dan tenaga (dan kadang-kadang malas ketemu mahluk hidup lainnya hehehe..). Memanfaatkan era digital dan digi-home akhirnya saya memutuskan untuk aktif melakukan home yoga. Saya nggak perlu repot pergi kemana-mana dan nggak perlu bayar biaya gym. Semua tercakup dalam biaya digi-home. Dimana semuanya dapat dilakukan, dikendalikan dan dilaksanakan dari rumah. Tentu saja sebelumnya saya sudah pernah ikut club yoga di suatu tempat dan mengenal dasar-dasar yoga. Selama setahun setengah aktif yoga kurang lebih seminggu dua kali dengan putaran 1-2 jam sekali pertemuan (tentu saja ada jeda waktu istirahat). Dan itu juga pernah terpotong setahun malas tidak ber-yoga sama sekali.

Pengalaman yoga pertama adalah ikut club yoga milik teman di bilangan Jakarta Selatan pada akhir tahun 2012. Yang kedua di club yang terletak di dekat rumah (namun kurang nyaman karena menggunakan lapangan badminton). Senang rasanya berolah-raga khususnya yang terkait pada sejenis dance-nya, misalnya aerobik. Namun itu juga angot-angotan. Untuk jogging seringkali di tengah jalan nggak kuat dan kecapean nyaris pingsan. Dan bosan dengan gaya lari yang begitu-begitu melulu. Ya eiyalah, emang bisa lari dengan jejingkrakan? Sejak mengenal yoga, I just love it very much. Melakukan apapun saya kurang suka dengan paksaan, target dan tekanan. Guru-guru yoga yang saya kenal sebelumnya cukup ketat dalam mengharap agar siswa cepat lentur dan menguasai Yoga. Bersama Adrianne yang adalah 'guru virtual', saya merasa nyaman melakukan yoga melalui pelajaran di youtube. Tak ada paksaan sama sekali. Adrianne selalu menekankan agar kita tidak menjadi 'robot yoga.' Sehingga apapun gerakan yang dilakukan sebaiknya dilakukan dengan rasa gembira. Sekalipun otot masih kaku dan tubuh gempal laksana gumpalan daging bakso, its' ok! Mulailah dengan duduk diatas matras. Memang gak mudah kok untuk memulai olah tubuh!

foto: youtube
If you love it, it will be so easy to do it. Itu adalah prinsip saya ber-yoga ria. Sejak mengenal yoga saya tidak melakukan aerobik atau jogging (jarang). Yang sering saya lakukan untuk melengkapi yoga adalah meditasi. Tahun lalu saya mempelajari dasar meditasi Zen Qi. Yang awalnya berniat sehari bermeditasi sejam, ternyata sanggupnya sehari sepuluh menit saja sudah bagus. Gubrags! Tak apalah, yang penting niatnya 'menabung' olah nafas. Sehari nabung meditasi 10-15 menit dan dimasa manula saya masih terlihat segar seperti Beyonce? Ngarep kali yee,..he-he-he. Gerakan yoga yang saya pelajari masih sangatlah basic dan biasa saja, kategori beginner. Dan kategori peserta, jelas saya bukanlah guru. Hanya senang berbagi pengalaman dengan ber-yoga, mendarat di atas matras. Ada teman yang heran dengan saya, "Kok betah yoga sendiri dirumah tanpa ikut club dan tanpa ada temannya?" Komitmen barangkali adalah jawaban dari semua kesetiaan yang ada di muka bumi ini. Senang yoga? Pengen sehat? Ya lakukanlah! Do it! Ditemani gendruwo kek, masa bodoh,... Perlengkapan utama ber-yoga adalah pakaian yoga (simple saja), matras dan handuk untuk mengelap keringat. No, yoga nggak make sepatu atau sandal apapun! Udah itu saja sebagai awalan.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.