Thursday, August 6, 2015

Ngomongin Janda

Seringnya ketika ketemu teman, teman saya mengajak temannya lagi, sehingga terjadilah pertemanan bagaikan jalinan sarang laba-laba. Dulu saya kurang suka bertemu dengan 'orang asing' atau orang yang sama sekali belum pernah saya jumpai sebelumnya. Biasanya saya akan komplen, "Kalo ketemuan ama gue, nggak usah ngajakin orang lain lagi dong! Tujuan gue kan cuma ketemu elo,..." Ciyeee...'wong jowo' di Jakarta emang sok ketularan lu-gue juga. Tapi itu dulu ketika saya masih remaja, kuper dan jutek dengan orang-orang yang tak dikenal. Sekarang saya cuek-cuek saja kalau dikenalkan dengan teman-teman baru. Ada yang menjadi teman baik, ada yang sekedar kenal saja. Tergantung takdir pertemanannya bagaimana, saya tidak memaksa. 

"Psssst, temanku yang ini janda. Nanti kalau ketemuan kamu ikut mengobrol yah,..." Demikian ajak teman saya. Seperti biasa saya heran. Kok jaman sekarang banyak bener yang menjanda? Tapi saya suka dengan janda-janda. Karena ibu saya juga menjanda, sejak usia saya sekitar 10 tahun. And she is a very strong woman! Menjadi janda itu adalah sebuah episode yang membuat seorang perempuan terkadang kehilangan 'kewanitaannya' karena ia harus merangkap peran jadi lelaki. Mencari nafkah dan bertanggung-jawab penuh pada keluarga. Paling tidak jika punya anak maka perempuan-perempuan yang menjanda biasanya akan melakoni banting-tulang demi masa depan anak-anaknya. Apapun akan dilakukan! Jadi saya tidak banyak tanya dan tidak banyak menduga ketika teman saya mengajak bertemu dengan temannya yang janda. Saya pikir ya ibu-ibu biasa saja. 

Waktu temannya teman saya itu datang, saya terpana. Wah? Orangnya cantik sekali, berhijab. Udah gitu kenes, ramah, banyak bercakap dan banyak berkisah tentang hidupnya. Bahkan pertama kali bertemu dengan teman saya yang adalah 'sahabat dunia maya'-nya selama 10 tahun, ia menangis tersedu. Ia meminta maaf, "Maafkan saya ya Mbak. Saya ini orangnya cengeng,...Saya merasa terharu atas pertemuan ini." Saya jadi ikut-ikutan terharu padahal ya baru pertama kali itu melihat dirinya. Lalu obrolan kami mengalir ringan kesana-kemari. Seperti yang saya duga, sebagai seorang janda, cobaannya luar biasa. Dia banyak berkisah tentang tantangannya mencari nafkah bagi anak-anak. Saya bersimpati karena saya anggap dirinya tegang dan terlalu banyak beban pikiran yang ada di kepalanya. Lalu saya menanyakan apakah tidak ada niatan menikah lagi? Terus ia menjawab, "Mana ada yang mau dengan saya, janda tua dengan dua anak." Saya sampai merasa sangat miris mendengarnya. Padahal dimata saya secara fisik dirinya sangat cantik, mirip nyonya-nyonya pejabat. Pandai berdandan pula. Tapi saya tidak tahu masa lalunya, jadi saya diam saja. Satu fakta yang membuat saya kian teriris, ternyata 'mantan'nya dengan manis sudah menikah lagi dan.... punya bayi lagi. Horeeee! or should I say... Hore?!?

Saya suka mendengar kisah perjuangannya, menurut saya mirip Xena, warrior princess. Sekalipun dirinya berhijab dan tentu saja penampilannya 180 drajad berbeda dengan Xena. 15 Tahun ia bekerja di sebuah perusahaan, menikah, hidup nyaman dan punya dua anak. Ketika akhirnya berpisah dengan suami ia memutuskan untuk pindah kerja dan mencari peluang-peluang lainnya. Beberapa pekerjaan dilakoni sayangnya tidak ada yang 'klik.' Saya mengerti benar, pada usia tertentu para pekerja seharusnya sudah mencapai posisi 'SENIOR' sehingga ketika disamakan dengan fresh graduate atau diminta mengulang pengalaman bekerja mulai dari nol lagi tentunya tidak bisa. Alias sangat MAKAN HATI. 

Teman baru saya ini lalu mendapat tawaran pekerjaan sebagai manager di perusahaan temannya. Tidak mendapat transport. Naik kendaraan umum bisa makan waktu dua jam dari rumahnya. Lalu ia masih harus berjalan kaki masuk ke dalam perumahan untuk mencapai kantornya. Pagi-sore seperti itu dilakoni, tiba dirumah sekitar pukul 11 malam. "Saya berpikir, saya harus lakukan Mbak! Demi anak-anak. Saya mau punya pendapatan tetap dari berkantor lagi," ujarnya bersikukuh berjuang. Dua minggu dilakukannya seperti itu, akhirnya dirinya tumbang. Sakit dan pendarahan karena kecapaian. Lalu perusahaan yang bersangkutan tidak juga memberikan solusi masalah transportasi malah menuduhnya menyalahi perjanjian bahkan dianggap menghasut anak buah yang lain. Gara-garanya? Karena ia ingin membantu membenahi sistem yang ada di perusahaan tersebut dengan: berlaku jujur, adil dan sesuai dengan aturan management HR. Yang ada, owner ngamuk! Saya tersenyum. No komen deh ya!

Setelah dua minggu dirinya mengundurkan diri karena sakit. Temannya sang owner perusahaan beranggapan ia mundur karena kurang professional. Saking dirinya butuh uang, teman saya sempat mengintip ke rekening Bank-nya dengan harap-harap cemas. Dipikirnya ia masih akan menerima pembayaran gaji selama dua minggu bekerja. Nilai uang sebegitu pun bagi dirinya sangat berarti karena pada pertengahan tahun kontrak rumah dan uang sekolah anak-anak untuk tahun berikutnya harus segera dilunasi. Nope! Tidak ada pembayaran sepeserpun dari perusahaan yang sempat diharapkan sebagai oase baru dalam hidupnya. Pahit lah ya! Sakitnya tuuh disiniih,.. Teman saya lalu menyibukkan diri dan lagi-lagi banting steer pada hobby/ketrampilan yang ditekuninya dan berdagang dari hasil kreasinya. Saya cuma bisa prihatin dan bersedia mendengar serta menghiburnya setiap saat. Memang warrior princess itu ada banyak dalam kehidupan, bertebaran disekeliling kita. Melihat senyum perempuan terkadang orang hanya beranggapan, manisss beneeer. Tidak ada yang tahu jika hatinya terluka dan bebannya bertumpuk dipundak. Makanya jangan suka ngremehin janda! Laki-laki mana bisa menjanda? Bisanya menduda, itu pun nggak lama! Aihhh,...nuduh aja nih perempuan.

2 comments:

  1. Nicely said. Like it! Sebagai alumnus Xena University, sy ikut bersimpati dm teman barunya & semoga selalu diberi kemudahan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ehemmm batuk-batuk nih gue Mah!...gue pikir YSL - Yves Saint Laurent...ngga taunya SYL wkwkwkkk...selamat Anda sudah graduate dari Xena University...hihihi...tetap semangat yaa....

      Delete

Note: Only a member of this blog may post a comment.