Sunday, August 2, 2015

Kesan Pertama Begitu Menggoda

Pergi nih ke sebuah pertemuan. Udah dong, duduk manis di deretan bangku pengunjung. Nah, pas didepan saya ada anak muda. May be 25 y.o. something lah ya. Dari jauh keren, tinggi, putih, langsing. Postur tubuhnya ideal. Dia datang ke acara dengan seorang wanita yang lebih tua, kelihatannya mesra dan ketawa-ketawa berdua. Sempat pegang pipi si wanita juga. Tapi dugaan mulia saya: wanita ini ibunya. Iyalah, mosok cowok harus selalu jalan sama ceweknya, sekali-kali sama Mamanya juga dong! Bagaimanapun juga Mama itu kan ibu yang melahirkannya. Apalagi sepintas memang ada kemiripan wajah diantara keduanya. 

Pemuda ini cakep. Tipe rambutnya ikal. Model kaya rambut Clark Kent - sang Superman. Tau dong? Gimana ya? Bukan lurus. Bukan pendek kayak tentara. Bukan gondrong koes plus (yang jaman sekarang udah enggak banget!). Bukan lurus kayak ijuk. Bukan kribo kayak sarang tawon. Rambutnya hitam bagian depan dan atas lebat. Bagian belakang menipis. Kayak rambut Pangeran di film Kartun Cinderella! Dan ada ikal sedikit di ujung kepala. Bisa di jambul jatuh kriwil model supermen gitulah ya! Pokoknya tipe rambut cowok yang menurut saya ideal. Model bangsawan, a prince charming. Udah gitu orangnya jangkung dan gagah. Mengawal Mamanya pula. Wah, cowok idaman!

Wait! okay, sampai disini kesannya kok saya Tante-tante happy bener yah! (Mau ngomong Tan-Gir geli sendiri. Hey,... I'm a mom okay!). Eh, jangan salah saya datang ke acara berdua dengan suami. Jadi bukan kegenitan aneh sendiri. Jangan nuduh. Ha-ha! Saya duduk pas banget dibelakangnya. Karena rambutnya keren saya lihatin terus. Saya lagi mikir, kok rambutnya bagus banget. Potongannya pas di kepala. Nggak ada cacat celanya. Cocok buat iklan Shampoo atau pomade. Pokoknya duduk dibelakangnya sambil terkagum-kagum memandang bagian belakang kepalanya.

Nah, udah beberapa saat lamanya saya merasa seolah mata saya makin lamur. Alias kalau melihat jauh udah agak burem nini-nini. Tapi bisa jadi alasannya karena kebanyakan main gadget. Bisa juga karena kurang tidur. Bisa juga karena faktor U. Kalau saya menolak tuduhan faktor U. Kayaknya memang kurang tidur dan kebanyakan main gadget. Alasannya pasti ituh! Ya udah. Saya tadinya ragu dengan penglihatan saya. Tapi saya yakin, saya melihat ada 'sesuatu' di rambut pemuda yang duduk di depan saya. Tadinya cuma ada satu. Lalu saya perhatikan lagi ada dua. Sedikitnya ada tiga 'sesuatu' yang berada di kepalanya. Setelah saya perhatikan 'bintik putih' yang ada dikepalanya itu seperti bergerak-gerak. Saya langsung lemes! KUTU! Asli, saya langsung panik. Saya langsung memundurkan kursi dan duduk jauh-jauh mundur ke belakang, menjauhkan kepala saya dari kepalanya!

Sepulang dari pertemuan tersebut, saya berkisah pada suami dan putri saya. Mereka tertawa-tawa. Suami PNP antara percaya tak percaya. Menurutnya 'KUTU' tidak bersayap. Karena saya sempat menyebutkan, "Kok sepertinya bersayap dan terbang-terbang gitu ya?" Suami saya membantah, "Kutu itu nggak terbang tapi melompat-lompat!" Suami bahkan meragukan penglihatan saya, "Kamu yakin kamu bisa melihat kutu di kepala orang??" Saya tetap yakin! Bahkan saat tadi ada acara dan saya harus bersalaman dengan pemuda itu, buru-buru saya mengambil minyak kayu putih dan membasuh tangan dengan minyak tersebut lalu mengusap ke kepala saya. Dengan harapan : JANGAN SAMPAI ADA KUTUNYA YANG TRANSIT DI KEPALA SAYA. Putri saya tertawa terkekeh-kekeh! Langsung saya ketusin, "Kamu ingat kan? Waktu di kelas kamu, teman kamu si ISTI kutuan? Dia sampai dipotong pendek rambutnya dan anak-anak lain dikasih pengumuman supaya waspada kutu??" Putri saya makin terpingkal-pingkal, "Ya benar Mami!!...Ha-ha-ha,..."

PERINGATAN : MENUDUH ORANG LAIN KUTUAN ADALAH HAL YANG SANGAT SERIUS!

6 comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.