Wednesday, July 30, 2014

Travelling Menambah Teman Baru

Sering travelling, otomatis akan menambah teman juga. Karena tidak mungkin teman yang sama akan selalu menemani destinasi kita berikutnya. Bisa jadi mereka sudah pernah bepergian kesitu atau bisa juga mereka sedang tidak ingin bepergian ke tujuan yang kita kehendaki. Bertemu orang baru janganlah dijadikan keengganan, sedapat mungkin justru dijadikan kegembiraan. Menambah teman otomatis akan menambah wawasan dan dunia baru. Sikap, sifat, profesi, latar-belakang, usia dan seterusnya akan membuat mereka memiliki hal-hal menarik yang pastinya akan memperkaya pengalaman kita dalam berinteraksi.

Teman-teman pergaulan saya berjalan maju-mundur sejak masa lulus sekolah. Maju artinya saya kadang berteman dengan orang-orang yang jarak usianya jauh diatas saya. Demikian pun mundur saya juga berteman dengan orang-orang yang jarak usianya jauh dibawah usia saya. Keduanya membawa hasrat kegembiraan yang sama. Yang lebih tua mencontohkan kira-kira akan seperti apa di masa depan dan yang lebih muda menunjukkan seperti apa kiranya gelora semangat yang seolah waktu takkan habis tersita usia.

Minggu pertama bulan Agustus, saya pergi dengan sebuah kelompok perjalanan. Tujuan Bandung. Sebenarnya sudah agak bosan travelling ke Bandung. Tetapi ada beberapa obyek yang menarik minat yaitu floating market atau pasar apung yang merupakan obyek wisata baru di wilayah Lembang. Lalu pergi berendam ke Sari Ater Hot Water Spring. Yang pertama merasa bersemangat dengan obyek wisatanya dan yang kedua senang akan punya teman-teman baru.

Datang pagi-pagi, pukul lima liwat saya sudah tiba ditempat, karena menurut pengumuman jam enam akan segera berangkat. Dengan proses tunggu-menunggu hingga semua orang lengkap, ternyata keberangkatan baru dimulai pada pukul tujuh pagi. Tak apa, yang penting kami segera berangkat. Ketika pintu ditutup, ternyata mobil terasa sangat pengap. Rupanya AC pendingin tidak berjalan dengan baik. Problem kedua? Tapi kami bawa dalam suasana hepi saja, niatnya hepi kenapa menjadi tidak hepi jika hanya ada sekedar kerikil kecil di perjalanan?

Dalam proses tunggu-menunggu kedua, terkait masalah tehnisi AC dan mendatangkan kompressor. Menunggu tidak sejam dua jam, tetapi kira-kira tiga-empat jam! Jadi keberangkatan yang dipatok pada pukul enam pagi mundur hingga kira-kira pukul 10.30, kendaraan baru dapat melaju ke arah Bandung. 

Sembari menunggu, kami semua saling mengakrabkan diri. Bahkan waktu diisi dengan acara makan kuliner disekitar markas/pool mobil sewaan. Ada bakso atom raksasa yang enak 'maknyus' banget. Sayang lokasinya nggak kira-kira jauhnya, di dekat Taman Mini, jalan menuju Lubang Buaya. Peserta cowok hanya ada dua orang. Yusuf-Ucup (salah satu pengurus kelompok trip) dan kekasih Nay (namanya lupa?). Sisanya peserta wanita. Kami membuat foto lucu, seolah kami adalah TKW yang sedang terdampar kena razia. Tak henti-hentinya kami tertawa ketika membuat foto tersebut. Kemalangan dapat menjadi kegembiraan, jika kita memilih untuk gembira!

Setelah AC mobil berfungsi dengan baik, sisa hari itu berjalan lebih sempurna. Kami memulai petualangan kami. Pertama menuju ke Gedung Sate untuk sekedar berpose narsis. Berikutnya makan di Sego Bantjakan yang terletak di dekat gedung sate tersebut. Acara shopping ke FO terpaksa ditiadakan karena waktunya terpotong habis dengan kemunduran jam keberangkatan. Setelah makan siang kami langsung menuju ke floating market Lembang.

Tiba di floating market memang sungguh menggugah sensasi! Suasana sejuk, pemandangan indah, aneka wisata air, pertokoan dan penjaja makanan bertebaran diseluruh area. Belum lagi hasrat untuk narsis yang rasanya sulit terpuaskan disudut manapun juga, karena semua tempat sangat indah dan layak untuk ajang berfoto! Semua gangguan dan sedikit rasa kesal karena keberangkatan trip yang mundur hingga empat jam dari perjanjian semuala, terhapus hilang oleh rasa gembira melihat obyek wisata yang satu ini. Must see, people!

Ketika malam kian larut, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Sari Ater Hot Spring. Setibanya disana cukup kaget karena
pengunjungnya ternyata sangat banyak, membludaks bagaikan cendol. Ada kolam renang dan kamar berendam yang diminta untuk membayar lebih dari tarif masuk. Akhirnya kami memilih untuk berendam diluar yang gratis namun justru tidak sepadat yang didalam. Mandi dan bilas dilakukan di kamar mandi masjid. Benar-benar menyenangkan, malam-malam berendam dalam air belerang. Menghilangkan pegal-linu dan letih lesu. Sayang beberapa teman (khususnya yang mengenakan kerudung) memutuskan untuk tidak ikut berendam. Karena memang kolamnya tercampur antara pria-wanita, anak-anak dan dewasa.

Malam itu kira-kira jam sepuluh kami melaju pulang kembali dengan kendaraan yang sama. Kembali ke Jakarta melalui Purwakarta langsung dari Ciater, tanpa kembali melewati Bandung. Perjalanan makan waktu sekitar dua jam lebih. Sekitar pukul dua belas liwat atau jam satu malam baru akhirnya saya tiba kembali dirumah. Hebatnya, esok pagi jam 8.30 saya sudah harus naik kereta api dari stasiun Senen. Pulang menuju kampung halaman di Jawa Tengah. Tetapi penat itu rasanya tidak pernah ada ketika kehidupan hanya menyisakan kenangan manis, pertemuan menggembirakan dan rasa segar dalam jiwa karena melihat banyak hal baru. 

Saya rasa, saya membenci rutinitas!

1 comment:

  1. Ide gokil itu bikin foto ala TKW.. :D aku belum selesai baca wis langsung komen ala Suroboyoan dalam hati Mbak "iki foto kok model'e kaya' mari kenek razia ngene sih rek rek.. !".. :D

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.